Autonetmagz.com – Apabila kita ingin membeli sebuah mobil, biasanya kita akan mempertimbangkan ketinggian ground clearance pada mobil tersebut. Alasannya sederhana, agar mobil kita aman dalam melewati segala medan jalan tanpa takut mentok ataupun nyangkut. Tapi tahukah kalian ada yang lebih penting dari sekedar ground clearance, yaitu sudut kemiringan pada approach angle dan deparature angle. Sayangnya data itu jarang sekali dicantumkan dalam brosur mobil itu sendiri (bahkan ground clearance-pun sekarang jarang dicantumkan).
Berpatokan pada Ground Clerance
Ngomong-ngomong soal ground clearance, setiap pabrikan juga sebenarnya masih belum jelas mereka mengukurnya darimana. Apakah dari ketinggian ujung bumper depan ke tanah, dari bagian tengah ke tanah, atau dari bagian ujung gardan belakang ke tanah (Buat mobil RWD). Pasti ada saja pabrikan yang mengukurnya dari titik tertinggi bagian bawah mobil, biar mobilnya terlihat seolah-olah tinggi. Walaupun kalau kita lihat sekilas dari luar ground clerancenya pendek banget. Apalagi ada beberapa mobil yang yang dibuat nungging alias ketinggian depan dan belakang berbeda.
Definisi dari Departure Angle dan Approach Angle sebenarnya mirip, yaitu sudut maksimum dimana kendaraan dapat turun atau naik dengan aman tanpa menyentuh bagian ujung bumper. Sayangnya selain jarang dicantumkan dalam brosur, bila kita mencarinya di internet, kebanyakan data yang ditemukan untuk mobil jenis SUV agar lebih aman dalam melibas medan off-road. Padahal data ini juga penting untuk mobil yang memiliki groud clearance rendah seperti sedan ataupun hatchback. Karena di sekitar kita pun kita sering menemui polisi tidur yang tinggi maupun jalan turunan atau tanjakan yang terlalu curam yang mana disana juga tak jarang ada mobil yang mentok. Tidak perlu jauh-jauh deh, Carport rumah saja.
Masalah Yang Sering Terjadi
Biasanya agar rumah kita tidak kebanjiran, kita membuat bagian rumah menjadi lebih tinggi, begitu juga carport-nya. Karena keterbatasan lahan, maka naikan dari jalan ke carport dibuat curam agar menyesuaikan ketinggiannya. Kalau mungkin mobilnya SUV atau Double Cabin mungkin tidak masalah karena ground clearance-nya tinggi, masalah muncul kalau mobilnya sedan atau hatchback yang ground clearance-nya rendah. Tentunya tidak lucu bukan, kalau mobil yang kita miliki susah atau bahkan tidak bisa naik ke carport rumah sendiri. Pada akhirnya cuma diparkir di depan rumah, karena kalau dipaksakan sudah pasti mentok.
Lantas bagaimana solusinya?, oke apabila anda tinggal atau memiliki rumah yang naikan menuju carport-nya cukup curam dan merencanakan untuk memiliki mobil, maka pilihlah yang memiliki jarak overhang baik itu depan maupun belakang yang cukup pendek, karena percuma apabila mobil tersebut memiliki ground clearance yang tinggi namun jarak overhang-nya panjang, akan mentok apabila menemui tanjakan atau turunan curam. Sebaliknya juga bila ingin membeli ataupun membangun rumah, sesuaikan sudut kemiringan menuju carport dengan ground clearance dari mobil yang kalian punya agar tidak mentok.
Semoga kedepannya para pabrikan mobil agar memberikan informasi mengenai sudut approach angle dan departure angle di setiap produknya, tidak hanya di produk SUV dan Double Cabin saja. Bagaimana menurut kalian? Sampaikan di kolom komentar.
Read Next: Mercedes Benz Akan Berhenti Menjual Station Wagon Pada 2030