AutonetMagz.com – COVID-19 berhasil menjadi momok menakutkan bagi publik di Bumi ini. Walaupun secara total presentase kematian tidak tinggi, namun secara ekonomi, COVID-19 berhasil memukul telak sejumlah sektor. Dan seperti sebelum – sebelumnya, sektor Otomotif adalah salah satu yang terpukul. Setelah sejumlah pabrik berhenti beroperasi, dan sejumlah agenda ditunda, efek lain adalah hilangnya lapangan kerja bagi beberapa orang.
Mengutip informasi via Reuters, BMW menjadi salah satu pabrikan mobil yang sedang menimbang kebijakan untuk merumahkan pegawai mereka. Oiya, ‘merumahkan’ disini bukan berarti menyuruh pegawai bekerja dari rumah atau WFH, namun memutus hubungan kerja mereka. Sumber menyebutkan bahwa ada peluang BMW akan menghentikan 10.000 orang pegawai kontrak mereka dari posisi mereka yang kerjakan saat ini. Nah, sumber menyebutkan bahwa langkah ini harus dilakukan pabrikan asal Jerman tersebut untuk mengurangi kapasitas dan juga mengendalikan laju biaya operasional mereka.
BMW sendiri diklaim sudah mencapai kata sepakat dengan serikat pekerja mereka untuk memberikan ‘pesangon’ yang mencakup “Penilaian personal untuk masa depan berkelanjutan”. “Seperti perusahaan – perusahaan yang lainnya, keputusan untuk melepas pegawai merupakan keputusan terakhir, dan bukan merupakan sebuah pilihan yang ideal, namun sejumlah langkah sudah diambil untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan kompensasi yang sesuai”. Kondisi yang ada sepert sekarang ini memaksa pabrikan untuk terus berhemat sehingga neraca keuangan mereka bisa tetap berada dalam kondisi yang aman.
Oiya, BMW sendiri bukan satu – satunya pabrikan yang menerapkan kebijakan darurat untuk menanggapi COVID-19. Mitsubishi sebelumnya juga sudah mengumumkan pemotongan gaji di kalangan manajerial untuk menghemat biaya. Sedangkan Astra Daihatsu Motor juga sudah merumahkan sekitar seribuan pekerja kontrak mereka karena kondisi yang ada saat ini. Sedangkan Bentley dan Aston Martin juga menerapkan kebijakan darurat mereka di awal Juni kemarin. Tentunya kami berharap dunia bisa segera pulih dan menemukan solusi nyata untuk COVID-19, karena sejumlah sektor seperti otomotif tidak bisa terus bertahan jikalau kondisi tak kunjung membaik.
Bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Bermasalah Seperti Xpander, Nissan Recall 9.000 Unit Livina Produksi 2019