Berpotensi Celaka, Hindari Tidur di Mobil dengan AC Menyala!

by  in  Berita & Tips
Berpotensi Celaka, Hindari Tidur di Mobil dengan AC Menyala!
0  komentar

AutonetMagz.com – Sempat viral beberapa pemberitaan mengenai orang yang meninggal akibat terlalu lama tidur di mobil dengan AC menyala. Sebenarnya, kurang tepat jika keracunan tersebut diakibatkan oleh AC. Karena keracunan tersebut lebih tepatnya disebabkan oleh gas Carbon Monoksida (CO) yang masuk ke dalam kabin mobil. Gas Carbon Monoksida (CO) ini merupakan sisa pembakaran mesin yang dikeluarkan dari knalpot.

Gejalanya Sulit Disadari

Biasanya, ada orang yang tidur dengan menyalakan AC supaya tetap dingin. Walaupun kabin terturup rapat, gas CO bisa saja menyelinap ke dalam mobil. Apalagi gas ini memiliki sifat yang tidak berbau sehingga sulit dikenali. Jika gas CO berhasil masuk ke dalam kabin, kadarnya akan meningkat karena tidak ada ventilasi udara. Bahayanya, gas ini bisa menggantikan oksigen di dalam darah ketika mengikat sel darah, merampas oksigen jantung, otak, dan organ vital lainnya.

Gejala keracunan gas ini sulit disadari seperti badan lemas, mengantuk, sakit kepala, mual, muntah, sakit pada dada, dan seperti berhalusinasi. Karena ciri-cirinya tersamarkan, begitu sadar akan sulit mencari pertolongan karena badan terlalu lemas, bahkan untuk sekadar membuka pintu mobil. Oleh karena itu, banyak korban keracunan gas CO yang tidak tertolong lantaran menghirup gas CO ini saat tidur dalam mobil ber-AC.

Kenali Penyebab Utamanya!

Sebenarnya, pipa knalpot didesain ke mengalir belakang mobil supaya gas buang tidak keluar di bawah dek dan masuk ke dalam kabin. Namun karena kondsi tertentu (misalnya karat) pipa knalpot bisa bocor dan menyebabkan gas buang keluar di bawah dek mobil. Gas buang yang terakumulasi tersebut bisa menyusup masuk ke dalam kabin jika ada lubang, walaupun lubangnya kecil seukuran ujung jarum.

Gejala ini akan semakin parah jika lubang tersebut sudah cukup besar akibat karat di bodi mobil, terutama di dek bawah. Kalau tidak diatasi, karat akan menyebabkan bodi berlubang dan membuka jalur masuknya gas buang. Selain itu, karet bodi yang sudah getas juga bisa menjadi akses masuk, dan ini terdeteksi di firewall antara kabin dan ruang mesin.

Ini Tipsnya!

Ada beberapa hal yang dapat lakukan untuk mencegah keracunan gas CO di dalam mobil, diantaranya:

1. Saat mobil berhenti, jangan duduk di dalam mobil dalam jangka waktu lama. Apalagi di saat yang bersamaan, mesin mobil dan AC tetap menyala. Semakin parah jika anda parkir di dalam gedung parkir, garasi, atau ruang tertutup lainnya.

2. Kalau terpaksa berdiam di dalam mobil, buka sedikit kaca samping sekitar 3-5 cm untuk membantu sirkulasi udara luar. Tapi solusi ini tidak dianjurkan karena risiko keracunan tetap tinggi, khususnya kalau ada anak kecil atau lansia.

3. Segera keluar dari mobil saat mulai terasa gejala awal seperti tiba-tiba mengantuk, badan lemas, atau pusing walaupun kondisi badan sehat. Kalau badan terlalu lemah, tekan klakson kuat-kuat untuk memancing perhatian orang di luar mobil.

4. Ketika servis berkala, periksa seluruh komponen termasuk potensi kebocoran di kabin mobil, dan mesin beserta saluran gas buang.

5. Lakukan uji emisi, karena ambang batas emisi di Indonesia berpatokan pada parameter Karbon Monoksida (CO) 1,5% Vol dan hidrokarbon (HC) 200 ppm Vol. Jika ternyata kadar emisi mobil melampaui ambang batas, berarti ada komponen mesin bermasalah yang memicu pembakaran yang tidak sempurna. Seperti kebocoran oli yang ikut terbakar bisa meningkatkan nilai CO

Read Prev:
Read Next: