GIIAS 2022 : Mengenal Teknologi e-Smart Hybrid Ala Daihatsu Rocky

GIIAS 2022 : Mengenal Teknologi e-Smart Hybrid Ala Daihatsu Rocky
0  komentar

AutonetMagz.com – Di gelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 ini, Daihatsu memang tidak memperkenalkan sebuah produk yang benar – benar baru. Namun, mereka memboyong sejumlah model elektrifikasi sebagai showcase seperti Daihatsu Ayla EV Concept dan Daihatsu Rocky Hybrid. Nah, kali ini kita akan kupas lebih dalam teknologi yang digunakan oleh Daihatsu Rocky Hybrid yang diberi nama e-Smart Hybrid. Teknologi macam apa itu??

Mirip Teknologi e-Power ala Nissan

Mungkin beberapa dari kalian menyangka bahwa e-Smart Hybrid yang diterapkan di Daihatsu Rocky Hybrid merupakan versi Daihatsu dari Toyota Hybrid System (THS). Namun, sangkaan itu ternyata salah besar. Daihatsu e-Smart Hybrid nyatanya adalah sistem Hybrid yang disusun secara seri atau serial hybrid. Komposisi ini justru lebih mirip teknologi e-Power milik Nissan ketimbang THS milik Toyota yang merupakan paralel hybrid. Jadi, Daihatsu Rocky Hybrid yang diboyong ke GIIAS 2022 ini adalah tipe X HEV dengan sistem gerak 2 roda alias 2WD. Mesin ICE di Daihatsu Rocky Hybrid berkode WA-VEX yang berkubikasi 1.200cc 3 silinder.

Tak asing dengan kodenya? Wajar sih, karena mesinnya sebasis dengan mesin Daihatsu Rocky 1.2 WA-VE yang dijual di Indonesia. Lantas, mesin tersebut bertugas untuk menghasilkan tenaga listrik yang nantinya akan disetor ke baterai dan akan digunakan oleh motor listrik sebagai sumber tenaga penggerak mobil. Menurut klaim Daihatsu, sistem semacam ini memiliki struktur ringkas (compact) dan ideal dalam mendukung aktivitas pelanggan sehari-hari. Mengapa? karena dapat memberikan akselerasi yang responsif, efisiensi bahan bakar optimal, serta memiliki harga terjangkau dan kompetitif di kelasnya. Hmm, jadi Daihatsu mengakui bahwa sistem e-Power juga ideal, hahaha.

Bobot Ringan, Baterai Kompak

Lebih lanjut, Transaxle (transmisi yang digunakan untuk kendaraan bermesin depan berpenggerak roda depan FF) memiliki mekanisme transmisi daya yang terdiri dari motor generator (MG) sebagai daya penggerak, gigi reduksi, dan mekanisme diferensial, serta memposisikan dua motor secara paralel. Komposisi ini diklaim menghasilkan desain yang ringkas. Bobot kendaraan juga berkurang dan lebih ringan berkat penyematan baterai lithium ion yang compact berkapasitas 4,3 Ah dengan kepadatan energi tinggi. Hmmm, kapasitasnya lebih kecil ketimbang Nissan Kicks yang ada di angka 6 Ah. Nampaknya, mesin akan lebih sering hidup di mobil ini karena kapasitas baterainya yang tidak terlalu besar.

Lantas, apakah nantinya Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid ini akan dipasarkan di Indonesia? Nampaknya terlalu dini untuk menduga hal tersebut. Namun, kemungkinan akan hal tersebut juga tidak tertutup karena Indonesia juga sudah tak asing dengan serial hybrid, plus diproduksinya mesin WA-VE dan Daihatsu Rocky di Indonesia. Bagaimana menurut kalian?

Read Prev:
Read Next: