First Impression Review Honda Civic Type R 2017 Indonesia

by  in  GIIAS 2017 & Honda & Mobil Baru
0  komentar

AutonetMagz.com – Adalah sebuah kejutan besar kala Honda Indonesia berani menjual resmi Honda Civic Type R, klan terakhir Honda Type R yang masih hidup kala Accord Euro R dan Integra Type R sudah mati dan NSX-R baru belum terendus kehadirannya. Sayang, di sini ia sudah tidak punya rival sesama merek Jepang, sebab Subaru sudah tidak jualan lagi, Mitsubishi sudah stop bikin Lancer Evo dan Toyota 86 bukan hot hatchback, jadi tidak sekelas.

Dengan kuota 50 unit buat tahun ini, Honda Indonesia yang diwakili oleh Honda Prospect Motor membuka harga 995 juta Rupiah OTR Jabodetabek bagi Civic Type R, tapi tambah 2 juta lagi kalau mau warna lain selain warna merah. Memangnya bayar nyaris 1 Miliar buat Honda ini dapat apa saja sih? Simak penelusuran kami dalam First Impression Review Honda Civic Type R FK8 2017 Indonesia dari AutonetMagz.

Eksterior

Seperti Honda Civic Type R yang sudah-sudah, Civic Type R FK8 bentuknya hatchback, bukan sedan macam Civic Type R FD2R. Selain itu, ia mengikuti jejak Civic Type R FK2 yang berwujud hatchback 5 pintu, bukan 3 pintu laksana EK9 dan EP3. Dari depan, kita disambut dengan logo “H” merah yang merupakan ciri khas Type R, plus ada logo Type R di gril depannya. Cetakan waffle tak berguna seperti di Civic Turbo hatchback masih eksis, dan ada lubang di sebelah kanan mobil buat klakson.

Tapi sepertinya hanya bagian itu saja yang tidak memberi kontribusi pada aerodinamika Civic Type R, sebab nyaris semua elemen di eksterior Type R FK8 ini punya fungsi yang jelas. Air dam besar di bumper depan misalnya, ia sungguh-sungguh berlubang demi mendinginkan intercooler yang duduk manis di belakangnya. Lubang di gril pun turut membantu mendinginkan mesin, dan ini adalah Civic Type R pertama yang pakai hood scoop, pakai kap mesin aluminium yang lebih ringan 5,3 kg dibanding Civic biasa.

Ventilasi di kap mesin itu bukan hanya buat gaya-gayaan, karena ada fungsinya. Selain mendinginkan mesin, ia juga membantu kestabilan laju Civic Type R dengan mengalirkan udara ke dalam mobil, melewati mobil dan juga ke bagian kolong mobil. FYI, bagian kolong Civic Type R dibuat serata dan selicin mungkin supaya angin bisa mengalir dengan halus tanpa hambatan. Ada celah di antara bumper dan lip spoiler depan, tapi itu bukan karena built quality yang jelek, melainkan itu adalah celah untuk angin masuk dan mendinginkan remnya.

Di samping cetakan waffle di bumper depan, ada ventilasi udara yang bertugas menciptakan tirai udara kala mobil dipacu kencang supaya turbulensi di ruang spakbor bisa dikurangi, dan aliran udaranya akan keluar melalui fender fin yang juga berlubang, bukan seperti Civic Type R FK2 yang fender fin-nya palsu. Honda Civic Type R FK8 ini juga sudah mendapat wide body di keempat fendernya untuk mengakomodir pelek yang jauh lebih besar daripada Civic Turbo biasa.

Jauh lebih besar? Ya. Coba bayangkan, Honda Civic pakai pelek 20 inci. Duh, 20 inci itu seukuran pelek Ford Everest Titanium lho. Gara-gara diameter peleknya membengkak drastis, bannya harus pakai profil tipis. Honda Civic Type R dipasangkan dengan ban Continental SportContact 6 yang konon menurut Honda dirancang khusus bagi Civic Type R FK8 dan performa bannya sama dengan Michelin Pilot Sport Cup 2. Lah, kalau begitu kok tidak pakai Michelin saja dari awal?

Karena peleknya berdiameter besar dan profil bannya tipis, hati-hati kalau kamu memarkir Civic Type R FK8 ini di dekat trotoar. Jangan sampai pelek berwarna hitam plus berbibir merah menyala ini baret karena menyenggol trotoar. Namun warna pelek hitam mungkin agak sedikit mengganjal kala tahu kalau pelek Civic Type R sebelumnya (EK9, EP3, FD2, FN2) selalu warna putih atau abu-abu. Pelek hitam baru muncul di Civic Mugen RR dan Civic Type R FK2.

Untuk menjamin performa pengereman, Honda mempercayakan rem Brembo dengan 4 piston di depan dan rem 1 piston di belakang, dan cakram pelek depan sudah model cross-drilled. Mobil yang diimpor dari Inggris ini punya kamera di spion kiri, ini untuk fitur Lane Watch. Ia akan aktif saat kita menyalakan sein ke arah kiri untuk belok atau pindah jalur, mengaktifkan kamera demi memperluas jangkauan pandang kita dan mencegah hal yang tidak diinginkan, seperti menyenggol angkot atau motor yang nyelonong. Gambar dari kamera akan tampil di head unit.

Honda Civic Type R punya side skirt dengan sedikit winglet di bagian belakangnya untuk mengarahkan aliran angin, tapi jangan tertipu dengan pola carbon fiber di sekujur bodinya. Yang ditempel di lip spoiler depan-belakang serta side skirt itu hanya aksen carbon fiber palsu. Berlanjut ke belakang, bagian yang paling “ramai” di mobil ini. Beberapa akan menganggap styling belakangnya overkill, lebay atau ricer, namun ada juga yang bilang seksi atau bagus.

Namun begitu saya tahu bahwa kebanyakan elemen eksterior di sini ada gunanya, saya bisa memahaminya. Pada bagian atap, Civic Type R dipasangi vortex generator yang akan mengarahkan angin ke spoiler belakangnya yang besar demi menghasilkan gaya tekan ke bawah semaksimal yang ia bisa. Honda bilang, spoiler FK8 sedikit lebih tipis daripada FK2 meski modelnya sama, dan kami mungkin percaya itu. Ya, soalnya spoiler-nya goyang-goyang saat pintu bagasinya ditutup. Coba saja sendiri.

Terus ke bagian bawahnya, ada diffuser yang membantu melicinkan mobil ini kala dipacu menembus hambatan udara. Oh ya, lihat 3 buah lubang knalpotnya itu? Lebay juga? Oke deh, tapi semua lubang itu sungguhan dan Honda bilang lubang yang tengah itu ada fungsinya. Dua lubang paling luar, itu untuk membuang gas buang dari mesin ke luar, sementara yang bagian tengah itu untuk mengatur sonic tone mesinnya.

Saat mobil digeber maksimal, knalpot bagian tengah turut berperan sebagai jalur pembuangan gas buang ketiga. Lain cerita saat mesin baru digeber separuhnya saja, tekanan negatif di knalpot tengah itu menghisap udara dari luar dan mengurangi efek “boom” dari suaranya, untuk meningkatkan nilai NVH. Sayang, penampilan belakangnya dinodai lagi oleh cetakan waffle tak berguna itu lagi. Ngomong-ngomong penampilan, tak semua orang bisa langsung jatuh cinta dengan Honda Civic Type R FK8 ini, apalagi mobil ini tak sepenuhnya cantik.

Kalau bagi saya, sudut terbaik mobil ini ada dari sisi front quarter alias dilihat dari sudut pojok depan, sementara bagian depan atau samping masih oke, sementara belakangnya agak over. Urusan penampilan, ia sangat beda jauh dengan VW Golf R atau Audi RS3 yang lebih sleeper, tidak serapi Mercedes-AMG A45, namun dibanding Ford Focus RS memang ia tidak kalah sangar soal gaya-gayaan. Jika tidak berhasil memuaskan selera semua orang, setidaknya ia berhasil tampil beda.

Interior

Masuk ke dalam Honda Civic Type R FK8, tentu saja kita akan menemukan dashboard seperti Civic Turbo. Tentu saja, ini kan masih Civic, tapi karena ini Type R, Honda mencoba memperkuat kesan sporty dari permainan warna hitam dan merah. Bahan doortrim baru dengan kombinasi warna hitam-merah dan jahit-jahitan aslinya terasa seperti suede, demikian pula dengan penutup center console box yang merangkap armrest depan.

Honda Civic Type R sudah tidak pakai jok Recaro dan setir Momo lagi, mereka pakai setir dan jok rancangan sendiri. Kita mulai dari joknya, jok bucket standar Type R sangat sporty dan mantap buat diduduki dengan posisi duduk yang rendah. Perubahan dari Civic Type R FK2 ke FK8 adalah bantalan jok yang dibuat lebih empuk supaya pantat tidak cepat tepos kala harus berkendara jarak jauh dengan hot hatchback ini. Seatbelt merah dan pedal set berbahan aluminium alloy-nya juga sporty.

Kala berbicara fitur, gampang sekali buat komplain soal fitur. Mobil yang harganya 1 Miliar kurang sedikit ini tidak punya jok elektrik. Setir Civic Type R FK8 desainnya relatif mirip, tapi yang ini memakai lapisan kulit baru dengan warna hitam-merah, logo “H” merah dan bagian bawah yang lebih rata, alias flat-bottomed. Posisi mengemudi Civic Type R sungguh nikmat, rendah dan rasa sporty-nya kuat, Pengaturan jok dan setirnya pun lumayan fleksibel.

Tekan tombol start-stop engine, maka terlihat panel instrumen Civic Type R memakai full LCD, sesuatu yang harusnya juga ada di Civic Turbo biasa tapi malah hilang. Bedanya, kalau di Civic Turbo nuansanya biru kehijauan, di Civic Type R nuansanya merah-hitam. Tampilan takometernya diperkaya dengan boost gauge, MID dan gear shift indicator dengan lampu yang didesain layaknya mobil F1. Atau kalau anti sama mobil F1-nya Honda yang rusak melulu, anggap saja seperti di Ferrari deh.

Oh ya, beda dengan Subaru yang pernah merilis WRX STI A-Line dengan girboks torque converter lalu Subaru WRX baru yang pakai CVT, atau Mitsubishi yang pernah menelurkan Lancer Evo VII GT-A bertransmisi torque converter plus Evo X GSR bergirboks kopling ganda yang dijuluki Mitsubishi sebagai TC-SST (Twin Clutch-Sport Shift Transmission), Honda Civic Type R selalu pakai girboks manual dari dulu sampai sekarang. Tidak pernah ada sejarahnya Civic Type R pakai girboks otomatis.

Sama halnya dengan Civic Type R FK8. Girboks manual 6 percepatan dengan perbandingan antar gigi yang rapat dan kepala persneling aluminium adalah satu-satunya pilihan. Kalau mau girboks yang lebih kencang dan efisien dalam pergantian gigi atau penghantaran performa, girboks manual ini jelas kalah dibanding girboks kopling ganda dari hot hatchback Audi, VW dan Mercedes Benz. Kalahnya pun bukan kalah sedikit, tapi kalah jauh. Sekali lagi, KALAH JAUH.

Start pakai mobil ini dari 0-100 km/jam pun harus pintar-pintar main pedal, sebab ia tidak punya launch control seperti 3 merek tadi. Namun untuk sensasi dan keasyikan, girboks manual masih punya kenikmatan yang hakiki. Cobalah mainkan persneling manualnya, akan terasa kalau perpindahannya singkat, sigap, presisi dan asyik. Salah satu girboks manual terbaik yang pernah saya coba, dan benefit lain dari transmisi manual adalah bobot Type R bisa ditekan seenteng mungkin.

Untuk pertama kalinya, Honda Civic Type R punya damper adaptif yang bisa dipilih melalui 3 mode berkendara : Comfort, Sport dan +R. Saat mobil menyala pertama kali, setting standar adalah mode Sport. Jika mode Sport tidak ramah untuk kenyamanan di jalanan dalam kota, tinggal ubah ke mode Comfort, lalu saat sampai di sirkuit yang ingin memeras mobil ini sepenuhnya, mode +R adalah mode yang paling cocok.

Setiap pergantian mode akan mempengaruhi karakter suspensi, setir dan respons gasnya. Sayangnya, driver tidak bisa mengatur suspensi, setir dan respons gas secara individual seperti yang ditawarkan oleh hot hatchback Jerman, jadi kita tidak bisa punya setting sendiri. Misal kita ingin setirnya “Sport”, respons gasnya “+R” tapi suspensi “Comfort”, itu tidak bisa kita lakukan dengan Civic Type R ini. Sedikit sayang ya? Di tengah sana, ada plakat identitas unit Civic Type R, dan yang ini nomornya R-0000 karena ini mobil pra-produksi, bukan buat dijual.

Rem parkir elektronik sama seperti Honda Civic Turbo biasa. Mudah dipakai dan masih ada fitur Brake Hold, tapi saat mau iseng mencoba handbrake turn (bukan drifting), pasti sensasinya tidak sama dengan rem tangan biasa. Yah, setidaknya Civic Type R ini adalah Civic Type R pertama yang punya fitur auto rev-matching yang otomatis mengocok gas sedikit kala kita turun gigi, supaya turun giginya halus seperti teknik heel and toe yang biasanya dikuasai pembalap profesional.

Sangat berguna di sirkuit, sebab membuat kita bisa merasakan sensasi layaknya seorang pro. Namun kalau kita tidak butuh fitur ini, misalnya sedang di turunan atau di kemacetan lalu lintas, fitur auto rev-matching ini bisa dimatikan. Kabin belakang punya ruang yang cukup buat 2 orang dewasa dan 1 anak kecil, ventilasi AC buat penumpang belakang juga masih ada. Bagasi berkapasitas 414 liternya cukup praktis dengan separator yang digulungnya ke samping, bukan ke depan. Cukup itu saja untuk ruang belakang dan bagasinya.

Mesin

Honda Civic Type R FK8 masih membawa mesin 2.000 cc 4 silinder VTEC Turbo dari generasi FK2 yang sebelumnya, kodenya K20C1. Untuk pasar Indonesia, PT. HPM bilang tenaganya 310 PS di 6.500 rpm dan torsinya 400 Nm di 2.500-4.500 rpm. Sayang, kita tidak dapat yang tenaganya 320 hp-an seperti di Inggris, tapi yang jelas, tidak ada lagi mesin high-power & high-revving seperti di generasi EK9, EP3 dan FD2. Tidak ada lagi “VTEC Kicked In Yo”, adanya “Turbo Kicked In Yo”.

Itu karena VTEC-nya sudah tidak ada lagi di katup intake, adanya hanya di katup exhaust untuk mengurangi turbo lag. Memakai turbo untuk memaksa 310 tenaga kuda keluar dari mesin yang hanya 2.000 cc pastilah menghasilkan banyak panas. Maka dari itu, selain dari permainan aliran angin yang sudah disebutkan duluan, ada beberapa teknologi yang membantu mesin ini bisa dijaga suhunya supaya tidak terlalu panas.

Contohnya, kepala silindernya punya selimut air 2 lapis, katup-katup mesinnya sudah diisi sodium dan setiap pistonnya punya sejenis cooling gallery di bagian atas supaya aliran olinya lebih lancar dan lebih tahan terhadap knocking. Menurut klaim Honda, akselerasi 0-100 bisa selesai dalam 5,7 detik dan kecepatan maksimal ada di angka 272 km/jam.

Kaki-kaki

Selamat tinggal suspensi torsion bar dari generasi FN2 dan FK2, sebab kini Civic Type R kembali pakai suspensi independen berjenis multi link buat suspensi belakangnya. Suspensi independen, berarti pergerakan roda yang satu tidak mempengaruhi pergerakan roda yang lain, masing-masing roda bisa bertingkah sesuai keinginannya sendiri. Bukan double wishbone seperti di FD2 memang, tapi tidak apa-apa, yang penting suspensi belakang independen sudah kembali lagi.

Tolong diingat bahwa ini bukan Dodge Challenger Hellcat atau Demon, ini Honda Civic Type R. Buat apa jadi hot hatchback kalau bisa lari tapi tidak bisa belok? Untuk menjamin handling, di depan ada Helical Limited Slip Differential (Helical LSD) yang mampu membagi tenaga dan torsi ke roda depan kiri atau kanan sesuai situasi dan kondisi cengkraman ban. Hanya roda depan? Iya dong, ini kan mobil FWD

Untuk mengurangi torque steering yang lazim terjadi di mobil-mobil turbo dengan penggerak FWD, suspensi depan sudah mengandalkan sistem Dual Axis yang diklaim bisa menghilangkan torque steering, jadi setir tidak akan “melawan” driver dengan cara lari sendiri ke kanan atau kiri kala mobil digaspol. Jangan keburu bangga, ini bukan teknologi baru kok. Vauxhall Astra VXR dan Ford Focus RS sudah pakai sistem sejenis dengan nama yang beda, Honda agak terlambat soal ini.

Yang lumayan menggiurkan di Honda Civic Type R FK8 ini adalah sistem bernama Agile Handling Assist. Gampangnya, sistem ini akan mengerem sedikit roda bagian dalam saat mobil ini berbelok. Kalau belok ke kanan, roda kanan direm sedikit dan kalau belok ke kiri, roda kiri direm sedikit. Ini mirip-mirip dengan sistem yang ada di supercar McLaren. Kebetulan? Biar Tuhan dan McLaren-Honda yang tahu jawabannya, kita sih tebak-tebak berhadiah saja.

Apakah semua sistem itu bisa membantu Civic Type R bertahan di panggung persaingan hot hatchback? Yah, setidaknya pembuktian sebagai mobil FWD tercepat di Nurburging bisa dipegang. Dengan catatan waktu 7 menit 43,8 detik, ia lebih cepat daripada VW Golf GTI Clubsport S yang pernah mengalahkan Honda Civic Type R FK2 yang juga sempat jadi mobil FWD tercepat di Nurburgring. Honda dan VW senggol bacok, tinggal lihat apa Renault Megane RS baru bisa menghajar Civic Type R FK8 di Nurburging demi meraih tahta mobil FWD tercepat? Tinggal duduk dan nikmati saja persaingannya.

Kesimpulan

Inilah Honda Civic Type R. Dengan harga 995 juta Rupiah (997 juta kalau malas pilih warna merah), mobil ini sama sekali tidak murah. Gampang sekali pembelinya dapat cibiran dengan memilih mobil ini. Tidak ada jok elektrik, girboksnya hanya manual yang pasti pegal kalau macet, pengeraknya FWD dan bukan AWD, tampilannya overkill, tidak ada launch control dan yang paling mengganjal adalah, ini sebuah Honda. Bukan Mercedes Benz, bukan Audi juga dan bukan BMW.

Dengan harga setara mobil ini, kita bisa dapat Mercedes Benz CLA 200 atau BMW X1. Kalau pakai 2 mobil itu, pasti gengsi naik jauh dengan logo Mercedes Benz atau BMW dibanding logo “H” merah. Biarpun “H” merah, tetap saja itu Honda. Mau bukti? Coba datang ke lobby hotel atau mall naik CLA 200 atau naik X1 lalu bandingkan dengan saat naik Civic Type R, bagaimana respon petugas valet saat melihat mobilnya Mercedes atau BMW dibandingkan dengan Honda.

Namun ya itu, semua uang yang kita bayarkan buat Civic Type R tidak akan memberikan kita gengsi setinggi langit. Bisa saja nanti mobil ini dikira Civic hatchback pakai body kit Type R oleh orang yang tidak tahu, di mana harga Civic Turbo hatchback hanya separuh Civic Type R. Uang yang kita bayarkan buat Civic Type R akan lari ke unsur aerodinamikanya, teknologi kaki-kakinya, handling, tenaga, torsi, akselerasi, kecepatan, sensasi dan prestasinya di Nurburgring.

Malah sebenarnya kalau mau meneliti lagi, Civic Type R tidak semahal yang kalian kira. Mercedes-AMG A45, Audi RS3, VW Golf R dan BMW M140i semuanya punya banderol di atas 1 Miliar rupiah, paling tidak 1,3 M Rupiah untuk Golf R. Kami bandingkan dengan Golf R, bukan Golf GTI karena Golf GTI punya tenaga di kisaran 200 hp-an meski harganya hanya 800 jutaan, sementara Civic Type R sudah 300 hp-an, sudah masuk liga Ford Focus RS dan kawan-kawan. Tetap saja tidak murah, tapi setidaknya ia kompetitif.

Memang, urusan performa di atas kertas mungkin Civic Type R lebih dekat ke Focus RS, dan akan kelihatan kurang superior dibanding Mercedes-AMG A45 dan Audi RS3. Seharusnya mobil ini dibandingkan dengan Subaru WRX STI atau Mitsubishi Lancer Evo, tapi dua merek tersebut tidak punya lawan buat Type R di Indonesia saat ini. Apa boleh buat, lagipula kiblat Type R sekarang sudah mengacu ke hot hatch Eropa, makanya ia diuji coba di Nurburgring.

Untuk saat ini, Honda Civic Type R adalah bukti bahwa masih ada pihak yang ingin membuat hari-hari yang ada sekarang menjadi lebih hidup. Banyak pabrikan yang mempersiapkan masa depan mobil, tapi tidak banyak yang mau membuat hari-hari sekarang ini menjadi lebih semarak dengan mobil yang punya sensasi dan gairah. Ini adalah satu dari sedikit mobil yang masih menawarkan cara untuk bersenang-senang memakai platform FWD klasik dengan sedikit imbuhan teknologi, tenaga besar, lari kencang dan sensasi girboks manual yang lambat laun pasti punah. Beda jauh dengan Honda CR-Z yang “ngaku-ngaku” mobil sport.

Plus sebagai hot hatchback, kepraktisan kabin dan bagasi masih bisa diandalkan. Lagipula, antara Civic Type R, CLA 200 dan X1 akan punya penilaian yang sudah bisa ditebak di hadapan orang yang paham akan mobil dan filosofi mereknya. Saat melihat Civic Type R, bisa jadi akan muncul reaksi,”Ini masih Honda.” Saat lihat CLA 200, nilai yang mencuat adalah “Mercedes kok FWD?”, dan saat lihat X1, akan muncul pertanyaan,”BMW kok FWD?” atau “BMW kok 0-100-nya 9,7 detik?”. Jadi, pilihan ada di tanganmu. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Read Prev:
Read Next: