BMW : Kami Akan Ajari Tesla Tentang Optimalisasi Buruh

by  in  BMW & International
BMW : Kami Akan Ajari Tesla Tentang Optimalisasi Buruh
0  komentar

AutonetMagz.com – Pro dan kontra antara buruh melawan robot selalu ada. Robot bisa menjadi ancaman bagi tenaga kerja manusia karena robot biasanya minim error, tidak cepat lelah, tidak demo tiap May Day, tidak menuntut tunjangan dan THR serta mudah diatur. Rusak? Perbaiki. Tidak bisa diperbaiki? Ganti baru. Biarpun begitu, masih ada kelebihan tenaga kerja manusia dibanding robot, utamanya dalam hal fleksibilitas.

Masih berkaitan dengan buruh VS robot, BMW punya hal buat disampaikan. Mereka saat ini sedang menyiapkan serbuan mobil listrik baru mereka, dan mereka yakin bahwa salah satu kunci kesuksesannya adalah mengoptimalkan potensi tenaga kerja manusia yang ada, bukannya malah fokus ke proses serba otomatis yang dilakukan Tesla dalam merancang Tesla Model 3 misalnya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Jaringan Produksi BMW, Oliver Zipse.

Ia bilang kepada Bloomberg bahwa,”Faktor penentunya adalah memproduksi mobil setiap 60 detik sekali. Akan tetapi, menjadikan proses perakitan jadi serba otomatis sepenuhnya bukanlah tujuan kami, karena tenaga manusia dengan segala keunikannya bisa lebih fleksibel.” Keberhasilan membuat mobil seperti Tesla Model 3 malah menjadikan segmen mobil listrik yang murah dan terjangkau jadi lebih kompleks daripada sebelumnya.

Kalau di mobil level atas yang harganya sudah di atas 100 ribu Euro, mungkin banyak celah yang longgar untuk diisi, tapi kalau kita masuk ke pasar yang mengandalkan volume penjualan yang besar seperti 3-Series atau 5-Series, sangat penting untuk menjaga banderolnya tetap terjangkau. Tidak boleh ada pemborosan di sana,”tambah Zipse. Menurutnya, produsen mobil harus fleksibel kalau ingin membuat mobil listrik yang bisa menghasilkan keuntungan di pasar.

Kami sedang menggodok arsitektur mobil dan pabrik mobil kami supaya bisa mengintegrasikan teknologi pembuatan mobil listrik secara fleksibel. Bagi kami, menciptakan fleksibilitas adalah cara paling efisien untuk mendulang laba dalam menawarkan mobil listrik,” ucap Zipse. BMW sendiri akan memperkenalkan 12 mobil listrik hingga tahun 2025, mulai dari MINI EV tahun depan, BMW i4 sebagai rival Tesla Model 3 dan BMW iX3. Iya, BMW iX3, mobil konsep BMW yang pakai gril KIA.

Kami belum bisa memastikan bagaimana dinamika minat konsumen akan mobil listrik, jadi kami harus fleksibel. Jumlah permintaan mobil listrik di pasar masa depan bukanlah sains yang bisa dipatok secara baku,” tutupnya. Kalau soal fleksibel untuk mengikuti permintaan, bukannya robot juga bisa ya? Kan bisa minta teknisi untuk mengubah frekuensi dan tempo kerja si robot biar sesuai dengan dinamika pasar. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Read Prev:
Read Next: