AutonetMagz.com – Kalian tentu tahu bahwa dalam tempo beberapa tahun terakhir Nissan mengalami masa yang suram. Yap, Skandal Carlos Ghosn, penurunan penjualan, hingga pandemi COVID-19 bak menghajar merk asal Jepang tersebut. Namun, perlahan dan pasti Nissan mulai kembali membangun kepercayaan diri mereka di pasar – pasar penting. Dan salah satunya adalah pasar otomotif China, yang notabene adalah pasar otomotif terbesar di dunia.
Di Beijing Auto Show 2020 yang saat ini sedang berlangsung, Nissan nampak cukup totalitas dengan menghadirkan beberapa line up spesial seperti Nissan Ariya EV, Nissan GT-R50 Italdesign, dan mobil Formula E mereka. Dalam kesempatan tersebut, CEO dari Nissan, yaitu Makoto Uchida juga menyampaikan beberapa informasi penting. Salah satunya adalah harapan dan target dari pabrikan asal Jepang ini untuk kembali menorehkan profit di tahun 2021 mendatang. Padahal, kita semua tahu bahwa kondisi Nissan di tahun ini masih kurang menggembirakan. Malahan, bulan Mei 2020 kemarin Nissan melaporkan bahwa mereka mengalami kerugian pertama di tahun fiskal salam 1 dekade terakhir.
Dan angkanya sendiri merupakan yang terbesar dalam 20 tahun terakhir. Lantas, dengan background tersebut, apa dasar dari Uchida-san bisa memasang target tersebut? Jawabannya ada di pasar otomotif China. Kalau mengacu pada strategi terbaru aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, Nissan memiliki tugas untuk menggarap serius pasar Jepang, China, dan Amerika Utara. Pasar China sendiri kini sudah mulai bergejolak naik pasca efek pandemi COVID-19 di awal tahun ini. Shohei Yamazaki, Presiden dari Dongfeng Nissan China yang juga merupakan salah satu eksekutif Nissan mengatakan bahwa pasar mereka di China telah memulih dengan baik. Sebagai catatan, penjualan Nissan di China mencatatkan angka positif.
Mengacu pada data via JapanTimes, per bulan Juli silam Nissan mampu menumbuhkan penjualan sebesar 11,6% ke angka 120.945 unit di China. Angka ini jelas berbading terbalik dengan pasar di Amerika Serikat yang malah drop 25,1%. Untuk Indonesia, Nissan masih mencatatkan angka yang negatif seperti merk mobil lainnya. Penjualan retail Nissan di Indonesia hanya ada di angka 4.275 unit hingga bulan Agustus 2020 kemarin. Angka tersebut turun 50,8% dibandingkan tahun lalu yang ada di angka 8.692 unit. Jadi, bisa kalian bayangkan bahwa pasar China adalah pasar yang penting bagi Nissan. Dan kalaupun pertumbuhan di China bisa terus positif, nampaknya target dari Uchida-san bukan hal yang mustahil.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Chevrolet Equinox Facelift China : Garansi 8 Tahun!