AutonetMagz.com – Tren mobil listrik mulai muncul ke permukaan setelah berpuluh-puluh tahun tenggelam di kepulan kabut asap mobil bensin dan diesel. Sekarang selain mobil bertenaga bahan bakar fosil, merek mobil terkenal kini sudah menawarkan atau siap membuat mobil listrik ke depannya. Nah, yang namanya tren baru pasti wajar jika ada pro dan kontra, belum lagi soal adaptasi kebiasaan baru dan pengetahuan konsumen soal mobil listrik.
Toyota belakangan ini berani untuk vokal, alias menyampaikan opininya perlihal tren mobil listrik. Anda sudah baca judul artikel di atas, tapi ketahuilah bahwa Toyota sebenarnya tidak anti dengan teknologi mobil listrik. Kalau mereka anti, maka mereka tidak akan bikin mobil hybrid karena sejatinya mobil hybrid adalah gabungan mesin bensin/diesel dan mesin listrik. Ingat juga bahwa sistem hybrid Toyota adalah salah satu yang paling canggih di dunia.
Meski jadi jawara mobil hybrid, mereka juga sekarang punya 2 mobil listrik murni. Duet mobil listrik Toyota adalah Toyota Izoa alias C-HR versi listrik dan Lexus UX300e yang otomatis jadi mobil listrik pertama Lexus. Bahkan Toyota sendiri tengah mengembangkan baterai solid state untuk masa depan yang diklaim akan menggebrak dunia mobil listrik berkat keawetan, keiritan dan kecepatannya saat pengisian daya. Sangat jelas bahwa sebenarnya mereka tidak mengharamkan mobil listrik.
Nah, terus opini Toyota soal mobil listrik apa sampai-sampai harus Akio Toyoda selaku presiden Toyota yang berbicara? Pada konfrensi pers akhir tahun Japan Automobile Manufacturers Association, Akio Toyoda menyampaikan bahwa,”Semakin banyak mobil listrik dibuat, semakin buruk emisi karbon dioksida. Saat para politisi di luar sana bilang ‘Ayo larang peredaran mobil bensin dan diesel,’ apa mereka paham soal ini?”
Selain itu, Toyoda juga menekankan kalau mobil listrik butuh investasi yang luar biasa besar dan membunuh bisnis-bisnis yang sudah ada. Bos Toyota ini mungkin sedang mencoba agar mobil berbahan bakar fosil tidak jadi dilarang peredarannya pada tahun 2035. Meski pelarangan ini bisa saja berubah tengantung kondisi dan situasi, Toyota mau tidak mau harus berinovasi di kancah mobil listrik supaya Toyota tetap relevan. Jika ogah beradaptasi, bukan tidak mungkin nasib Toyota seperti Nokia.
Meski demikian, Toyota masih mengakui bahwa pabrikan mobil listrik seperti Tesla adalah “Bang Jago” urusan baterai mobil listrik. Meski Toyota menganggap Tesla bukan pabrikan mobil, tapi teknologi baterai Tesla bisa dibilang paling maju. Meski Akio Toyoda sendiri kurang sejalan soal tren mobil listrik, Toyota tetap terjun di kancah mobil listrik, bahkan mereka juga sedang meneliti mobil hidrogen meski mereka tahu biaya penelitiannya bakal sangat mahal. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Akibat Brexit, Nissan Ariya Bakal Dirakit di Jepang