AutonetMagz.com – Kami cukup kenyang dan bosan dengan berita adanya SUV baru dari tiap merek mobil, mulai dari merek murah macam Daihatsu hingga merek bergengsi tinggi macam Rolls-Royce Cullinan. Awalnya kami heran, kenapa SUV kok ngetren banget belakangan ini, apa sebabnya? Menurut Ford, penyebabnya adalah pengaruh dari konsumen Generasi Z, alias mereka yang lahir tahun 1995 dan seterusnya.
Menurut data populasi Amerika, Generasi Z sudah mencakup seperempat dari total penduduk di Amerika Serikat. Nah, sepertiga dari mereka sudah dalam usia layak mengendarai mobil dengan legal, dan ini mempengaruhi industri otomotif. Meski mereka suka teknologi-teknologi baru macam ride sharing dari para penyedia jasa taksi online, 92% dari mereka ingin punya mobil sendiri atau bahkan sudah punya mobil sendiri, itu menurut studi dari KBB/Autotrader di 2016.
“Baby Boomer, Generasi X, para Millenial – Semuanya mau SUV, dan Generasi Z juga sama saja,”kata analis penjualan Ford Amerika Serikat, Erich Merkle.”Karena banyaknya small SUV baru seperti Ford EcoSport, anda akan lihat segmen subcompact SUV naik terus sebagai mobil pilihan terpopuler untuk pembeli mobil pertamanya,”katanya.
Sekitar 4 tahun yang lalu, ada 8.121 konsumen berusia 18-24 tahun di Amerika Serikat yang membeli mobil biasa subcompact, tapi hanya 443 subcompact SUV yang terjual. Bandingkan dengan tahun lalu, di mana 3.981 mobil biasa subcompact terjual ke konsumen dengan rentang usia sama, tapi subcompact SUV bisa laku 2.840 unit. Lonjakan yang amat drastis ini bisa menandakan masuknya Generasi Z sebagai konsumen baru yang jadi target para produsen.
“Saya belum pernah dengar soal EcoSport sebelumnya, tapi pas baru lihat, langsung suka saja,”kata salah satu pemilik Ford EcoSport pertama di Amerika Serikat, Kelly Oswald yang berusia 19 tahun.”Saya langsung mencari-cari pasar mobil bekas untuk bisa membelinya. Saya tidak yakni ada pilihan mobil baru yang lebih terjangkau.” Tahun 2017, dari pasar mobil keseluruhan, sudah ada 11,3 persen konsumen berusia 18-24 tahun membeli SUV subcompact, padahal 5 tahun lalu angkanya hanya 2 persen konsumen saja.
Tren SUV ini diprediksi akan terus bertahan, jadi jangan heran kalau nantinya kepopuleran SUV bisa mengalahkan mobil-mobil normal seperti hatchback atau sedan di kalangan Generasi Z. Tidak hanya soal popularitas, mungkin angka penjualan SUV bisa mengalahkan mobil biasa. Tak heran kalau Ford memutuskan untuk berhenti menjual mobil-mobil biasa di Amerika Serikat jika trennya seperti ini. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Nissan Motor Indonesia Dikabarkan Akan Ubah Pola Bisnis Menjadi Importir