AutonetMagz.com – Kehadiran Hyundai Stargazer di Indonesia memang makin memberikan warna di segmen LMPV yang terkenal cukup kejam dan berdarah – darah. Tak terasa, sudah lebih dari 1 bulan sejak Hyundai Stargazer menunjukkan dirinya secara resmi pada publik Indonesia. Lantas, bagaimana peforma penjualan Hyundai Stargazer di Indonesia? Bagus? Atau Kurang? Yuk kita bahas lebih lanjut.
1,5 Bulan, Laku 4 Ribuan Unit
Dalam sesi press conference yang digelar di dalam rangkaian acara Media Test Drive Hyundai Stargazer dari Surabaya hingga ke Malang dan Solo, pihak Hyundai menjabarkan capaian penjualan mereka untuk LMPV baru ini. Sejauh ini, penjualan Hyundai Stargazer sudah mencapai 4 ribuan unit. FYI, Hyundai Stargazer mulai dimunculkan ke publik sejak pertengahan bulan Juli 2022 kemarin. Jadi, sudah sekitar 1,5 bulan LMPV ini dilempat ke masyarakat Indonesia. Di GIIAS 2022 kemarin, Hyundai Stargazer juga mencatatkan penjualan sebanyak 1.585 Unit. Lebih banyak ketimbang Toyota Avanza walaupun masih di bawah mitsubishi Xpander. Eh, tapi masih di bawah Toyota Avanza kalau digabung dengan Toyota Veloz, hehehe.
Nah, dari 4 ribuan unit itu, penyumbang terbesar adalah Hyundai Stargazer tipe Prime dengan single tone, jadi tanpa atap berwarna hitam. Sedangkan posisi kedua diisi oleh tipe Prime dengan dual tone. Kalau kita mau breakdown bulan pertama saja yaitu bulan Juli, Hyundai Stargazer terjual sebanyak 300 unit secara retail. Sedangkan untuk wholesales yang dimulai tanggal 25 Juli mencatatkan angka 250 unit. Itu bulan Juli saja ya, Agustus? Sabar, masih dihitung tentunya karena hari ini masih hari pertama bulan September. Kembali ke porsi penjualan, Hyundai Stargazer dengan Captain Seat nyatanya lebih diminati pasar dengan sumbangsih sebesar 85% dari total penjualan. Jadi, hanya 15% konsumen yang membeli tipe bench alias 7 seater. Padahal, tipe captain seat lebih mahal 1 juta dan berkurang kapasitas penumpangnya. Unik.
Kalah Hype Dengan Xpander di 2017?
Apakah peforma penjualan Hyundai Stargazer tergolong bagus? Ada baiknya kita cari komparasi data rival saat kemunculan pertamanya. Namun harus kalian garis bawahi bahwa kemunculan Hyundai Stargazer masih di masa pandemi, jadi tidak terlalu apple to apple. Di tahun 2017 silam, Mitsubishi Xpander mencatatkan penjualan sebanyak 5.281 unit selama GIIAS 2017. Yap, angkanya jelas terpaut cukup jauh ketimbang kondisi sekarang. Selain itu, faktanya Hyundai Stargazer muncul di saat rival – rivalnya baru mendapatkan penyegaran. Toyota Avanza dan Veloz serta Daihatsu Xenia baru belum genap berusia setahun, pun begitu Mitsubishi Xpander Facelift. Sedangkan Suzuki Ertiga baru saja mendapatkan teknologi smart hybrid 2 bulan lalu.
Tentunya kondisi ini juga berpengaruh pada capaian penjualan Hyundai Stargazer. Apakah Hyundai Stargazer mampu survive di kejamnya pasar LMPV? Kita lihat saja. Apa pendapat kalian, kawan?
Read Next: Hyundai Stargazer Versi LSUV? Tunggu Tanggal Mainnya