AutonetMagz.com – Segmen skutik, apalagi entry level merupakan segmen yang sangat ramai di pasar Indonesia. Kehadiran skutik entry level dalam beberapa tahun terakhir telah berhasil menggeser dominasi penggunaan cub atau motor bebek entry level dalam berbagai jenis pengguna. Oleh karenanya, kali ini tim AutonetMagz membuat sebuah komparasi skutik entry level dari 3 brand motor yang populer di Indonesia. Ketiganya merupakan produk terbaru sekaligus paling digemari di brand masing – masing. Dan ketiganya adalah Yamaha Gear 125, Honda BeAT 110, dan juga Suzuki NEX II.
Nah, kalau kalian lebih suka dengan bentuk audio visual, maka kalian bisa menonton langsung video komparasi dengan menekan link berikut atau langsung saksikan di lampiran video Youtube AutonetMagz di atas. Nah, kalau kalian lebih suka membaca, mari kita detail pengujiannya. Ada beberapa variabel yang telah kami berikan sebagai tolak ukur komparasi kali ini. Tentunya dimulai dengan spesifikasi teknis, konsumsi BBM, kemampuan menanjak, kapabilitas angkut, dan banyak hal lainnya. Yuk kita bahas lebih lanjut.
Spesifikasi, Desain & Fitur
Ngomong – ngomong spesifikasi, sebenarnya ada keunikan yang terjadi di komparasi kali ini yaitu perbedaan kubikasi mesin. Yap, mesin ketiga motor ini memiliki perbedaan satu sama lain. Yamaha Gear 125 memiliki kubikasi 125cc, Honda BeAT dengan 110cc, dan Suzuki NEX II ada di tengah dengan 115cc. Yang menarik, walaupun kubikasinya berbeda – beda, namun figur tenaganya sekilas mirip. Yamaha Gear 125 punya tenaga 9,5 PS, lalu Honda BeAT punya tenaga 9 PS, dan Suzuki NEX II punya tenaga 9,4 PS. Untuk urusan Torsi, Yamaha Gear 125 jadi yang terbesar dengan angka 9,5 Nm, disusul Honda BeAT dengan 9,3 Nm dan Suzuki NEX II dengan 8,5 Nm. Artinya, secara spesifikasi mesin, ketiganya berada di kelas yang sama walaupun kita harus akui bahwa Yamaha Gear 125 unggul dalam hal tenaga dan torsi berkat kubikasi mesinnya yang lebih besar dibandingkan para rivalnya. Lalu, dalam hal desain, Yamaha Gear 125 juga punya keunggulan berkat modelnya yang paling fresh di pasaran saat ini. Belum lagi aura ala Maxi yang coba diturunkan Yamaha di skutik entry-nya ini yang dipadukan dengan desain rugged berkat penggunaan cladding ala SUV.
Sedangkan Honda BeAT juga memiliki desain yang cantik yang nampak diturunkan dari sang kakak, Honda Vario. Dan Suzuki NEX II menjadi yang paling out of the box karena termasuk langka di jalan, atau mungkin kurang laku. Dalam hal fitur, bisa dikatakan Yamaha Gear 125 dan Honda BeAT beradu cukup ketat. Keduanya punya teknologi seperti start stop system dan idling start stop, lalu keduanya juga punya side stand switch dan lampu depan LED. Yamaha Gear 125 unggul berkat adanya answer back system, sedangkan Honda BeAT memiliki fitur combi brake system. Sayangnya, untuk urusan fitur, Suzuki NEX II jadi yang ter-bully karena minimnya fitur di motor ini. Contohnya, motor ini tidak memiliki side stand switch, lampu LED hanya di tipe tertentu, dan juga speedometer masih analog. Kalau mau dicari keunggulan fitur di Suzuki NEX II, maka kami akan menyoroti power outlet bertipe USB yang mempermudah penggunaan dibandingkan 2 rival yang masih bertipe power socket biasa. Untuk kapasitas bagasi, harus diakui bahwa Honda BeAT menang telak, sedangkan Suzuki NEX II terlihat paling pelit dalam hal space. Namun, dalam hal practicality, penggunaan double hook di Yamaha Gear 125 sangat membantu.
Riding Experience, BBM & Test Nanjak
Soal riding experience, ketiga motor skutik entry level ini memiliki karakter yang berbeda-beda. Selain ringan, Honda BeAT 2020 bertenaga pada putaran mesin awal yang membuatnya enak untuk stop n go. Namun sayang suspensi yang terlalu empuk, jok yang keras, serta tenaga ‘ngempos’ pada putaran atas membuat rasa berkendara BeAT 2020 menjadi kurang mumpuni terlebih saat melewati tanjakan. Sementara Suzuki Nex ii memiliki karakter tenaga mesin yang lebih baik pada putaran atas, terlebih peredaman suspensi yang juga lebih baik membuat Nex ii lebih enak dibawa pada kecepatan tinggi.
Nex ii memang cocok untuk yang senang cruising. Tapi saat pengetesan pada jalur tanjakan curam, motor ini juga kewalahan saat mesin berada pada putaran atas. Lalu untuk Yamaha Gear 125, tenaga mesin terasa di putaran bawah maupun atas serta tapak ban belakang yang lebih lebar membuat pengendara lebih yakin untuk melakukan manuver, overtaking, bahkan menanjak dengan dua orang sekaligus. Sayangnya walau jok jadi yang paling empuk, suspensi Gear 125 terasa stiff hingga terkadang bottoming ketika menghajar jalanan yang kurang rata.
Kalau soal konsumsi bahan bakar, jelas displacement mesin tak bisa membohongi. Saat kami melakukan pengetesan dengan metode full-to-full, Yamaha Gear 125 mendapatkan angka 1:41, Suzuki Nex ii mendapatkan angka 1:42, sementara Honda BeAT jadi yang paling irit dengan angka 1:49,5. Memang soal performa mesin serta riding experience BeAT kalah dengan kompetitor, namun hal tersebut merupakan kompensasi untuk keiritannya. Tapi jika konsumsi bensin tersebut dikonversikan dalam bentuk rupiah, gap pengeluaran untuk bensin jenis Pertalite ternyata tidak terlalu jauh. Tiap hari Yamaha Gear 125 membutuhkan uang bensin sebesar Rp 3.675, untuk Nex ii sebesar Rp 3.595, dan BeAT hanya Rp 3.060.
Harga Jual
Salah satu hal menarik lainnya dari komparasi skutik entry level kali ini adalah masalah harga. Walaupun ketiga motor ini punya kubikasi berbeda, nyatanya range harganya tidak terpaut jauh. Honda memang menjadi yang paling murah disini dengan banderol mulai 16,6 jutaan Rupiah untuk Honda BeAT series. Sedangkan Yamaha ada di posisi kedua dengan harga mulai 17 jutaan untuk Yamaha Gear 125. Sedangkan Suzuki sendiri jadi yang paling mahal dengan harga mulai 17,3 jutaan Rupiah untuk Suzuki NEX II. Semuanya merupakan harga OTR untuk kawasan Jakarta. Nah, secara umum, memang Honda BeAT memiliki value deal yang menarik dengan harga jualnya. Namun, patut kita ingat bahwa selisih harganya tidak banyak dengan Yamaha Gear 125 yang punya tenaga dan kubikasi lebih besar dan fitur yang sedikit lebih banyak. Sedangkan Suzuki NEX II nampak agak sulit untuk bersaing dengan harga jualnya yang tinggi itu.
Jadi, semuanya kembali ke kebutuhan kalian, motor matik entry level mana yang paling sesuai dengan kalian?
Read Next: Mitsubishi Colt L300, Partner Pebisnis Selama 40 Tahun