AutonetMagz.com – Sejalan dengan target zero emission yang banyak dicanangkan pabrikan mobil, mereka memutar otak untuk menciptalan produk yang ramah lingkungan. Berbagai cara pun disiapkan seperti membuat mesin yang rendah emisi, mengembangkan teknologi hybrid, sampai membuat mobil bertenaga listrik yang bebas emisi. Namun, ada satu yang mungkin terlupakan di benak kita, mobil bertenaga Hidrogen.
Menunggu Regulasi yang Pasti
Walaupun begitu, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sudah membuka peluang untuk membawa mobil bertenaga hidrogen, Toyota Mirai. Namun, sebelum resmi dijual ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. “Bahan bakarnya dulu. Jangan sampai kita bawa mobilnya, bahan bakar-nya sangat terbatas,” kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam saat ditemui di xEV Centre, Karawang, pada Senin (22/01) kemarin.
Selain itu, dibutuhkan juga regulasi yang pasti mengenai penggunaan dan perpajakan soal kendaraan hidrogen. Sebab, dalam pengisian hidrogen membutuhkan tekanan hingga 700 bar, sementara saat ini standarnya baru 150 bar. Maka dari itu, untuk memastikan infrastruktur dan permintaan bahan bakar hidrogen siap digunakan, Pertamina NRE dan Toyota berkolaborasi untuk mengembangkan ekosistem hidrogen di Indonesia.
Berkolaborasi dengan Pertamina
“Dengan Pertamina memang sedang mengembangkan hidrogen, dan kami punya kendaraan berteknologi hidrogen jadi kami berkolaborasi bagaimana bisa saling melengkapi satu sama lain,” kata Bob. Bob tidak bisa menjelaskan mengenai kapan Mirai akan dipasarkan di Indonesia. Namun, kolaborasi tersebut menjadi salah satu dalam strategi multi-pathway dalam mencapai target netralitas karbon. “Ya, kita lihat saja,” kata Bob saat ditanya mengenai peluang Toyota Mirai dijual di Indonesia.
Melalui kerja sama tersebut, Toyota akan menghadirkan Toyota Mirai sebagai alat studi kendaraan berbahan bakar hidrogen di Indonesia. Nantinya, mobil tersebut akan diuji coba menggunakan fasilitas SPBH yang ada. Hal ini bertujuan agar ketika digunakan masyarakat umum, sudah siap untuk digunakan. Karena masalah yang ada saat ini, penyedia hidrogen masih terbatas sehingga pabrikan mobil ‘malas’ mengembangkannya. Begitu pula sebaliknya, penyedia hidrgoen terbatas karena jarang ada yang beli.
Bagaimana menurut kalian? sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Sambut Tahun Naga, Vespa perkenalkan Edisi Terbatas Vespa 946 Dragon