GIIAS 2019 : Toyota Kenalkan Hybrid-nya Lewat Electrification Day

GIIAS 2019 : Toyota Kenalkan Hybrid-nya Lewat Electrification Day
0  komentar

Autonetmagz.com – Public day pertama pada Jum’at (19/07) dimanfaatkan oleh PT Toyota-Astra Motor (TAM) untuk menggelar acara yang disebut sebagai Electrification Day bertemakan “How Hybrid Are You?” Acara yang ditujukan untuk pers media otomotif itu selain untuk merayakan satu dekade mobil hybrid Toyota di Indonesia, juga merupakan bagian dari upaya pihak TAM mengenalkan teknologi mesin hybrid mereka kepada masyarakat Tanah Air maupun dunia. Agen tunggal pemegang merk (ATPM) merek Jepang tersebut juga melaksanakan acara ini guna menunjang program Pemerintah terkait teknologi elektrifikasi untuk perkembangan industri otomotif nasional.

Acara dimulai dengan presentasi mengenai sejarah awal perkembangan mobil hybrid Toyota dalam pasar global. Semua berawal dari 1960an saat Toyota mengembangkan teknologi ramah lingkungan dengan teknologi elektrifikasi, dan pengembangannya mulai di-kebut pada 1990an. Saat itulah muncul seekor Prius pada 1997, di mana mobil perdana hybrid electric vehicle (HEV) kepunyaan Toyota itu yang menjadi dasar pengembangan battery electric vehicle (BEV), fuel cell electric vehicle (FCEV), dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Yup Prius adalah ‘bapak’-nya produk research and development.

Selanjutnya panggung presentasi diambil alih oleh Daisuke Itagaki yang menjabat sebagai Senior Managing Coordinator Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing (TDEM), untuk menjelaskan bagaimana teknologi Toyota hybrid system (THS) bekerja untuk memaksimalkan efisiensi dari sebuah kendaraan. Kemajuan teknologi THS generasi ke-4 yang berkembang hingga meningkatkan efisiensi bahan bakar mencapai 25% dari generasi sebelumnya pada angka 40,8 km/L juga disebutkan olehnya.

Presentasi terakhir dilakukan oleh Anton Jimmi Suwandy sebagai Marketing Director TAM yang menceritakan poin-poin kelebihan mobil hybrid dibandingkan mobil internal combustion engine milik Toyota. Konsumsi bensin lebih irit, fun to drive, lebih nyaman untuk dikendarai, ramah lingkungan pastinya, dan perawatannya yang affordable menjadi nilai lebih mobil dengan THS. Tunggu dulu, perawatannya affordable? Eits sabar, Toyota mengakui bahwa perawatan mobil hybrid-nya memang lebih mahal dibandingkan mobil konvensional. Namun perbedaannya tidaklah signifikan, contoh model Camry. Untuk mesin konvensional, Camry membutuhkan biaya perawatan sebesar Rp 3,6 jutaan selama 5 tahun. Namun pada versi hybridnya, perawatan dengan durasi yang sama memakan biaya sebesar Rp 3,8 jutaan, beda dua ratus ribu saja? Coba lihat CH-R juga, konvensionalnya dalam perawatan 5 tahun menelan biaya sebesar Rp 3,333 jutaan, lalu hybrid dengan kondisi yang sama biayanya sebesar Rp 3,354 jutaan! Hmmm patut dipertimbangkan juga nih mobil hybrid.

Setelah semua sesi terlaksana, tim TDEM memindahkan lahan presentasi menuju booth Toyota di Hall 1 Indonesia Convention Exhibition (ICE) untuk menjelaskan part apa saja yang ada dalam mesin THS. Dipotong oleh waktu istirahat, acara diakhiri dengan sesi test drive beberapa lini hybrid Toyota seperti Prius HEV, Prius PHEV, CH-R, Camry, hingga Alphard. Di sini kami benar-benar membuktikan bahwa mobil hybrid bukan sekedar mobil para pecinta lingkungan yang membosankan. Faktor fun to drive karena performa mesin konvensional digabung motor listrik menjadi suatu nilai tambah untuk sebuah mobil hybrid, dan tentunya konsumsi bahan bakar yang lebih efisien juga. Jadi bagaimana menurutmu teknologi THS kepunyaan Toyota ini, apakah tertarik untuk mencoba hingga memilikinya? Berikan opini kalian terhadap THS lewat kolom komentar yang telah tersedia di bawah!

Read Prev:
Read Next: