AutonetMagz.com – Pasca kisruh di General Motor (GM) Korea Selatan pada awal hingga pertengahan tahun ini yang akhirnya berujung dengan ‘Happy Ending’, bisa dikatakan GM cukup aman dari pemberitaan yang kurang oke. Namun, nampaknya tren negatif dari GM di pasar global belum berhenti dengan suksesnya Negosiasi di Korsel, karena kini kabar terbaru menunjukkan bahwa akan ada pabrik perakitan GM lainnya yang akan ditutup oleh produsen otomotif asal Amerika Serikat ini. Dan tak tanggung – tanggung, jumlahnya ada sebanyak jumlah jari di tangan kanan anda.
Jadi, mengutip dari Carscoops, pihak GM dikabarkan akan menutup pabrik perakitannya di Oshawa, Ontario, Kanada. Kabar ini sendiri sudah beredar beberapa waktu terakhir ini, dan untuk ketepatan kabarnya bisa dikatakan cukup tinggi. Nah, melengkapi kabar tersebut, ternyata pihak GM tak hanya menutup satu pabrik di Kanada itu saja, melainkan ada empat fasilitas lain di lokasi lainnya yang turut menjadi korban dari kebijakan GM. Keempat fasilitas ini sendiri ada di Amerika Serikat, dan dua diantaranya adalah pabrik perakitan, sedangkan dua sisanya adalah pabrik mesin mereka. Keempatnya adalah Detroit-Hamtramck Assembly, Lordstown Assembly, Baltimore Assembly, dan Warren Transmission.
Pihak GM memberikan status keempat fasilitas ini “Will Be unallocated in 2019”. Dalam bahasa kasarnya, pihak GM akan menghentikan kesemua operasional dari keempat fasilitas itu, dan pastinya akan ditutup. GM juga menyebutkan bahwa pihaknya akan mengalokasikan produksi dari mobil – mobil masa depannya pada pabrik perakitan yang jumlahnya tidak akan banyak. Keputusan ini diambil dengan alasan bahwa adanya perubahan preferensi dari konsumen di Amerika Serikat, dan penurunan dari volume penjualan mobil yang sebelumnya adalah primadona di daerahnya. Praktis, jika keempat atau malah kelima fasilitas tersebut ditutup, maka akan ada beberapa model produksi GM yang akan disuntik mati.
Beberapa diantaranya adalah Buick LaCrosse, Cadillac CT6, Chevy Impala, Chevy Volt, dan juga Chevy Cruze. Belum selesai sampai disana, kabarnya pihak GM juga akan menutup 2 fasilitas lain di penghujung 2019 mendatang. Langkah – langkah ini sendiri diharapkan mampu membuat pihak GM mengirit dana sebesar 6 juta US Dollar di penghujung 2020 nantinya. Selain urusan penutupan fasilitas, pihak GM juga kabarnya akan menurunkan gaji dari para karyawannya, dan juga reorganisasi dari para staf-nya secara global. Kabarnya, gaji dari staff akan diturunkan sebanyak 15%, sedangkan gaji para Executive Staff akan dipangkas sebanyak 25%. GM Chairman dan CEO, Mary Barra menyebutkan bahwa tindakan yang dilakukan ini akan melanjutkan transformasi mereka menjadi lebih baik, dan menguntungkan, sehingga memberikan fleksibilitas di masa depan.
Hmmm, entah serumit apa masalah dari GM secara global, namun tentunya penutupan sejumlah fasilitas dan penurunan gaji karyawan jelas mengindikasikan bahwa GM berada dalam masa yang buruk. Kami berharap pabrikan asal US ini bisa segera survive dan menciptakan mobil – mobil kece lainnya. Bagaimana menurut kalian?
Read Next: Sayonara Chevrolet Captiva : 11 Tahun Pengabdian, 3 Kali Facelift