AutonetMagz.com – Dalam memilih sebuah mobil yang akan dibeli, baik baru maupun bekas, apa unsur utama yang menjadi pertimbangan kalian? Apakah Harga, Fitur, Kelengkapan atau mungkin model eksterior dan Interiornya? Mungkin jawabannya akan beragam, namun satu hal yang jelas harus kalian pertimbangkan adalah bagaimana sisi keamanan dan keselamatan dari sebuah mobil.
Nah, banyak pihak yang memiliki tugas dan pekerjaan untuk memberikan data mengenai bagaimana aspek keamanan sebuah mobil. Kita tahu ada lembaca NCAP alias New Car Assestment Program, lalu juga ada beberapa lembaga milik pemerintah seperti National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di US yang bertugas untuk menjadi garda utama bagi konsumen untuk mengetahui seberapa aman mobil yang dijual disana. Kali ini, kami akan membahas sebuah hasil studi yang tidak dilakukan oleh kedua lembaga tersebut, melainkan oleh sebuah perusahaan yang bergerak di jual beli mobil bekas.
Perusahaan ini adalah iSeeCars yang berasal dari Amerika Serikat. Nah, iSeeCars melakukan sebuah studi terkait tingkat kefatalan yang didapatkan sebuah mobil saat terlibat sebuah kecelakaan. Data dari studi ini sendiri diambil dari US Fatality Analysis Report System untuk mobil keluaran 2013 hingga 2017, yang dinormalisasi dengan jumlah jarak tempuh kendaraan dari data 25 juta mobil bekas di dalam database iSeeCars dengan tahun produksi yang sama. Dan dari studi ini, ada sebuah hasil yang cukup menarik, dimana tital most dangerous car merujuk pada sosok Mitsubishi Mirage dengan Fatal Accident Rate di angka 10,2 Mobil Per 1 Milyar Vehicle Miles (Jarak tempuh)
Posisi kedua diisi Chevrolet Corvette dengan rate 9,8 lalu disusul leh Honda Fit dengan rate 7,7 serta dua posisi berikutnya adalah KIA Forte dan Chevrolet Spark dengan masing – masing rate 7,4 dan 7,2 Kendaraan per 1 Milyar Vehicle Miles. Nah, jika ditarik garis lurus, ada sebuah kesimpulan menarik, dimana dalam 10 besar mobil paling berbahaya di hasil studi iSeeCars adalah mobil kompak dan mobil sport. CEO iSeeCars, Phong Ly menyebutkan bahwa ada alasan logis mengapa kedua mobil itu memiliki angka fatalitas yang tinggi. Pertama, untuk compact car adalah mobil yang memiliki fitur dan kelengkapan yang lebih minim.
Sedangkan untuk mobil sport, banyaknya tingkat kefatalan kecelakaan karena ada intensi dari pengguna untuk mengebut sehingga tingkat kefatalan kecelakaan pun meningkat. Crossover dan SUV sendiri meraih hasil bagus, dimana rata – rata tingkat kefatalan dari segmen ini hanya di angka 1,7 saja. Sedangkan untuk Pick up dan double cabin ada di angka 3,9. Jadi, bagaimana kalau menurut kalian?
Read Next: Produksi Audi TT Resmi Dihentikan, Suksesor Bakal Berupa EV