Jakarta, AutonetMagz – Mungkin anda kecewa berat ketika mengetahui bahwa mesin Suzuki Ertiga Facelift terbaru akan mengalami penurunan tenaga dari 95 Ps menjadi 92 Ps. Lucunya lagi, kedua mesin ini mendapatkan torsi yang sama dan tenaga puncak di Rpm yang sama dibandingkan dengan model sebelumnya. Lantas kenapa harus diturunkan?
Kami juga menanyakan hal yang sama terhadap penurunan tenaga tersebut, pasalanya, Mesin K14B Suzuki Ertiga sebenarnya tanpa ubahan apapun sudah sangat memuaskan berdasarkan hasil tes kami. Mesin K14B merupakan mesin yang memiliki performa bagus, irit, minim getaran dan sangat hening, bahkan kami terkadang tidak sadar bahwa mesin sudah dinyalakan ketika berada di dalam kabin.
Lantas penggunaan mesin yang K14B yang sudah sangat bagus tersebut rasanya sudah lebih dari cukup untuk kelas LMPV dibandingkan dengan mungkin rivalnya yang 1.500 cc ataupun Toyota Avanza yang memiliki tenaga lebih kecil di 92 Ps pada saat itu (kini Avanza baru sudah menjadi 96.5 PS untuk varian 1.300 cc). Mungkin karena mesin kompetitor yang lebih baik seperti Ertiga atau Mobilio, Toyota terpaksa harus mengganti mesin Toyota Avanza saat ini dengan mesin baru agar bisa disejajarkan.
Baca juga : First Impression Review Suzuki Ertiga Facelift 2015
Okay, kembali ke persoalan mengapa tenaganya berkurang? Tentu saja ini karena penggunaan mesin K14B generasi terbaru yang disematkan pada Suzuki Ertiga Facelift terbaru yang sudah digunakan pada Suzuki Ciaz di India sebelumnya. Di India, Ciaz merupakan mobil Suzuki Pertama yang menggunakan K14B generasi terbaru yang memiliki perbedaan pada desain cylinder head dan piston baru, serta tuning yang berbeda pada teknologi VVT K14B.
Penggunaan desain dan komponen terbaru tersebut memiliki dampak pada 2 aspek, pertama adalah konsumsi bahan bakar yang lebih irit, kedua mengurangi friksi (gesekan) antara piston dan ruang silinder, sehingga getaran dan suara mesin menjadi lebih halus dibandingkan dengan mesin sebelumnya (lah, yang lama aja sudah halus banget padahal?).
Lebih irit? Kurang lebih seperti itu, penggunaan piston dan cylinder head baru menyebabkan kompresi mesin bertambah dari 1:10 menjadi 1:11. Asiknya, meskipun kompresinya bertambah, menurut beberapa website otomotif India terpercaya, mesin ini masih bisa menggunakan bahan bakar dengan kualitas standar dengan nilai oktan 91, karena di India, nilai oktan paling rendah memiliki nilai oktan 91 saja. Hal ini mengingatkan kita akan teknologi SkyActiv yang dimiliki Mazda, dimana mereka mencoba menaikan kompresi menjadi 1:14 (khusus Indonesia menjadi 1:13), namun masih bisa menggunakan BBM dengan oktan 90 saja.
Secara teori, semakin tinggi kompresi seharusnya menyebabkan tenaga mesin bertambah, namun Suzuki mengambil langkah lain dengan menurunkan tenaga mesin dan menambah kompresi saja, tenaga dan torsi puncaknya juga tidak didapatkan di Rpm yang lebih rendah seperti cara produsen lain membuat mesin baru mereka lebih irit.
Menurut Maruti Suzuki India, mesin baru ini bisa mendapatkan konsumsi bahan bakar yang lebih irit hingga 20.73 kilometer perliter untuk varian manual, dan 19,12 kilometer perliter untuk varian automatic. Irit? Tentu saja, karena sebelumnya mesin K14B hanya mampu menorehkan catatan konsumsi bahan bakar sebesar 16.02 kilometer perliter untuk varian manual, atau lebih irit hampir 30% dibandingkan dengan model sebelumnya.
Soal performa, menurut beberapa website India, Mesin K14B yang ada pada Suzuki Ciaz terasa cukup responsif dan tenaganya linear meskipun dibawah 2.000 Rpm terasa kurang, sehingga menurut hasil pengetesan mereka mobil tersebut dapat menyelesaikan 0 ke 100 kilometer perjam dalam 11 detik saja. Nah, Suzuki Ertiga memiliki bobot lebih berat sekitar 150 kilogram dibandingkan dengan Ciaz, mungkin performanya akan lebih pelan sedikit dibandingkan dengan Ciaz.
Dengan improvement yang dilakukan Suzuki terhadap Suzuki Ertiga terbaru ini mungkin saja mereka ingin melakukan campaign dengan menunjukan konsumsi bahan bakar yang lebih baik, namun secara marketing, umumnya masyarakat akan lebih mementingkan tenaga mesin dibandingkan claim konsumsi bahan bakar. Apalagi tenaga mesin yang berkurang akan menjadi pukulan telak bagi para sales kompetitor yang akan mengatakan bahwa tenaga mesin mobil ini lebih rendah 5 PS dibandingkan dengan kompetitor yang lebih kecil 100 cc. Tapi tetap saja sih torsi Ertiga lebih besar 10 Nm. Seperti ibarat kata pepatah “Horsepower win the sales, Torque win the race”, mungkin dengan hadirnya Ertiga Facelift ini, Suzuki harus bekerja lebih keras lagi untuk meyakinkan calon pembeli bahwa produknya lebih bagus dari kompetitor.
Read Next: Nissan GT-R R36 Bakal Dibuat Versi Sedannya, Dijual Dengan Logo Infiniti