AutonetMagz.com – Mobil listrik adalah sebuah gambaran masa depan yang paling riil dan sudah mulai dilakoni pengembangannya oleh para produsen roda empat global. Nah, saat ini sendiri mobil – mobil bertenaga listrik murni sudah cukup banyak bertebaran, lalu siapakah yang menjadi best selling dalam segmen mobil listrik? Nissan Leaf? Bukan, Tesla Model 3? Apalagi. Ternyata sang jawara malah datang dari Negeri Tirai Bambu, China.
Yap, pasar otomotif China yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini memang membuat para produsen di China punya kans untuk menjual produknya dengan jumlah yang tinggi. Sehingga tak mengejutkan jika para produsen otomotif global mulai menggarap serius pasar otomotif China. Sebagai contoh, mayoritas penjualan dari Volkswagen ada di China, hampir mencapai 50% dari penjualan total Volkswagen. Nah, dengan gambaran tersebut, bukan sebuah kejutan yang besar jika mobil asal China bisa menduduki posisi tertinggi dalam hal penjualan mobil listrik. Dan mobil ini sendiri adalah BAIC EV. BAIC EV sendiri menjadi mobil listrik paling laris dalam periode awal tahun 2018 ini, dan menariknya, mobil China ini mengalahkan Nissan Leaf dalam hal penjualan.
Mengacu pada data JATO Dynamics, BAIC EV tercatat sebanyak 15.132 uni. Mobil yang dijual dengan sub-merk Senova ini mengalami peningkatan sebanyak 329% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Nissan Leaf yang bercokol di posisi kedua juga mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu sebanyak 34% yang membuatnya mampu meraih angka 10.881 unit. Nampaknya kehadiran Nissan Leaf generasi terbaru mampu membawa dampak yang sangat positif, walau belum membuat produk Jepang ini mampu menempati posisi teratas. Posisi ketiga juga diisi oleh perwakilan dari China, dimana JAC Motors berhasil menempatkan produk baru mereka yaitu JAC IEV 5 dengan capaian 6.118 unit.
Jika melihat posisi keempat hingga kedelapan, bisa dibilang kelima mobil ini bersaing dengan sengit, karena perbedaan capaian dari kelima mobil ini tak masif selisihnya, setidaknya tak sejauh posisi tiga besar. Posisi keempat diisi oleh Renault Zoe dengan 4.401 unit, disusul oleh Tesla Model S dengan 4.156 unit, lalu produk baru dari Chery yaitu Chery EQ1 dengan 4.149 unit, lalu Volkswagen e-Golf dengan 4.091 unit serta Tesla Model 3 dengan 4.047 unit. Renault Zoe dan Tesla Model S sendiri mencatatan penurunan 19% dan 40% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sedangkan Volkwagen e-Golf malah mencatatkan tren positif mencapai 243% dibandingkan periode sebelumnya.
Sisa posisi kesembilan dan kesepuluh sendiri diisi oleh Hyundai Ioniq dengan 3.801 unit, yang mana melonjak 227% dari capaian sebelumnya, dan Tesla Model X dengan 3.674 unit alias turun 25%. Capaian BAIC EV sendiri menunjukkan beberapa fakta yang menari, yaitu pertama, bahwa pasar otomotif China tak bisa kita pandang sebelah mata, dan yang kedua, di China, kesadaran masyarakatnya akan perkembangan teknologi otomotif menggiring para calon konsumennya untuk membeli mobil bertenaga listrik. Nah, hal serupa seharusnya sudah mulai disuarakan atau disosialisasikan di Indonesia, karena mau tak mau, suka tak suka, masa depan dari mobilitas memang bergeser ke sumber tenaga listrik.
Nah, kita lihat saja seperti apa kiprah dari mobil – mobil listrik, khususnya mobil asal China. Dengan dua wakil dalam posisi tiga besar, sebenarnya sudah menunjukkan hal yang positif. Namun apakah mereka mampu menjaga konsistensi ini? Atau hanya satu gebrakan saja? Kita nantikan saja ya perkembangannya.
Read Next: Volvo Berhenti Kembangkan Mesin Diesel, Mulai Beralih Ke Tenaga Listrik