Demi Alasan Keselamatan, Ojek Online Tak Diberi Ijin di Malaysia

by  in  Berita & International
Demi Alasan Keselamatan, Ojek Online Tak Diberi Ijin di Malaysia
0  komentar

AutonetMagz.com – Siapa diantara kalian yang memanfaatkan layanan ojek online atau yang biasa kita sebut ojol untuk keperluan sehari – hari? Di tahun 2018 ini, Ojol memang sudah menjadi salah satu kebutuhan transportasi yang tak bisa dielakkan, apalagi jikalau merujuk pada kota – kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Denpasar dan beberapa kota – kota lainnya. Nah, namun nasib berbeda dialami oleh Ojol di Malaysia, dimana di negeri Jiran tersebut m ereka dilarang beroperasi.

Dilarangnya operasional dari Ojol  sendiri merupakan keputusan dari Pemerintah Malaysia, bukan keputusan dari ketua ojek pangkalan di Malaysia. Dilansir dari situs PaulTanMenteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke menyebutkan bahwa pihaknya punya alasan khusus untuk melarang operasional dari Ojek Online. Alasan tersebut adalah untuk melindungi keselamatan dari pengendara Ojek Online maupun penumpang Ojek Online, mengingat angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua masih cukup tinggi di Malaysia. Anthony menyebutkan bahwa Komisi Angkutan Umum Darat adalah pihak yang paling bertanggung jawab untuk masalah ini, dan mereka akan melakukan studi lebih lanjut mengenai operasional dari Ojek Online tersebut, namun Anthony berpendapat bahwa operasional dari Ojek Online tetaplah beresiko.

Tahun lalu sendiri pihak Pemerintah Malaysia sudah menyatakan bahwa layanan Ojek Online adalah ilegal, dan menyisakan layanan taksi online saja yang menurut Anthony sudah cukup menyita perhatian dan juga pikiran. Anthony menyebutkan bahwa tidak mudah untuk mengatur taksi online, apalagi jikalau harus menyenangkan banyak pihak. Beliau juga menambahkan bahwa akan semakin rumit jikalau harus ditambahkan dengan Ojek Online pula. Tren munculnya Ojek Online dan Taksi Online sendiri memang cukup menyita perhatian dalam beberapa tahun terakhir ini. Ada yang setuju, dan tentunya banyak yang menolak. Di Indonesia sendiri regulasi terkait Ojek Online dan Taksi Online masih sangat abu – abu. Beberapa kali aturan mengenai layanan ini direvisi, namun nampaknya tak menemukan porsi yang terbaik.

Salah satu masalah dan tantangan mengenai regulasi layanan online adalah ‘Bagaimana cara menemukan titik tengah dan membuat semua orang senang?’. Yap, jikalau ada regulasi yang memberatkan satu pihak, maka pihak tersebut akan berdemo, dan aturan direvisi ulang. Tentunya perlu adanya pertemuan dan diskusi antara para investor di bidang layanan online, perwakilan pengemudi layanan online, dan pemerintah secara bersama – sama, dengan studi yang mendalam terlebih dahulu tentunya. Kami sendiri setuju dengan Anthony, bahwa masalah mengenai layanan online memang cukup rumit. Memang, sebagai konsumen kita diuntungkan dengan layanan yang oke dan harga yang masuk akal.

Nah, kita lihat saja, apakah pihak Malaysia akan terus melarang Ojek Online di sana? Ataukah mereka akan menemukan cara terbaik untuk mengakomodir layanan online tersebut tanpa berkompromi terhadap angak kecelakaan? Kita nantikan saja. Kalau di Indonesia bagaimana ya? Yuk sampaikan pendapat kalian.

Read Prev:
Read Next: