AutonetMagz.com – Nama besar dari pabrikan asal Amerika Serikat, Ford, nampaknya menjadi salah satu nama yang kurang mendapatkan tempat yang baik di benak para pecintanya di Indonesia. Yap, apalagi jika bukan karena cabutnya mereka dari Indonesia yang mengejutkan banyak fans setianya. Nah, masa – masa susah tersebut nampaknya masih menghantui Ford, dimana mereka baru saja dikabarkan akan melakukan beberapa langkah yang kurang mengenakan beberapa pihak di Eropa sana. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai hal ini.
Jadi, seperti yang sudah kalian baca di judul di atas, pihak Ford dikabarkan akan memecat 24.000 karyawan mereka dan juga menutup beberapa diler mereka di Eropa. Tak hanya itu, mereka juga akan mengampakkan produksi dari salah satu produk mereka, yaitu Ford Mondeo. Mengutip kabar via Sunday Times, analis dari Morgan Stanley menyebutkan bahwa pihak Ford terpaksa harus melakukan banyak pengurangan dari proses produksi mereka. Hal ini harus dilakukan karena pihak Ford membutuhkan dana untuk bangkit kembali di bisnis otomotif di Eropa. Sebelumnya, pihak Ford sendiri dikabarkan telah kehilangan lebih dari 74 juta US Dollar di Eropa dalam periode bulan April hingga Juni 2018 kemarin karena menurunnya pasar diesel dan juga kurang kuatnya line up mereka di pasar Eropa.
Selain itu, isu mengenai Brexit (bukan Brebes Exit) juga menghantui pihak Ford, karena di Inggris sendiri pihak Ford memiliki 12.000 pegawai yang kesemuanya bekerja di pabrik perakitan, riset dan pengembangan, administrasi, dan juga di diler – diler dari Ford. Dengan adanya Brexit, maka jelas akan ada tarif lebih untuk mobil – mobil mereka jikalau akan memasuki pasar otomotif Eropa nantinya. Nah, selain Mondeo, beberapa produk dari Ford yang juga akan dihentikan produksinya adalah Ford Galaxy dan Ford S-Max yang keduanya adalah MPV dari pabrikan asal Amerika Serikat ini. Ketiga produk tersebut dikampakkan untuk membuka jalan bagi jajaran crossover dan SUV Ford yang nampaknya akan lebih banyak menyumbang pundi – pundi Euro bagi pihak Ford. Oiya, Ford juga akan menutup sejumlah diler mereka, walaupun belum jelas diler mana saja yang akan ditutup.
Selain itu, pihak Ford juga diketahui mengambil beberapa langkah lain yang cukup berani. Salah satunya adalah membentuk joint venture dengan beberapa rival terdekat mereka, salah satunya adalah Volkswagen. Presiden Ford Eropa, Steven Armstrong mengatakan bahwa saat ini Ford sendiri tengah berfokus pada biaya produksi yang cukup agresif, implementasi dari fasilitas yang dimiliki, dan juga efisiensi program dari produk – produk mereka untuk mengurangi biaya dari produk dan bahan untuk produksi mereka. Selain itu, mereka juga mengamati intensitas modal mereka di Eropa saat ini. Tentunya masa – masa susah ini menjadi sebuah pembelajaran yang serius bagi pihak Ford, dan langkah yang mereka ambil ini baru akan dikonfirmasi dalam beberapa bulan ke depan.
Terlepas dari kondisi Ford yang terlihat carut marut, sejatinya mobil – mobil mereka punya kualitas dan selalu memberikan kejutan di segmen yang dimasuki. Kami sendiri berharap Ford bisa memulihkan kondisi bisnis mereka, dan kembali ke Indonesia suatu hari kelak. Jadi, bagaimana kalau menurut kalian?
Read Next: Volkswagen Golf GTI Rabbit Edition Dipersiapkan Untuk 2019