AutonetMagz.com – Kalau kita flashback ke tahun 2016 ataupun 2017, kala itu publik Indonesia dibikin geger dengan masuknya 2 pabrikan mobil asal Tiongkok sekaligus. Yap, ada Wuling dan ada DFSK yang langsung serius berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik perakitan. Sudah jelas investasi yang digelontorkan tidaklah kecil, namun kami penasaran bagaimana peforma produksi dari salah satu pabrikan tersebut, yaitu DFSK di bawah naungan Sokonindo Automobile. Yuk kita bahas.
Produksi Sokonindo Terus Menurun
Jadi, kami iseng membuka data produksi dari DFSK dan Seres Indonesia yang keduanya dipegang oleh Sokonindo Automobile. FYI, Sokonindo Automobile memiliki fasilitas perakitan di Cikande, Banten dengan kemampuan produksi mencapai 50 ribu unit per tahun. Angka yang lumayan besar untuk sebuah brand pendatang baru kala itu walaupun tak sebesar Wuling. Nah, kami pun penasaran dengan kemampuan ataupun peforma produksi dari pabrik Sokonindo saat ini. Dan ternyata, 5 bulan pertama tahun 2024 ini mereka hanya memproduksi 360 unit kendaraan saja. Angka yang terbilang kecil untuk utilitas sebuah pabrik.
Secara detail, 360 unit tersebut terdiri dari 40 unit Gelora E Blind Van, 20 unit Gelora E Minibus, 30 unit Glory i-Auto, 50 unit Seres E1, dan 220 unit Supercab pickup. Angka ini turun cukup drastis ketimbang tahun 2023 lalu yang mana angka produksinya ada di 1.519 unit selama 1 tahun. Bandingkan lagi dengan tahun 2022 yang mana angka produksinya ada di 2.899 unit selama 1 tahun, ataupun 2021 yang ada di angka 5.263 unit. Bahkan, di masa pandemi COVID-19, DFSK masih memproduksi 1.119 unit kendaraan selama 1 tahun di 2020 silam. Tentunya, ini menjadi warning tersendiri bagi pihak Sokonindo, baik sebagai produsen maupun APM brand di Indonesia.
Pegang 2 Merk China di Indonesia
Saat ini, Sokonindo sendiri merupakan APM dari 2 merk di Indonesia yaitu DFSK dan Seres. DFSK sendiri kini memiliki beberapa model seperti DFSK Supercab, DFSK Gelora, DFSK Gelora E, DFSK Glory i-Auto dan DFSK Glory 560. Sedangkan Seres hanya hadir dalam 1 model saja yaitu Seres E1. Dan harus diakui bahwa saat ini produk-produk Seres dan DFSK masih belum mampu memenangkan banyak hati publik di Indonesia. Apalagi, saat ini DFSK dan Seres tidak hanya menghadapi musuh dari Jepang dan Korea Selatan saja. Namun juga saudara-saudara senegaranya yang menawarkan produk dan harga jual yang menggiurkan.
Jadi, kita tunggu saja bagaimana DFSK dan Seres akan merespon kondisi yang ada saat ini. Bagaimana menurut kalian?
Read Next: Goodyear Go Digital, Rambah Olshop dan Promo Baru!