AutonetMagz.com – Sudah bukan rahasia lagi bahwa Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang merupakan basis produksi dan pengembangan Honda selain negara asalnya, Jepang. Ya, disana Honda memang cukup dikenal dan dicintai di pasar Amerika, bahkan bisa dikatakan pasar Amerika adalah pasar primer dari Honda. Hal ini bisa dilihat dari produk – produk Honda sendiri, baik desainnya maupun fitur – fiturnya, sangat Amerika. Lihat saja Honda Accord ataupun Honda CR-V terbaru yang so American look.
Namun sepertinya kegembiraan Honda atas Amerika harus segera berakhir, karena fakta – fakta menunjukkan bahwa China lebih potensial dibandingkan dengan Amerika Serikat untuk pabrikan ini. Data menunjukkan bahwa laba kotor dari Honda di Amerika Serikat ada di kisaran 4,9% per kendaraaan, bukan hal yang buruk sebenarnya, namun laba kotor Honda di China per kendaraanya mencapai 9,6% di tahun lalu, jauh bukan? Dan jika berpaku pada prinsip bisnis, maka tentu saja pasar China lebih memiliki prospek dari pada pasar Amerika Serikat saat ini, dimana Honda sendiri sudah memiliki dua joint venture di Negeri Tirai Bambu.
Jadi, Honda sendiri dihadapkan pada sebuah pilihan, mau Amerika Serikat, atau China? Karena keduanya memiliki selera pasar yang berbeda, dan tentu tak akan efisien jika memutuskan fokus di dua pasar. Seperti kita tahu, selera dan culture cukup berpengaruh di dua pasar ini, Pasar Amerika Serikat lebih suka dengan model sedan two box atau fastback maupun hatchback, lihat saja Honda Civic Turbo. Sedangkan pasar China masih mencintai sedan model three box yang tradisional. Dari sana saja sudah terlihat tabrakan kebutuhan, sehingga tentu Honda tak mudah untuk menuruti keduanya.
Penjualan Honda di Amerika Serikat sendiri cukup besar, yaitu 1,64 juta unit pada tahun lalu, dimana 1,34 juta unit merupakan produk yang diproduksi lokal disana. Bandingkan dengan penjualan di China yang hanya 1,26 juta unit saja, eits tapi jangan salah. Angka penjualan Honda di Amerika Serikat itu turun 3% per tahun lalu, sedangkan angka penjualan di China naik 24%, nah lho. Tentunya statistik tersebut semakin memberatkan Amerika Serikat dan mengunggulkan China sebagai ladang investasi berikutnya bagi Honda. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah kultur masyarakat kedua negara ini dalam membeli mobil.
Ya, Mobil di Amerika Serikat dianggal sebuah tools, kawan. Sebuah sarana yang membawa orang dari satu tempat ke tempat lain dan mendukung pekerjaan mereka. Berbeda dengan di China, dimana mobil masih menjadi sebuah simbol akan kekayaan, menjadi penanda status sosial mereka. Lihat saja Honda Avancier, mobil CDM yang hanya dijual di China, penjualannya cukup tinggi karena masyarakat China cukup mengaguminya, walaupun hadir dengan hood vents palsu dan fender yang agaknya terlalu lebai. Di China, mobil yang menjadi tren akan laku keras, terlebih jika fitur yang ditawarkan terlihat wah, oleh karena itu jangan kaget melihat mobil disana punya head unit segede gaban.
Selain itu, China juga menjadi pasar yang berkembang untuk mobil listrik. Ya, lihat saja betapa banyak mobil hybrid dan mobil listrik murni yang dikembangkan oleh merk lokal. Hal ini ditengarai berkat dukungan pemerintah China untuk kendaraan bertenaga listrik, dan sekali lagi, itulah masa depan. Sehingga, China pun menjadi salah satu investasi yang baik untuk Honda mengembangkan kendaraan listriknya. Namun sekali lagi, pihak Honda melalui CEO-nya, Takahiro Hachigo menyatakan bahwa pihaknya belum akan menyerah dengan pasar Amerika serikat, karena pasar Amerika Serikat masih jadi pasar yang penting untuk Honda, namun nampaknya China akan menjadi destinasi berikutnya dari Honda.
Bagaimana menurut kalian? Yuk sampaikan pandapat kalian kawan.
Read Next: Amazon Alexa Akan Hadir Di Semua Mobil BMW & Mini Pada 2018