AutonetMagz.com – Sergio Marchionne, pria yang sudah menjadi CEO Fiat Chrysler sejak 2009 mengkonfirmasi pada hari Senin dalam acara pembukaan North America International Auto Show atau NAIAS bahwa dia akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO tahun depan. Ia punya sedikit nasihat untuk industri otomotif, yakni : Masa depan mobil datang dengan cepat, dan jika anda tidak dapat berinovasi dan berdiferensiasi, anda tidak akan bertahan.
Pada bulan Juni, Fiat Chrysler Alliance akan merilis rencana bisnis baru yang diperpanjang sampai tahun 2022, dan setelah itu akan menunjuk siapa yang akan jadi CEO baru untuk menggantikan Marchionne. Eksekutif tersebut juga mengumumkan bahwa Fiat Chrysler tidak akan menjual merek Jeep kepada pembeli China yang berminat untuk memiliki merek itu.
Sebelum pengumuman kemundurannya, Marchionne meninggalkan beberapa pesan melalui wawancara dengan Bloomberg untuk bertahan dalam industri otomotif yang berubah dengan cepat berkat kemunculan mobil listrik, layanan berbagi kendaraan, dan mobil yang bisa menyetir sendiri. Tapi itu bukan hanya masalah teknologi, ungkap Machionne. Pabrikan mobil perlu memperjelas apa arti merek mereka di benak pengemudi, alias brand image.
Contoh simpel, kalo ingat Lamborghini, ingatnya supercar Italia bergaya dan bersuara brutal. Kalau ingat BMW, ingatnya sedan Jerman RWD yang fun to drive. Kalau ingat Suzuki, ingatnya mobil murah kecil dan ringkas. Kalau ingat Subaru, ingatnya mobil bermesin boxer dan pakai AWD. Kalau ingat Isuzu, ingatnya mobil diesel yang mau dipakai sampai jaman mobil bisa terbang pun mesinnya tidak perlu perawatan aneh-aneh, bahkan diisi solar biasa pun jadi.
Marchionne mengatakan kepada Bloomberg, “Jika sebagian dari industri ini akan dikomoditisasi, maka tingkat gesekan akan menjadi luar biasa bagi mereka yang tidak dapat membedakan dirinya dengan merek lain.” Ia juga memperkirakan bahwa pada tahun 2025, “Lebih dari separuh mesin yang Anda lihat di jalan akan memiliki relevansi terhadap listrik,“atau tidak sepenuhnya listrik, bisa juga mesin hybrid yang mencampurkan mesin bensin/diesel dan listrik.
Dalam 10 tahun, Marchionne mengatakan, apa yang disebut mobil self-driving level 4 akan menjamur. Artinya, banyak mobil akan bisa jalan sendiri dalam kondisi tertentu, namun tidak untuk setiap saat. Pada 2017, FCA mengadakan kemitraan dengan BMW dan Intel untuk mengembangkan teknologi self-driving. Oh ya, Marchionne juga dikenal sebagai orang yang kurang tegas dengan ucapannya sendiri.
Contoh, waktu ditanya apakah Ferrari bakal bikin SUV juga, ia malah berkata,”Tembak saya dulu kalau mau bikin SUV Ferrari!” Nah, sekarang malah Ferrari dikonfirmasi mau bikin SUV, tapi dia belum ada yang menembak, jadi bingung juga maunya apa. Apa pun itu, yang terbaik saja deh buat FCA pasca Marchionne mundur. Sampaikan opinimu di kolom komentar!
Read Next: Shell Indonesia Umumkan Kampanye 'Libas Tantanganmu'