AutonetMagz.com – Masih ingat dengan berita mengenai kapasitas produksi dari Rolls-Royce Cullinan yang sudah mencapai titik maksimal? Nah, kala itu kami menyinggung bahwa penjualan dari Rolls-Royce Cullinan didominasi oleh kaum hawa dan juga generasi muda. Kami pun cukup bertanya – tanya, mengapa generasi muda cukup berminat untuk membeli sebuah Rolls-Royce, bukannya sebuah mobil yang cenderung sporty daripada mevvah. Toh sosok mobil – mobil Rolls-Royce biasanya bakal disupir oleh supir pribadi, bukan mereka sendiri.
Nah, pihak Rolls-Royce sendiri mengklaim bahwa terjadi sebuah fenomena yang menarik pada konsumen mereka, khususnya pasca diluncurkannya Rolls-Royce Cullinan. Pihak Rolls-Royce mengklaim bahwa kini konsumen mereka, apalagi mereka yang masih muda, lebih memilih untuk mengendarai langsung kendaraan mereka tanpa jasa supir. Hal ini sendiri dikatakan langsung oleh CEO Rolls-Royce, Torsten Muller-Otvos kepada Motoring. Muller-Otvos menyebutkan bahwa citra yang melekat pada mobil Rolls-Royce yang biasanya dikendarai oleh supir kini telah digantikan dengan mobil – mobil yang lebih driver oriented.
Bahkan, beliau menyebutkan bahwa kini Rolls-Royce telah menjelma sebagai Self-driver’s brand, bukan chuffeur-driven brand. Pihak Rolls-Royce juga mengatakan bahwa mobil lansiran Rolls-Royce yang masih membutuhkan jasa supir professional hanya menyisakan sosok Rolls-Royce Phantom yang memang memiliki wheelbase yang ekstra panjang. Pihak Rolls-Royce sendiri belakangan ini memang tengah gencar untuk mencari konsumen yang usianya lebih muda, dan usaha mereka ini pun membuahkan hasil dengan angka rata – rata usia pembeli mereka menjadi di sekitar awal 40 tahunan.
Nah, apakah hal ini lantas menjadi sebuah prestasi? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Namun yang pasti, nampaknya pihak Rolls-Royce perlu berhati – hati supaya tidak kehilangan jati diri mereka. Mengapa? Karena sebagai sebuah mobil mevvah, maka esensi dari mobil Rolls-Royce adalah dengan duduk di belakang dan memasrahkan urusan lingkar kemudi pada supir professional. Yap, menikmati sebuah mobil super mevvah seperti Rolls-Royce bukanlah di lingkar kemudi, namun di dua kursi belakangnya. Namun fakta terkait fenomena yang kami bahas di atas ini juga bukanlah sebuah hal yang salah.
Lantas, kalau menurut kalian bagaimana? Yuk sampaikan komentar kalian di bawah ini.
Read Next: New Start : Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Masuki Babak Baru