AutonetMagz.com – Mobil modern yang ada di sekitar anda sekarang bisa saja memiliki sebuah chip di dalamnya. Wajar, sebab banyak sistem atau fitur di mobil baru yang dikendalikan oleh komputer. AC digital dengan auto climate control, itu pakai komputer. Sistem keselamatan aktif dan pasif seperti di Toyota Veloz, Daihatsu Xenia dan Honda BR-V juga pakai komputer. Tidak hanya mobil, seiring waktu berjalan, kita akan terus mengenal perabotan baru yang dilengkapi chip komputer.
Maka dari itu, kalau ada yang mengganggu pasokan chip, dampaknya bisa besar. Belakangan ini kita baru dikabarkan soal masuknya varian virus COVID-19 yang baru ke Indonesia. Virus varian Delta, Omnicron atau Delicron ini membuat semua orang bekerja sama menghadapi babak baru dalam sebuah pandemi. Seperti biasa, adanya pandemi membuat kita harus siap dengan lockdown yang mungkin tiba-tiba dilakukan, dan mungkin semua sudah tahu apa efek dari lockdown.
Samsung Tunda Produksi Chip Baru
Berlakunya lockdown membuat sebagian besar aktivitas akan tertunda dulu, termasuk produksi chip. Jika jumlah chip menipis, produksi mobil baru pun bisa terhambat karena suku cadangnya kurang. Krisis chip ini sudah kita alami di tahun 2020 dan 2021 kemarin, tapi di tahun 2022 hal ini kembali terjadi. Masalah virus di kota Xi’an, China membuat tempat tersebut terpaksa lockdown, sehingga produsen besar seperti Samsung dan Micron tidak bisa membuat chip seperti biasa.
Samsung sudah menyatakan bahwa ada penyesuaian terhadap kegiatan produksi chip mereka di China, sementara Micron berkata akan mematuhi peraturan pemerintah dengan mengurangi karyawan di fasilitas produksi miliknya. Akan tetapi, keduanya punya harapan yang sama. Baik Samsung maupun Micron berharap lockdown ini hanya sementara, jadi cepat atau lambat situasi akan kembali pulih dan mereka bisa mencipatakan kondisi normal di pabrik mereka.
Kelangkaan Chip Berefek Besar di Awal 2022
Sebagai informasi, Samsung membuat chip memori NAND di pabrik Xi’an, sementara Micron memproduksi chip memori DRAM. Sebagian besar diperuntukkan bagi gadget seperti komputer, tablet, dan smartphone, tetapi perlu diingat bahwa Samsung dan Micron adalah dua produsen chip terbesar di dunia. Artinya, apa pun situasi mereka bakal berdampak kepada industri lainnya juga. Salah satunya ya industri otomotif, sebab baik mobil, pabrik mobil ataupun kantor merek mobil pasti butuh chip.
Pabrikan otomotif pun sedang bersiap menghadapi gelombang kelangkaan chip baru. Diperkirakan terjadi pada bulan-bulan pertama tahun 2022, masalah pasokan chip baru jelas merupakan akibat dari pandemi yang sedang berlangsung di seluruh dunia, karena pabrikan terpaksa mengurangi tenaga kerja, menurunkan produksi, atau bahkan menutup sementara beberapa pabrik. Buat yang baru pesan mobil baru, mohon sabar ya. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Toyota C+Pod Sudah Dijual Umum di Jepang, Mulai 204 Jutaan!