AutonetMagz.com – Melanjutkan artikel terkait perjalanan kami ke India bersama dengan RMA Indonesia dan juga Mahindra. Perjalanan kali ini bukan saja sekedar untuk mengenal Mahindra sebagai sebuah korporasi saja, ataupun mencari tahu strategi mereka dengan memperkenalkan produk komersial terlebih dahulu. Namun, ada juga beberapa informasi penting yang berhasil kami dapatkan dan kami gali dari para petinggi Mahindra di bidang International Operation. FYI, sedikit flashback, kami mendapatkan kesempatan berharga untuk bisa bertemu dengan beberapa perwakilan dari Mahindra International Operation.
Kami bertemu dengan Mr Joydeep Moitra, Head of International Operations, Automotive, Mahindra & Mahinda Ltd dan juga Mr Arvind Mathew, Chief of International Operations, Mahindra & Mahinda Ltd. Nah, salah satu pertanyaan yang mungkin paling penting pun kami lemparkan kepada mereka berdua, yaitu ‘Bagaimana rencana masa depan Mahindra di Indonesia?’. Yap, pertanyaan ini jelas menjadi krusial karena Mahindra tergolong baru di tanah air. Dan ternyata kedua narasumber kami menjelaskan rencana yang tergolong diluar prediksi kami. Mahindra datang ke Indonesia bukan sekedar berjualan, tapi menetap di Tanah air.
Rakit Lokal?
Sekedar informasi, untuk saat ini unit dari Mahindra Scorpio yang dijual di Indonesia masih merupakan unit CBU. Nah, namun bisa jadi kedepannya mobil ini tidak akan berstatus impor lagi, melainkan dirakit lokal di Indonesia. Dalam presentasi resmi di depan awak media asal Indonesia, pihak Mahindra menjabarkan rencana mereka dalam 3 tahun ke depan di Indonesia. Dalam satu tahun pertama sejak mereka resmi beroperasi di Indonesia, Mahindra masih akan berfokus untuk menggarap pasar komersial di kawasan barat dan tengah dari Indonesia. Pasar di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan akan menjadi fokus dari Mahindra bersama dengan RMA Indonesia.
Nah, setelah lewat dari 1 tahun eksistensi mereka di Indonesia, Mahindra dan RMA Indonesia berniat untuk menambah lebih banyak jaringan diler mereka. Tentunya masih di area yang sekiranya menjadi basis kendaraan komersial, termasuk pasar fleet. Nah, di tahun ketiga-lah hal yang jauh lebih menarik mulai muncul. Yap, pada tahun ketiga pihak Mahindra merencanakan untuk memulai studi perakitan lokal di Tanah Air. Dan menariknya lagi, bukan sekedar kendaraan komersial saja yang akan masuk dalam studi tersebut, melainkan juga kendaraan penumpang mereka.
Mahindra Accelo
Nah, informasi lain yang menarik adalah kehadiran Mahindra Accelo di Indonesia per tahun depan. Kalau kalian bertanya – tanya, apakah Mahindra Accelo adalah sebuah mobil komersial, maka jawabannya adalah bukan. Malahan, Mahindra Accelo sendiri bukan nama sebuah kendaraan, melainkan nama divisi dari Mahindra yang bergerak di industri Besi Baja. Yap, Mahindra Accelo sebagai sebuah perusahaan besi baja akan mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2020 mendatang, lebih tepatnya di bulan Juli 2020. Untuk saat ini, pihak Mahindra Accelo sudah memiliki 20 karyawan yang bekerja secara underground untuk mempersiapkan hal ini.
Mahindra Accelo sendiri akan menggunakan PT Mahindra Accelo Steel Indonesia (MASI) untuk beroperasi di Tanah Air. Mahindra Accelo sendiri akan menyasar beberapa industri di Indonesia yang memerlukan bahan baku berupa besi baja seperti industri pembangkit, industri otomotif, dan industri home appliance. Pabrik dari Mahindra Accelo sendiri akan berdiri di kawasan Lippo Cikarang. Mahindra Accelo juga berencana untuk melakukan ekspor ke beberapa negara sekitar seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Australia. Nah, tentunya kalian paham kan kenapa Mahindra Accelo masuk tahun depan?
Passenger Car Untuk Indonesia
Yap, alasannya sudah cukup gamblang, artinya jikalau nantinya Mahindra resmi membuat pabrik perakitan lokal di Indonesia, setidaknya vendor untuk besi mereka sudah ada. Nah, dalam sesi diskusi bersama kedua narasumber tersebut, pihak Mahindra menyebutkan bahwa mereka akan mulai melakukan studi untuk passenger car mereka di Indonesia dalam waktu dekat. Oiya, garis bawahi perbedaan studi ini dengan studi mengenai perakitan lokal yang kami sebutkan di atas. Studi ini lebih merujuk pada potensi mobil Mahindra mana yang paling besar di Indonesia.
Tentu beberapa dari kalian akan menyebut nama Mahindra Marazzo yang notabene adalah sebuah body on frame Medium MPV yang pas untuk menjadi rival Toyota Innova. Namun, pihak Mahindra masih ingin melakukan studi lebih dalam terkait segmen ini. Termasuk untuk mengembangkan mesin bensin dan transmisi otomatis khusus untuk pasar Indonesia. Yap, pihak Mahindra sadar bahwa karakter pasar Indonesia dan India berbeda. Di India, mobil yang digemari adalah yang bermesin diesel dan bertransmisi manual. Oleh karenanya, pihak Mahindra perlu waktu untuk mengembangkan mesin bensin dan transmisi otomatis.
Dan itulah alasan mengapa studi mengenai perakitan lokal baru dilakukan 3 tahun setelah Mahindra resmi beroperasi di Indonesia. Karena, butuh waktu selama itu untuk mengembangkan teknologi untuk pasar Indonesia. Dan sembari menunggu, studi untuk potensi pasar pun juga dipersiapkan. Secara umum, terlihat bahwa Mahindra lebih berhati – hati untuk masuk ke pasar Indonesia. FYI, Mahindra sendiri memiliki beberapa modal penting yang menarik untuk kita bedah lebih dalam. Dan informasi mengenai modal tersebut, termasuk kedalaman dari line up mobil Mahindra akan kami bahas di artikel berikutnya.
Oiya, menurut kalian, apakah kalian kepo dengan first impression kami terhadap passenger car Mahindra? Kalau iya, kami akan membuatkan artikel khusus mengenai hal tersebut? Dan kalau iya, kira – kira mobil apa yang kalian kepo? Scorpio? XUV500? XUV300? Atau malah Marazzo? Komen di bawah ya.
Read Next: Harga Renault Triber Indonesia Mulai 133 Juta Rupiah!