China Bantu Investasi Baterai Mobil Listrik di Indonesia, Seperti Apa?

by  in  Berita & International
China Bantu Investasi Baterai Mobil Listrik di Indonesia, Seperti Apa?
0  komentar

AutonetMagz.com – Setelah terlihat semakin serius dengan pasar di Indonesia, dalam beberapa segi termasuk Otomotif kini China telah berhasil menggandeng Indonesia maju ke beberapa pintu yang lebih luas. Masuknya otomotif dan produk teknologi sejenis merupakan beberapa contoh dobrakan baru yang dibentuk oleh China di Indonesia.

Aktifitas terbaru China adalah membentuk kawasan industri terpadu pertama dengan tujuan membantu Indonesia dalam segi produksi baterai kendaraan listrik. Pembangunannya sendiri sudah diresmikan, tepatnya di Weda Bay, Halmahera, Maluku. Perusahaan itu nantinya akan dijalankan oleh IWIP atau Indonesia Weda Bay Industrial Park yang bekerja sama dengan tiga investor asal Tiongkok yaitu Tsingshan, Zhensi, dan Huayou. Bantuan ini sendiri membawa manfaat yang cukup besar, yaitu meningkatkan penjualan kendaraan Hybrid di Indonesia.

Menurut Wakil Direktur Hubungan Masyarakat dan Media Departemen Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Agnes Ide Megawati menyebutkan bahwa tidak ada alasan khusus mengapa negara tirai bambu yang menjadi pilihan dalam proyek tersebut, pasalnya negeri ini lebih dulu telah berhasil mengangkat penjualan stainless di Indonesia, Morowali, bahkan Indonesia memegang posisi ketiga dalam penjualan terbesar stainless.

Agnes Ide Megawati juga berkata jadinya IWIP bukanlah tanpa sebab, melainkan bentuk dari perjanjian Indonesia dengan Eramet Group (Perancis), Tsingshan, dan ANTAM pada 2018. Disisi lain Agnes mengatakan bahwa perusahaan tersebut yang akan mengelola deposit biji nikel dan 30kt/Ni Nickel Pig Iron smelter yang ada disana. Serta, tidak hanya itu Smelter yang disebutkan nanti akan digunakan sebagai tempat pengolahan sumber daya mineral serta tempat akhir dari produk baterai yang dijanjikan. Dan dari pembuatannya secara keseluruhan, ada investor lain yang akan ambil alih dalam hal itu walaupun belum disebutkan namanya tapi tetap berasal dari Tiongkok.

Dengan menaruh harapan pada kerjasama tersebut, diharapkan nantinya tidak hanya dapat meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, melainkan produk-produk yang dihasilkan akan dapat memenangkan hati di ekspor dunia seperti stainless di Mowowali. Bila dirupiahkan, investasi yang diperlukan dalam pembangunan tersebut senilai dengan 144 triliun rupiah yang akan dibagi dalam dua tahap. Bagaimana menurut kalian? Sampaikan di kolom komentar ya.

Read Prev:
Read Next: