Komparasi LCGC: Suzuki Karimun vs Toyota Agya vs Datsun GO Panca

by  in  Komparasi & Review & Suzuki
Komparasi LCGC: Suzuki Karimun vs Toyota Agya vs Datsun GO Panca
0  komentar

cover lcgcJakarta, AutonetMagz – LCGC merupakan mobil yang sedang hits saat ini berkat harganya yang terjangkau dikarenakan keringanan pajak oleh pemerintah. Kali ini AutonetMagz mencoba ketiga mobil ini secara bersamaan untuk mencari tahu mana yang terbaik dalam AutonetMagz Speciale. Review ini tidak berafiliasi dengan ATPM karena kami mencari dan menyewa ketiga mobil ini menggunakan dana yang diperoleh dari penjualan merchandise AutonetMagz dan sponsor ASUS Zenfone Selfie. Unit yang kami tes merupakan varian tertinggi yang memiliki transmisi manual, yaitu Suzuki Karimun Wagon R GS, Toyota Agya G MT TRD Sportivo dan Datsun GO T Active. Penasaran seperti apa hasilnya? Mari kita simak!

Eksterior

skor-eksterior-lcgc

Karimun Wagon R GS memiliki wajah depan paling futuristik dengan lampu projector, grill senada dengan lampu dan chrome yang bertebaran di bagian depan, soal bagus atau tidak mungkin itu masalah selera. Tapi soal urusan samping dan belakang kami sepakat bahwa mobil ini tampak aneh dan tidak proporsional, kami tidak suka postur tingginya yang membuat mobil ini tampak aneh, untung saja velg mobil ini memiliki desain paling bagus disini.

Agya punya desain yang sebenarnya biasa saja, tidak terlalu atraktif, tapi masih sedap dipandang  dan tentunya jauh lebih proporsional dibandingkan dengan Suzuki Karimun Wagon R. Body kit TRD S yang diberikan juga membuatnya lebih manis meskipun menurut kami terlalu mahal karena memberikan selisih harga sebesar 4 juta Rupiah dibandingkan versi G standar.

Setelah melihat Karimun dan Agya, kami lanjut ke mobil paling murah disini, yaitu Datsun GO Panca. Yup, pastinya kita semua setuju jika Datsun GO Panca punya desain paling menawan disini. Meskipun paling murah, ia punya proporsi desain yang pas, lekukan desain yang tegas dan sangat mudah di modifikasi. Rasanya kami ingin memberi mobil ini angka 8 atau 9 jika melihat desain Datsun GO Panca hatchback, tapi karena penggunaan velg kaleng 13 inchi, hmm…. Rasanya 7 sudah cukup untuk Datsun GO Panca ya.

Interior

skor-interior

Jangan terlalu banyak berharap mengenai interior mobil ini mengingat harganya yang sangat terjangkau. Kita mulai dari Suzuki Karimun Wagon R, mobil ini punya desain interior yang paling sedap dipandang dan tidak terasa murahan untuk mobil sekelasnya, kualitas plastiknya lumayan, kombinasi warnanya pas dan kami sangat suka adanya penyimpanan rahasia dibawah kursi depan mobil ini yang besar dan dapat dilepas. Tapi sayang, penggunaan postur mobil yang tinggi, desain dashboard yang tegak dan susahnya menjangkau transmisi yang berbentuk aneh itu membuat rasanya kurang.

Toyota Agya meskipun punya fitur paling lengkap, interiornya masih tetap terasa murah, desainnya biasa saja, pemilihan bahannya juga kurang baik, door trim yang begitu dan kursi kursi yang terasa seadanya, yang terburuk dari mobil ini ada pada dashboardnya yang akan bergoyang jika kita melewati speed bump yang disusun secara berjamaah. Meskipun begitu, Toyota Agya masih punya sisi positif, dia punya head unit dengan desain indash, laci di konsol tengah dan head rest belakang yang bisa diatur ketinggiannya.

Datsun, jika kamu pernah melihat review AutonetMagz sebelumnya, pasti kamu tahu betapa horrornya interior Datsun GO ini. Datsun GO adalah satu-satunya disini yang memiliki interior dengan penyunatan masal di setiap bagian. Contoh saja, kita akan menemukan banyak bagian dashboard yang tidak tertutup dan dibiarkan terbuka oleh Datsun, model tuas rem tangan model tarik, speedometer paling sederhana, radio single din dan bicara soal material dashboard atau kursi…. Ya… silahkan anda nilai sendiri. Satu hal yang menjadi nilai positif dari mobil ini ada pada desaion dashboardnya yang cerdas dan mampu mengaburkan kesan murah.

Spaciousness

kelegaan-kabin-lcgc

Masuk ke dalam kabin Toyota Agya tidak terasa seperti sebuah LCGC dari segi dimensi, karena di dalam interiornya sangat lega, kabin depan terasa lega, kabin belakang juga terasa lega, bahkan legroomnya lebih serasa Yaris atau Vios dibandingkan dengan city car. Datsun juga sangat lega meskipun kabin depan terasa tidak selega Agya dan kursi belakangnya meskipun punya legroom besar, penggunaan bangku depan menyambung membuat mobil ini terasa sempit di belakang.

Karimun? Meskipun dia punya eksterior paling tinggi, tidak ada yang bisa dibanggakan selain headroom yang terlalu lega. Legroom belakang mobil ini sebenarnya cukup, tapi dibandingkan dengan Agya jelas kalah telak.

Beranjak ke bagasi, Toyota Agya jelas juaranya karena selain lega, ia juga punya akses yang paling mudah. Datsun juga lega, sangat lega, hanya saja bibir pintu bagasi yang terlalu tinggi dan pilar C yang menukik membuat ruang bagasi di bagian atas tersisihkan. Karimun? Meskipun dia punya atap paling tinggi, tapi soal kapasitas bagasi adalah yang terkecil disini. Satu hal yang kami tidak suka pada semua mobil ini adalah tidak adanya tuas untuk membuka pintu bagasi belakang tepat pada pintu mobil. Kita harus membuka bagasi belakang ketiga mobil ini dari bawah kursi pengemudi seperti halnya mengisi BBM.

Built Quality

built-quality

Bicara soal built quality, kami suka dengan bagaimana Suzuki mempertahankan built quality mobil ini meskipun SuzukI Karimun Wagon R masuk ke dalam kelas LCGC. Baik eksterior dan interiornya terasa well done. Kemudian melihat Toyota Agya, barulah kita memahami bahwa Agya merupakan LCGC yang sesungguhnya itu built qualitynya seperti ini, terasa murah dan kita diharuskan memaklumi hal tersebut karena harganya. Tetapi jika kita melihat built quality Datsun mulai dari eksterior dan interior, Toyota Agya terasa memiliki built quality yang baik.

Fitur

fitur-lcgc

Toyota Agya punya fitur paling lengkap disini, sebut saja dia punya banyak hal yang tidak dimiliki oleh Karimun dan Datsun mulai dari electric mirror, ECO indicator, 4 buah power window, wiper belakang, AC dengan selektor udara, dua buah airbag dan headrest belakang. Melihat fitur-fitur tersebut, rasanya mobil ini tidak ada bedannya dengan mobil dengan kelas diatasnya seperti city car pada umumnya.

Andai saja karimun bisa selengkap Agya, jujur saja meskipun harganya sama seperti Agya, ia memiliki fitur yang payah. Sebut saja electric mirror absen, power window belakang absen, wiper belakang juga absen, airbag hanya satu dan ini adalah mobil satu-satunya yang tidak dilengkapi dengan MID pada speedometernya. Nanggung banget nggak sih? Tapia da satu hal yang bisa kita ambil positif di mobil ini dari segi fitur pada sector audio, audionya terasa paling oke dibandingkan dengan yang lain.

Datsun harus mengalah disini soal urusan fitur, rasanya dapat audio 2 speaker, MID, power window 2 buah dengan pengontrol terpisah saja sudah Alhamdulillah dan yang paling menggelikan di mobil ini ada pada seat belt belakang yang dibiarkan tanpa pegas penarik. Yang unik, meskipun ia hanya memiliki dua buah speaker, suaranya cukup oke, dan untuk versi facelift ini, Datsun GO sudah ditambah dengan satu buah airbag.

Performa

performa-lcgc

Mesin Datsun tidak bisa dianggap remeh, mengendarai mobil ini rasanya pengen ngegas terus karena tenaga mesinnya sangat galak. Kami tidak heran jika mobil ini di claim oleh Datsun bisa memperoleh akselerasi 0 ke 100 dalam 13.3 detik saja. Seandainya mobil ini dibekali dengan transmisi yang lebih baik, mobil ini bisa jadi kami berikan skor angka 8 untuk urusan performa.

Karimun dan Agya punya performa mesin yang 11-12, hanya saja Karimun punya transmisi yang lebih baik dari Agya meskipun Agya punya feel tenaga yang lebih besar, kedua mobil ini tidak pelan, tapi juga tidak kencang, bisa dibilang pas untuk dalam kota.

mesin-lcgc

Handling

Handling LCGC

Meskipun Karimun memiliki desain bodi yang tinggi dan mengkotak, Karimun bisa dibilang yang paling terasa seperti mobil disini, handlingnya terasa paling mantap meskipun masih dalam kategori mantapnya LCGC, body roll masih terasa, namun terasa mendingan dibanding Agya. Tapi tetap masih jauh dari kategori enak dikendarai, dan di kecepatan tinggi mobil ini masih terasa melayang sama seperti mobil lainnya meskipun terasa mendingan dibanding Agya dan Datsun.

Agya punya handling paling nggak enak, goyangkan setir sedikit, bodi mobil sudah lari kemana-mana. Rasanya seperti setengah mobil dibandingkan dengan mobil seutuhnya, tapi kami maklum karena mobil ini adalah LCGC. Nilai plus dari mobil ini ada pada radius putarnya yang sangat pendek, sehingga kami memberikan skor 5 dari yang seharusnya hanya 4 bintang.

Datsun sebenarnya lebih baik soal handling dibandingkan dengan Agya, namun penggunaan Ban dengan traksi paling rendah mengacaukan semuanya. Apalagi jika digunakan di toll, mobil ini terasa terbang dan tidak napak dengan aspal. Horror!

Comfort

kenyamanan

Bicara tentang NVH, jelas Karimun adalah juaranya, ia punya getara mesin paling minim, suara mesin paling halus dan kekedapan kabin yang paling baik di kelasnya. Tapi masih tetap dalam taraf LCGC ya. Sedangkan Agya masih terasa bergetar, terasa berisik namun masih dalam tahap wajar. Khusus untuk Datsun GO, ia punya getaran mesin paling kasar disini.

Untuk kenyamanan suspensi, mari kita mulai dari Suzuki Karimun Wagon R, ia bukan yang terempuk disini dari segi suspensi karena jelas Datsun dan Agya lebih empuk. Tapi Karimun terasa lebih pas dibandingkan dengan Agya yang terlalu mental mentul sehingga terasa tidak nyaman. Akomodasi penumpang belakang juga tidak begitu nyaman karena tidak ada headrest dan pintunya juga terasa kecil untuk akses keluar masuk.

Agya sudah jelas, suspensinya tidak nyaman karena terlalu mengayun, tapi dia punya akomodasi yang baik di belakang berkat penggunaan headrest yang bisa diatur ketinggiannya. Sedangkan Datsun, hmmm… Ya, dia punya suspensi paling oke disini, empuk, tapi tidak terlalu mengayun seperti Agya, tapi sayang seribu sayang, jika kita memperhatikan guncangan yang masuk ke dalam kabin lebih detail, penggunaan ban 13 inchi yang sangat kecil menyebabkan permukaan jalan sangat terasa guncangannya meskipun telah diredam dengan baik. Hal minus lainnya ada pada akomodasi belakang yang tidak dilengkapi dengan headrest dan model seatbelt manual yang terlihat berantakan.

Harga

harga-lcgc

Dengan harga OTR Karimun Wagon R GS Rp 120 juta, Toyota Agya G MT TRD  Rp. 124.5 Juta , dan Datsun GO Panca T Active Rp. 110 Ruta , jelas bahwa Datsun yang paling terjangkau disini. Toyota Agya meskipun dia yang paling mahal disini karena body kit, sebenarnya jika tanpa embel-embel TRD, Toyota Agya tipe G standar hanya dibanderol dengan harga 120 juta Rupiah saja. Jadi sebenarnya jelas bahwa dengan kelengkapan yang ditawarkan, Agya lebih value for money dibandingkan dengan Karimun Wagon R GS.

Kesimpulan

skor-total-komparasi-lcgc

Jika kita berbicara juara dari ketiganya berdasarkan skor, jelas Toyota Agya adalah jawaranya disini, dia punya fitur paling lengkap, kabin paling luas, cukup sedap dipandang dan harga yang kompetitif jika tanpa tambahan body kit. Tetapi jika mencari LCGC yang paling terasa seperti mobil seutuhnya, nyaman, interior bagus dan memiliki kualitas pengerjaan yang paling baik, jelas Karimun Wagon R bisa menjadi pilihan utama tanpa harus mempertimbangkan kelegaan kabin dan fitur, andaikan ia punya fitur selengkap Agya, mungkin mobil ini bisa menjadi jawara disini. Dan posisi terakhir ada Datsun GO yang jatuh dari segi skor karena kelengkapan fitur dan built quality yang terbelakang. Padahal dia punya mesin oke, desain kece dan  kelegaan kabin yang nyaris setara Agya.

Read Prev:
Read Next: