AutonetMagz.com – Masih ingat kondisi kota kalian di awal kemunculan pandemi COVID-19 hampir setahun yang lalu? Saat itu, jalanan bisa dikatakan sangat lengang, bahkan di kota- kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Kala itu, publik menahan untuk tidak keluar rumah, dan ternyata langkah itu menyumbangkan penurunan dalam hal kemacetan. Secara total, hampir 400 kota besar di dunia mengalami penurunan angka kemacetan secara signifikan. Yuk kita bahas lebih lanjut.
Pandemi Kurangi Mobilisasi
Sebuah riset dijabarkan oleh sebuah perusahaan bernama TomTom. TomTom adalah Perusahaan Mobilitas berskala global yang bergerak di sektor navigasi dan real time traffic information. Nah, dari hasil studinya, TomTom menjabarkan traffic index tahun 2020 silam. Ada 416 kota di 57 negara yang masuk dalam studi TomTom, dan hasilnya cukup mengejutkan. mSecara total, 387 kota secara global merasakan dampak ‘positif’ dari pandemi COVID-19. Kemacetan yang selama ini menjadi masalah utama di ratusan kota itu pun menurun secara drastis.
Penurunan kemacetan di ratusan kota itu terjadi di bulan April 2020 silam, dan berlangsung selama 1 hingga 2 bulan berikutnya. Sudah jelas penyebab penurunan kemactan ini karena banyaknya kebijakan WFH dan sekolah online. Kebijakan lockdown di beberapa negara juga memberikan sumbangsih penting terhadap penurunan angka kemacetan ini. Sepanjang 2020, predikat kota termacet diraih oleh Moscow, dan disusul oleh Mumbai, lalu Bogota, serta Manila. Keempat kota itu memiliki level kemacetan di angka 53 & 54%. Bagaimana dengan Jakarta?
Kemacetan di Jakarta Turun!
Menariknya, Jakarta berada di posisi ke 31 dari total 416 kota lain. Secara zonasi, Jakarta berada di zona orange dan memiliki level kemacetan di angka 36%. FYI, di tahun 2019, Jakarta berada di posisi ke 10 dalam list milik TomTom dengan level kemacetan di angka 53%. Jelas ini menjadi sebuah prestasi tersendiri, walaupun latar belakangnya pandemi. Dan di awal tahun 2021 ini, level kemacetan kota Jakarta secara real time ada di angka 21%, lebih baik lagi. Level kemacetan Jakarta di 2020 lalu setara dengan Cairo, Mesir, dan kalah dari Osaka, Jepang.
Dari history yang ditampilkan di data TomTom, Jakarta sendiri mulai lengang dari kemacetan di akhir bulan Maret 2020. Status zona hijau dari kemacetan bertahan hingga pertengahan bulan Mei 2020, sebelum akhirnya naik lagi ke level kuning dan orange di bulan – bulan berikutnya. Malahan, di 2 bulan terakhir tahun 2020, data menunjukkan Jakarta mulai beranjak ke zona merah. Terlihat bahwa kemacetan mulai menghampiri lagi Ibukota sembari dengan kembali tingginya aktivitas di sana. Kita nantikan saja bagaimana perkembangannya pasca PSBB Jawa-Bali.
Bagaimana menurut kalian?
Read Next: Hyundai Kona N Tidak Bertransmisi Manual?