AutonetMagz.com – Fluktuasi nilai tukar dollar yang makin hari makin menguat rupanya bisa membuat pusing para ATPM mobil yang mendatangkan mobilnya secara CBU. Kemarin kami meng-highlight merek Korea, khususnya KIA yang mengalami kenaikan harga mencolok. Lihat saja KIA Picanto Platinum yang tembus 200 jutaan atau KIA Rio Platinum yang sudah 270 jutaan. (Baca Artikel : Kenaikan Harga Menggila, Sebagian Merek Korea Mulai Meradang.)
Ternyata hal yang sama juga terjadi di merek Amerika, yakni Ford. Kami baru mendapat update harga terbaru dari model-model Ford yang sekarang dijual di Indonesia, dan ternyata sudah mengalami kenaikan. Naiknya pun tidak tanggung-tanggung, rata-rata tiap model harganya menjulang hingga 15 juta dari harga sebelumnya. Waduh!
Kita contohkan satu-satu, mulai dari Fiesta Ecoboost bertransmisi DCT. Sebelumnya harganya ada di angka 269,9 jutaan, sekarang hinggap di 284,9 jutaan. Contoh lain, Ford Focus Ecoboost hatchback yang kemarin diluncurkan di IIMS 2015, 2 bulan lalu 441 jutaan, sekarang jadi 456 jutaan, bahkan yang sedannya sudah tembus 500 juta. Berikutnya adalah Ford Ecosport Titanium kemarin harganya 271,3 juta, kini mencapai 286,3 juta. Duh.
Kenaikan harga kedua merek ini bisa jadi disebabkan karena nilai tukar dollar yang makin mahal tiap harinya, seperti yang kami sebutkan di atas. Memang, mobil yang CBU Thailand seperti Ford mendapat keringanan dari bebasnya bea masuk, tapi karena komponen rakitannya bukan buatan Thailand, alias masih impor dari negara asalnya, kenaikan harga tak terhindarkan. Sisanya, jika ingin bertahan, tinggal pintar-pintarnya dealer dan marketing untuk menarik konsumen.
Di samping itu, efek domino dari kenaikan harga pasti bergulir ke merek lain, khususunya yang masih mendatangkan produknya secara CBU, tinggal menunggu waktu saja. Duh, padahal harga BBM di beberapa tempat sudah diumumkan mau turun, tapi apa daya jika dollar tidak terkontrol? Apa pendapat dan usulmu supaya kenaikan dollar bisa distop dan harga kebutuhan bisa turun atau minimal stabil? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Volkswagen Bisa Jual Salah Satu Merek Naungannya Jika Kondisi Keuangan Kritis Pasca Kasus Dieselgate