AutonetMagz.com – Kotak masuk redaksi kami belakangan tak jarang dipenuhi pertanyaan mengenai sosok kei car Daihatsu yang berkeliaran. Kei car yang ditanyakan biasanya berbentuk boxy dengan 5 pintu plus logo yang ditutupi, tapi dari bentuk bisa ditebak bahwa itu adalah Daihatsu Tanto. Foto-foto tersebut mulai ramai berdatangan sekitar bulan Juni atau Juli, dan tentu saja bikin penasaran dan bertanya : Apa Daihatsu mau jual kei car ini di Indonesia?
Bukan apa-apa, ingatlah kalau ada pameran besar Daihatsu sangat rajin membawa mobil kei car untuk dipamerkan saja. Macam-macam yang pernah dibawa oleh Daihatsu Indonesia, ada Daihatsu Boon, Daihatsu Thor, Daihatsu Tanto dan Daihatsu Copen. Daihatsu Indonesia memang pernah menjual Daihatsu Copen secara resmi, namun tak panjang umur karena harganya tergolong mahal untuk konsumen Daihatsu dan pembelinya tak banyak, hanya yang hobi saja.
Lalu, apa kata Astra Daihatsu Motor (ADM) soal beredarnya kei car Daihatsu Tanto yang beredar dengan logo yang ditutupi.”Sebenarnya kami tidak sedang menguji kei car itu sendiri, kami tidak berniat menjual kei car di Indonesia. Hal yang sedang kami tes di mobil itu adalah mesin 1.000 cc turbo baru,” ungkap Amelia Tjandra, Direktur Marketing ADM. Ini baru menarik, sebab umumnya kei car bermesin 660 cc turbo, berarti bisa jadi Daihatsu Tanto yang beredar tidak pakai mesin itu.
Lebih lanjut, Amelia Tjandra menambahkan,”Kami hire supir untuk mengendarai mobil dengan mesin turbo itu berkeliling untuk dites dan dikumpulkan data-datanya.” Daihatsu sendiri tidak mengungkapkan detail lainnya, seperti berapa jumlah silindernya, apakah 3 silinder atau 4 silinder, pokoknya mesin 1.000 cc turbo. Lalu, jika kei car tidak dijual, apa mesin ini akan dipasang di salah satu model Daihatsu yang dijual di Indonesia?
“Kami saat ini hanya tes saja, kami belum bilang mesinnya nanti kalau sudah jadi mau dipasang di model apa. Dipasang di Daihatsu Ayla pun rasanya belum mungkin karena harganya akan tak terjangkau. Mesin turbo kan nambahnya banyak, nanti kalau Daihatsu Ayla dipasangi turbo, ditakutkan harganya jadi mahal untuk kelas LCGC”, ucap Amelia Tjandra. Alasan kedua adalah soal ragam konsumen Daihatsu dan seleranya.
“Konsumen Daihatsu yang muda mungkin memang sangat suka dengan performa dan kesenangan berkendara, sehingga mesin turbo akan cocok dan itulah mengapa kami tes mesin turbo ini. Akan tetapi, Daihatsu juga punya konsumen keluarga di mana umumnya mereka tak terlalu peduli mau mesinnya turbo atau tidak, yang penting bisa muat 7 orang dan irit,” tutup Amelia. Bagaimana menurutmu, apakah kamu mendukung Daihatsu bermain turbo atau cukup dengan yang ada saja? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: BMW 7 Series 2019 Hadir di Indonesia Dengan Kebesarannya