AutonetMagz.com – Salah satu alasan BMW bekerja sama dengan Toyota dalam menggarap bersama BMW Z4 dan Toyota Supra baru adalah untuk memperbaiki sistem hybrid BMW sendiri. Meski sudah punya teknologi hybrid sendiri di BMW i, mereka penasaran dengan teknologi hybrid Toyota yang berani terjun di kelas LMP1 WEC. Meski selalu susah menang di saat-saat terakhir, teknologi hybrid Toyota di mobil TS050 terbukti sangat kompetitif dan mengerikan performanya.
Salah satu kegunaan pengembangan teknologi hybrid bagi BMW sendiri adalah untuk membangun mobil performa tinggi di bawah bendera BMW M. Bimmer baru saja mengkonfirmasi dengan Autocar tentang rencananya untuk membuat mobil BMW M hybrid. Malah, BMW sudah punya beberapa prototipe mobil kencang hybrid yang sudah dalam tahap pengujian, dan konfirmasi tersebut berasal dari wakil presiden divisi BMW M sendiri, Dirk Hacker.
Menurutnya, model performace hybrid BMW M untuk masa depan takkan terhindarkan.”Kita tidak dapat menghindari kebutuhan akan elektrifikasi dan memang benar bahwa kita mengerjakan tipe hybrid. Untuk saat ini, yang akan saya katakan adalah bahwa kami sedang mengerjakan solusi teknis yang sangat tepat, namun tidak ada keputusan akhir mengenai bagaimana menerapkan konsep tersebut, “tambahnya.
Namun ada masalah yang harus mereka atasi. Penambahan berat mobil selalu menghantui mobil hybrid karena harus memasang baterai dan motor listrik yang berat di mobil. Hacker mengatakan bahwa bobot ekstra dari sistem hybrid pasti akan mempengaruhi kecepatan dan kelincahan mobil. Maka dari itu BMW i8 ingin berusaha ringan dengan penggunaan sasis carbon fiber, namun berat akhirnya tetap 1,5 ton karena baterai dan motor listriknya berat.
“Menambah bobot ke mobil kencang tidak pernah berjalan baik. Tapi kalau kita bisa menggunakan elektrifikasi untuk menghasilkan performa lebih tinggi, maka kita mulai punya jawabannya. Bisa saja jadi lebih cepat, atau mungkin mobil jadi sanggup berjalan dengan tenaga listrik saja di perkotaan. Mungkin juga kita membutuhkan jawaban yang berbeda untuk pertanyaan itu di berbagai kota, “katanya.
Hacker menunjukkan bahwa BMW terpaksa membuat mobil BMW M hybrid karena ketatnya peraturan emisi. Memperkenalkan varian hybrid akan menjadi solusi jangka pendek jika perusahaan bertujuan untuk mempertahankan daya tarik BMW M sebagai mobil kencang yang dapat digunakan setiap hari.
Di sisi lain, dia menekankan bahwa teknologi listrik generasi terbaru, yang akan memulai debutnya di mobil BMW pada tahun 2021, memberi kesempatan kepada para insinyur untuk memilih pilihan yang lebih luas daripada sebelumnya. “Semakin baik baterai dan semakin efisien motor listriknya, semakin baik solusinya bagi BMW M. Kami terus berupaya membuat mobil lebih baik,” katanya.
Untuk kaum purist, BMW M tetap berkomitmen untuk membangun mobil bermesin biasa, asalkan itu legal. “Bagi beberapa kaum purist, mereka akan selalu memiliki keistimewaan tersendiri, dan kami telah melihat dengan penjualan M2, yang merupakan harapan masa lalu, bahwa ini adalah jenis mobil yang masih diminati banyak peminat,” kata Hacker. Apa opinimu jika ada BMW M hybrid? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Baojun 730 Alias Wuling Cortez Kini Bermesin 1.500 cc Turbo!