AutonetMagz.com – Demi mendukung riset, pengembangan dan pemakaian mobil bertenaga alternatif, beberapa negara seperti Inggris, Jepang dan Jerman memberikan insentif atau subsidi khusus supaya rakyatnya beralih dari mobil biasa ke mobil bertenaga alternatif. Fasilitas khusus pun diberikan, contohnya mobil listrik atau beremisi rendah lainnya boleh melewati jalan berbayar secara gratis di Inggris, atau pengisian daya listrik yang gratis.
Kedengarannya menggiurkan, tapi rupanya tidak semua mobil listrik berhak atas hal-hal itu. Tesla mengalami sedikit ganjalan di Jerman karena mobil-mobil Tesla tidak masuk ke daftar mobil listrik penerima subsidi atau keringanan di Jerman. Menurut Federal Office for Economic Affairs and Export Controls di Jerman yang disingkat BAFA, ada syarat yang tidak dipenuhi Tesla di bagian batas harga, karena Tesla dinilai terlalu mahal untuk dapat subsidi.
Seperti dilaporkan Reuters, hal ini memicu konflik antara Tesla dengan BAFA. BAFA punya batas harga 60.000 Euro per unit mobil listrik untuk bisa disubsidi, atau sekitar 959 juta Rupiah. Masalahnya, BAFA mendapat laporan bahwa konsumen Tesla tidak bisa membeli Model S termurah tanpa memilih fitur-fitur opsional yang berarti bakal mengkatrol harganya, dan saat sudah lebih dari 959 juta Rupiah itu, Tesla harus melambaikan tangan kepada subsidi yang takkan diterimanya.
“Ini sangat keliru. Siapa pun di Jerman bisa memesan Tesla Model S tanpa harus memilih opsi comfort package, dan kami sudah mengirimkan mobil semacam itu ke pelanggan kami,” kata Tesla dalam sebuah pernyataan. Tesla bilang, batas harga yang membuat mereka tak berhak atas subsidi itu diatur oleh pemerintah Jerman, namun Tesla sudah bertemu BAFA dan akhirnya ada sejenis win-win solution yang diraih.
Hasilnya, Tesla bisa menjual Model S spek kosongan yang minim fitur tambahan sehingga harganya masih masuk syarat penerima subsidi, baru setelahnya kalau konsumen mau upgrade sendiri dipersilakan. Untuk melihat masalah dari kedua sisi, yakni pemerintah dan rakyat, Tesla juga bakal menyelidiki apakah ada pelanggan Tesla yang benar-benar menolak membeli Tesla entry level yang kosongan.
“Kalau ada sales Tesla yang bilang ke konsumen kalau mereka tidak bisa beli Tesla Model S tipe termurah tanpa memasang opsi Comfort Package, ini keliru dan jelas di luar SOP kami. Akan segera kami selidiki dan kami tindak segera,” kata Tesla. FYI, subsidi mobil listrik di Jerman adalah 4.000 Euro atau sekitar 63,9 juta, jadi jika ada mobil listrik yang harga aslinya 300 juta Rupiah, konsumen cukup bayar 236,1 juta Rupiah, sebab 63,9 juta Rupiah sisanya ditalangin pemerintah.
Tidak hanya mobil listrik, mobil plug-in hybrid seperti Toyota Prius atau Honda Clarity juga bisa dapat keringanan sebesar 3.000 Euro atau sekitar 47,95 juta Rupiah. Jadi alasan intinya sebenarnya karena Tesla kemahalan, tapi jika ada Tesla yang harganya tidak melebihi batas yang ditetapkan pemerintah, subsidi siap diberikan kok. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Produksi Suzuki Jimny Tertangkap Kamera, Lebih Boxy