Jakarta, AutonetMagz – Dapatkah anda membayangkan kerugian Honda jika harus melakukan 5 kali recall terhadap produk baru mereka yang baru diluncurkan selama 12 bulan? Tentunya ini menjadi masalah serius bagi pihak internal Honda lantaran kurangnya perhatian terhadap kualitas produk mereka sebelum diluncurkan yang menyebabkan pihak manajemen Honda memotong gaji para petinggi Honda atas recall ini.
Di Jepang, tingginya tingkat perlindunga terhadap konsumen membuat pabrikan menciptakan sebuah produk sebaik mungkin hingga tanpa cela untuk urusan kualitas, jika pabrikan menghindar dari recall, denda yang dikenakan kepada pabrikan jauh lebih besar dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan pabrikan untuk melakukan recall dan hilangnya kepercayaan konsumen terhadap brand tersebut.
Maka tidak heran jika di Jepang seringkali kita menemukan pabrikan melakukan recall terhadap produk-produk mereka entah karena masalah keamanan hingga masalah yang sebenarnya sangat sepele dan tidak berpengaruh terhadap kinerja dan keamanan kendaraan.
Recall terakhir menimpa Honda Jazz, Honda HR-V dan Honda N-WGN yang mendapatkan recall terakait masalah ECU baik untuk varian mesin bensin dan mesin hybrid. Khusus untuk Honda Jazz, ini adalah recall kelima bagi sebuah mobil baru yang diluncurkan selang waktu 12 bulan, mungkin ini adalah recall terbanyak dan tercepat yang dicapai oleh sebuah produk kendaraan di dunia saat ini. Permasalahan ECU tersebut dapat menyebabkan mesin mati mendadak dan mobil tidak dapat bekerja. Sebanyak 426.076 unit kendaraan dan 251 unit kendaraan di luar Jepang terkena recall, untungnya hingga saat ini belum ada kecelakaan yang diakibatkan oleh hal ini.
Kemungkinan isu ini tidak hanya menimpa pemilik Honda Jazz di Jepang saja, sehingga beberapa pimpinan Jepang akan mengecek beberapa varian Honda Jazz yang ada diluar Jepang untuk melakukan inspeksi, namun sudah dipastikan bahwa model Honda Fit/Jazz yang ada di Amerika tidak akan terpengaruh.
Takanobu Ito (paling kanan) saat peluncuran Honda Mobilio Concept di IIMS 2014
Akibat recall kelima Honda Jazz GK5 ini, Honda memberikan potongan 20% gaji selama 3 bulan ke depan kepada Takanobu Ito selaku Presiden Direktur, dan Chairman Fumihiko Ike sebanyak 10% selama 3 bulan ke depan begitupula dengan vice president Honda Tetsuo Iwamura yang akan mendapatkan potongan gaji sebanyak 10% selama 3 bulan ke depan. Jika di total, ada 12 jajaran eksekutif Honda yang mendapatkan potongan gaji selama 3 bulan ke depan sebagai bentuk tanggung jawab kelalaian mereka terhadap kualitas kendaraan.
Selain pemotongan gaji para petinggi Honda, recall ini juga mengakibatkan mundurnya rencana produksi Honda HR-V di Mexico untuk pasar Amerika Serikat untuk inspeksi kualitas kendaraan. Nah, bagaimana untuk pasar Indonesia? Sejauh ini meskipun Honda telah melakukan 5 kali recall terhadap Honda Jazz di Jepang karena isu yang berbeda-beda, hingga saat ini untuk pasar Indonesia belum ada 1 recall pun yang terbit, berprasangka baik saja karena Honda Jazz Indonesia adalah produk CKD rakitan Indonesia yang tentu saja berbeda dengan varian buatan Jepang.
Lihat juga : Komparasi Yaris vs Honda Jazz, Kumpulan Berita Honda Jazz
Read Next: Honda Indonesia Umumkan Recall Brio dan Brio Satya Terkait Masalah Airbag