AutonetMagz.com – Prestasi tim McLaren-Honda yang jeblok selama beberapa tahun terakhir membuat orang bertanya-tanya, ada apa dengan mesin F1 McLaren-Honda? Saking tak tahannya McLaren dengan kondisi ini, untuk tahun depan mereka memilih bermitra dengan Renault. Well, mesin Renault mungkin belum sehebat mesinnya Ferrari atau Mercedes Benz, tapi setidaknya ada harapan baru buat produsen asal Inggris ini.
Honda sendiri sebenarnya sadar akan komplain betapa kurangnya mesin F1 yang mereka buat. Untuk itu, Honda telah mengambil sikap tegas. Tidak tanggung-tanggung, Yasuke Hasegawa yang selama ini jadi pimpinan program mesin F1 Honda telah resmi dipecat dari jabatannya, demikian menurut pengumuman resmi dari Honda. Hasegawa mulai tahun depan hanya berstatus jadi peneliti di pusat R&D Honda.
Hasegawa sudah pernah mengisi 2 posisi di Honda. Selain menjadi supervisor pembuatan mesin Honda di pusat R&D Honda yang terletak di Jepang, posisi lain yang pernah didapatnya adalah menjadi pengarah dan penanggung jawab area pit lane di acara grand prix beserta sesi uji coba di beberapa sirkuit yang ada di dunia. Sekarang, posisi pimpinan program mesin F1 Honda akan diserahkan pada 2 posisi penting.
Posisi pertama adalah jadi direktur atau pimpinan teknikal yang kini jatuh kepada Toyoharu Tanabe. Sekarang, Tanabe bekerja sebagai manajer senior Honda Performance Development (HPD) di Amerika Serikat, dan ia sudah mengabdi untuk Honda sejak tahun 1984. Ia bekerja di divisi F1 bersama-sama dengan Gerhard Berger (di McLaren) dan Jenson Button (di tim BAR-Honda). Ia juga bekerja di IndyCar.
Posisi kedua adalah pimpinan perancangan mesin F1 Honda. Sayang, Honda sendiri belum bilang siapa yang akan mengisi posisi ini, namun Autosport memprediksi kalau posisi ini akan diisi oleh Yasuaki Asaki, yang dulu jadi kepala perancangan kei car Honda N-Seres. Yah, apapun itu, semoga yang terbaik deh buat Toro Rosso dan Honda tahun depan. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Daftar Mobil Baru 2018 : Makin Seru dan Sengit!