AutonetMagz.com – Sejak muncul pertama kali tahun 1977, BMW sudah punya kebiasaan tertentu saat meluncurkan BMW 7 Series, yakni agar menjadi standar teknologi untuk semua model BMW. Hal itu juga berlaku untuk BMW 7 Series generasi keenam yang sudah meluncur di Indonesia, hadir dengan deretan fitur dan teknologi yang otomatis menaikkan sedan premium full-size ini ke level yang lebih tinggi dibanding rivalnya.
Jadi, apa saja teknologi yang ada di sedan termahal BMW Indonesia ini? Pasti, artikel ini terdiri atas 1.707 kata, sudah banyak, tapi rupanya masih belum cukup untuk menggambarkan mainan-mainan canggih dalam kereta kencana berlogo BMW ini. Untuk itu, kami sajikan review dan fitur-fitur canggih yang ada di sedan sepanjang 5,2 meter ini. Silakan menikmati!
Eksterior
Sebagai pengisi kasta tertinggi sedan BMW, BMW 7 Series baru ini tampil menakjubkan. Gril double kidney pastinya sudah wajib, tapi kini lengkap dengan active system. Ada katup pada gril yang bisa menutup agar aerodinamika membaik, juga bisa membuka saat mesin butuh pendinginan ekstra. Di bumper depannya, dekorasi utama adalah lampu kabut LED yang dilengkapi inset chrome.
Sayangnya, BMW Indonesia memutuskan untuk tidak memasukkan teknologi laser light yang santer dibicarakan di luar negeri. menurut mereka, LED adaptif saja sudah cukup untuk pasar Indonesia. Padahal kami rasa bakal mantap kalau lampu laser itu masuk ke sini, karena selain cantik dan terang, bakal menaikkan level 7 Series lebih tinggi lagi.
Ada detail menarik di lampu depannya, karena pada reflektor bagian dalamnya terdapat sebuah pola dengan deretan angka 7 yang tersusun rapi. Untuk detail ini, kami acungkan 2 jempol bagi para desainer yang membuatnya.
Bagian front quarter mobil ini mengadopsi penampilan seperti ala pahatan supaya terkesan lebih dewasa dan bold. Sepertinya tren desain mobil baru juga sudah masuk ke ruang desain BMW saat merancang 7 Series baru ini, sehingga generasi keenam berkode G11/G12 ini terlihat lebih rapi dan elegan ketimbang model yang digantikannya, yakni F01.
Dari bagian samping, ada siluet desain ala mobil coupe jika disimak lebih teliti, handle pintu didesain dengan clean dan ada air vent yang dihiasi chrome. Garnish chrome di bagian bawah mobil juga sangat cantik, membuatnya kelihatan agak panjang dan ceper. Jika anda membaca kode Li pada BMW 740Li ini, artinya ini adalah versi long wheelbase, kelihatan dari betapa panjangnya wheelbase mobil ini yang bisa anda simak di foto.
Detailing bagus lainnya terlihat di bagian pintu belakangnya. Ada detail double hoftmeister kink pada pilar C mobil ini, yakni pada garnish chrome aluminium pada pintu belakang dan pilar C-nya sendiri. Satu sentuhan bagus yang layak dipuji.
Di belakang, ada lampu rem LED berbentuk huruf L yang sekarang bisa disimak juga di model BMW lainnya. Ada juga garnish chrome yang menembus kedua lampu belakang.
Yang spesial untuk BMW 7 Series termahal, yakni BMW 740Li Pure Excellence adalah sensor untuk membuka dan menutup bagasi tanpa sentuhan sama sekali. Caranya, cukup kantongi kunci mobil dan gerakkan kaki di dekat bumper bawah, bagasi akan membuka atau menutup sendiri tanpa perlu menekan tombol apapun.
Di bagian depan, samping dan belakang, varian Pure Excellence sudah punya 3D around view camera, yang bakal kami tunjukkan seperti apa proyeksinya di bagian dalam interior pada beberapa paragraf lagi.
Pada bagian bawah sekitar pintu mobil, terlihat ada pendaran cahaya yang disebut BMW sebagai welcome light carpet. Tugasnya adalah menerangi jalan bagi pemiliknya saat mau memasuki atau keluar dari mobil ini, membuat pemiliknya merasa spesial.
Pusat perhatian dari BMW 7 Series baru dan gebrakan pertama yang ada pada segmen ini adalah display key-nya. Bukan sekedar keyless seperti mobil lain, melainkan komplit dengan tampilan layar sentuh yang bakal menampilkan informasi terkait mobil ini, mengunci dan membuka pintu, bahkan mengatur suhu AC dari jarak jauh meski mobil dalam kondisi mati. Jadi saat masuk ke mobil, suhu di mobil sudah pas sehingga dunia luar terasa panas karena kabin mobil begitu sejuk.
Sayangnya, fungsi auto parking system yang bisa membuat mobil dikontrol parkirnya melalui kunci ini tidak dihadirkan oleh BMW Indonesia. Masalah? Tidak juga, toh biasanya tinggal suruh supir untuk memarkirkan mobil ke dalam garasi, karena biasanya pemiliknya jarang duduk di bangku supir dan mengendarai mobil ini.
Saat membuka pintunya, ada penanda bertuliskan BMW Carbon Core pada bagian dalam pintu di pilar B. Maksudnya adalah, BMW 7 Series baru sudah berhasil diet sehingga ia lebih ringan 130 kilogram dibanding model lamanya, berkat penggunaan carbon fiber reinforced plastic pada sasisnya. Meski ringan, rigiditasnya tetap dipertahankan.
Interior
Mari masuk ke interiornya. Di sisi pengemudi, sudah pasti bakal ada sentuhan mewah di area kabin. Di antaranya termasuk Chestnut wood trim, hiasan brushed aluminium, serta Ceramics surround di sekitar kontrol mobil. Ada 16 speaker terpasang di kabin BMW 7 Series ini, dibuat khusus oleh harman/kardon untuk varian Executive dan buatan Bower Wilkins untuk varian Pure Excellence.
Sistem komando BMW iDrive milik BMW 7 Series ini punya layar sentuh 10,25 inci, sudah punya koneksi bluetooth, DVD drive, USB, hard disk 20 GB untuk sistem navigasi dan fungsi TV.
Ini dia tampilan gambar dari 4 kamera 3D yang ada di eksterior, hasilnya adalah citra 3D yang bisa dilihat di monitor. Sekali lagi, citra 3D, bukan citra bird eye view seperti di mobil yang harganya lebih murah. Jangkauan kameranya ternyata sangat luas dan bisa memproyeksikan gambar kondisi sekitar mobil dalam bentuk 3D. Berguna untuk memperhatikan lingkungan di sekeliling mobil lebih detail lagi.
Satu hal canggih lain pada BMW 7 Series ini adalah gesture control. Di depan layar iDrive-nya, ada beberapa gerakan tangan yang bisa kita lakukan untuk mengontrol sistem ini, baik itu mengatur volume sistem entertainment-nya, mengganti aplikasi, mengangkat atau menutup telepon, dan masih banyak lagi. Sistem ini sangat halus dan akurat dalam mengenali gerakan tangan, jauh lebih baik daripada air gesture murahan milik hatchback berkumis lele yang tidak berguna dan bikin frustrasi reviewer kami.
Di panel instrumennya, BMW mengaplikasikan layar LCD resolusi tinggi dengan tampilan instrumen yang interaktif karena bisa menampilkan berbagai informasi. Tidak hanya spidometer dan takometer saja, namun juga bisa menampilkan navigasi dan info mengenai lagu yang sedang diputar.
Pada bagian pengatur AC mobil ini, ada sederetan tombol dan slider dengan sensitivitas tinggi untuk mengatur AC 4 zone climate control-nya. Di dekatnya, bertengger tombol start/stop engine dari bahan metal di sisi kiri pengemudi, di belakang roda kemudi.
Paket menarik lain bagi pemilik BMW 740Li Pure Excellence adalah Ambient Air Package. Paket ini terdiri atas 7 macam pewangi interior yang terintegrasi dengan sistem saluran udara mobil ini, jadi saat membuka glove box depan, kita akan menemukan 2 kotak berisi modul pengontrol pewangi. Intensitas aroma wangi yang masuk ke kabin bisa diatur sesuka hati kita. Sepertinya hal ini sedang jadi tren baru di Eropa, mengingat Mercedes Benz dan Citroen juga menawarkan hal yang sama.
Saatnya berpindah ke kabin belakang, di mana ini adalah surga yang ditawarkan oleh BMW pada 7 series terbaru. Desain kursi belakangnya bisa membuat big boss yang duduk di belakang sangat rileks, juga bisa diatur secara individual melalui kontrol elektrik yang sudah dilengkapi memori. Sudah dilengkapi juga dengan lumbar support, dan pastinya ruang kakinya super lega, bukan main.
Joknya dibungkus dengan bahan kulit Nappa, lengkap dengan perangkat keselamatan ISOFIX dan bantalan kepala yang sangat empuk dengan cetakan angka 7. Ini mengindikasikan kalau BMW 7 Series ini benar-benar mobil yang harus bisa dinikmati pemiliknya, khususnya saat duduk di belakang.
Di samping itu, setiap penumpang di kursi belakang bakal dimanjakan dengan rear seat entertainment system berupa layar monitor 10 inci, Blu-Ray drive, jack untuk headphone dan input HDMI.
Semua kontrol di kabin belakang, termasuk tirai blind samping dan belakang, AC, sistem pemijat pada kursi yang hanya ada di varian Pure Excellence, kontrol audio-video, ambience light dan lain-lain bisa diakses melalui tablet portabel 7 inci buatan Samsung yang ada di armrest tengah. Portabel, jadi tablet ini bisa dilepas dari armrest itu.
Saat dilepas dari armrest dan dipakai, penggunaannya tak ubahnya tablet PC biasa. Yang ini bakal menarik pada maniak teknologi yang ingin duduk di bangku belakang BMW 7 Series terbaru dan mengeksplorasi semua kemampuan teknologi yang dimilikinya.
Untuk memberikan suasana khusus di kabin belakang, BMW memasang 2 panel atap kaca bertipe panoramic, tapi bukan panoramic roof biasa. Di dalamnya, tertanam 15.000 titik-titik LED kecil yang menampilkan pilihan warna yang anda kehendaki. Jadi saat melihat langit malam melalui kaca ini, seolah sedang melihat bintang-bintang bertebaran di angkasa. Romantis sekaligus fantastis.
Mesin dan Performa
Generasi keenam dari BMW 7 Series ini dilengkapi dengan mesin baru, yakni mesin 3.000 cc 6 silinder dengan Twin Scroll Turbocharger, High Precision Direct Injection, VALVETRONIC, dan Double VANOS. Transmisinya sendiri bertipe Steptronic dengan 8 percepatan. Ini adalah mesin yang sama dengan BMW 340i yang muncul di GIIAS kemarin.
Tenaga yang dihasilkan bisa mencapai 326 hp dan torsinya 450 Nm, sudah mulai terasa sejak 1.380 rpm. Akselerasi 0-100 km/jam-nya cukup 5,6 detik saja, dengan konsumsi BBM di angka 15,2 km/liter dan emisi sebesar 154 g/km. Tidak ada paddle shift di setirnya, tapi perpindahan gigi secara manual tetap bisa dilakukan di tuas transmisi Steptronic-nya.
Untuk pertama kalinya, BMW 7 Series sudah punya mode adaptif untuk Driving Experience Control-nya. Mode adaptif akan membiarkan mobil beradaptasi dengan jalan yang dilaluinya, perilaku berkendara supir, posisi transmisi –baik saat di D maupun di S – dan posisi setir.
Suspensi BMW 7 Series ini sudah bertipe air suspension, bahkan punya dynamic damper control sebagai standar. Dia bisa menaikkan ground clearance mobil hingga 20 mm saat melintasi jalanan yang kasar atau menurunkan mobil hingga 10 mm saat dipacu di kecepatan tinggi. Suspensi otomatis bertipe dual axle ini menjamin kenyamanan maksimal bagi penumpang, tapi tetap mempertahankan kedinamisan berkendara.
Kesimpulan
Apa yang BMW lakukan pada 7 Series terbaru benar-benar menaikkan standar sebuah sedan premium full-size. Seperti para pendahulunya, selalu ada gebrakan di bagian fitur dan teknologi-teknologi canggih untuk mendominasi kelasnya. Dilengkapi sederet fasilitas canggih nan pintar seperti display key, pengontrol berupa tablet PC, atap kaca dengan LED dengan tetap mempertahankan kemewahan interiornya, detail yang cantik plus rapi, desain yang lebih dewasa tapi tetap menyuguhkan gaya BMW yang tak asing lagi. BMW 7 Series G11/G12 ini benar-benar bersinar di sektor kecanggihan teknologi dibandingkan rival-rivalnya.
Dengan banderol sebesar 2,089 M Rupiah untuk tipe Executive dan 2,499 M Rupiah untuk tipe Pure Excellence, BMW 7 Series terbaru ini benar-benar penantang yang sangat kompetitif di segmennya, bahkan bisa jadi kandidat potensial bagi konsumen sedan mewah full-size di Indonesia yang suka mengikuti perkembangan teknologi tapi tetap tidak melupakan pengalaman ala first class saat melintasi jalanan. Apa pendapatmu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Komparasi Drag Race Scion iM Transmisi Manual VS CVT, Siapa Lebih Unggul?