AutonetMagz.com – Setelah sebelumnya raksasa otomotif Jerman, Daimler merangkul Uber tahun lalu sebagai pemasok mobil otonomnya sekaligus mengetes mobilnya di jalanan AS. Kini Daimler bekerja sama dengan Geely untuk membuat layanan ride-hailing sendiri di Cina. Saat ini, Daimler sedang dalam proses mempersiapkan kerjasamanya dengan Geely di Cina. Dua raksasa otomotif ini juga ingin bersaing dengan Didi Chuxing, sebuah perusahaan yang mendominasi layanan ride-hailing di Cina.
Untuk informasi tambahan saja, sebelumnya, di tahun 2016, Uber Cina sudah bergabung dengan Didi Chuxing. Pengguna Didi di tahun 2017 saja sudah mencapai 217 juta pengguna dan menyumbang 90 persen dari seluruh pemesanan. Sebelum Daimler dan Geely setuju soal joint venture baru ini, Pimpinan dari Geely, Li Shufu, sudah mengambil 9,69 persen saham di produsen mobil Jerman awal tahun ini. Usaha dengan pembagian 50:50 ini awalnya akan menggunakan model Mercedes-Benz S-Class, E-Class, dan V-Class yang akan bermarkas di Hangzhou, Cina. Kedua perusahaan otomotif ini akan bersama-sama mengembangkan infrastruktur perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung bisnis mereka di Cina.
“Kerja sama ini nantinya akan menyediakan layanan ride-hailing di beberapa kota di Cina dengan menggunakan kendaraan premium, termasuk Mercedes-Benz, tapi bisa jadi ada merk premium lainnya,” kata Daimler. Geely juga mengatakan kalau kerja sama ini tidak hanya akan membantu pertumbuhan produksi mobil. “Pengembangan di bidang layanan seperti ini, juga menjadikan kami (Daimler dan Geely) bertransformasi dari produsen kendaraan menjadi grup teknologi otomotif global.”
Daimler dan Geely sepertinya akan cocok untuk bersaing dengan Didi, karena baru-baru ini Didi mengumumkan rencana untuk memperluas ke layanan ride-sharing dan layanan transportasi on-demand lainnya. Geely sebenarnya sudah memiliki layanan ride-hailing sendiri yang beroperasi di Cina yang diberi nama CaoCao. Pasarnya juga sudah lumayan, dengan lebih dari 17 juta pengguna yang terdaftar, dan mendukung lebih dari 360.000 perjalanan setiap harinya. Daimler juga mengoperasikan layanan car-sharing di Cina dan memiliki 470.000 pelanggan.
Mari kita lihat, apakah kolaborasi mereka bisa bersaing dengan Didi di Cina. Bagaimana menurut kalian? Kapan lagi kan bisa naik taksol tapi pakai mobil mevvah.
Read Next: Gita : Asisten Pintar Milik Piaggio Yang Siap Bantu Aktifitasmu