AutonetMagz.com – Sudah hampir setahun pihak Toyota Astra Motor dan Astra Daihatsu Motor memperkenalkan sosok terbaru dari duet LSUV andalan mereka yaitu All New Toyota Rush dan All New Daihatsu Terios. Nah, selama perjalanannya di Indonesia, kedua LSUV ini bisa dikatakan sukses mencuri hati masyarakat di tanah air, terlihat dari tinggi dan lamanya angka inden plus angka diskon yang masih minim. Lalu, setelah Indonesia, All New Toyota Rush juga ingin mencoba peruntungannya di negeri tetangga kita, Malaysia. Apakah ada beda signifikan antara unit versi Indonesia dan versi Malaysia? Mari kita bedah bersama.Jadi, UMW Toyota Motor (UMWT) selaku APM dari Toyota di Malaysia baru saja memperkenalkan sosok All New Toyota Rush secara resmi di Malaysia beberapa waktu silam. Nah, jika kalian berpikir bahwa All New Toyota Rush versi Malaysia adalah unit yang diimpor utuh dari Indonesia, maka kalian salah. All New Toyota Rush diproduksi lokal di Malaysia, alias sudah CKD Malaysia. Oke, kita mau bahas dulu dari sosok luarnya, apa yang berbeda. Jika dilihat sekilas, tak ada ubahan yang berarti antara versi indonesia dan Malaysia, namun coba dicermati lagi. Jika dilihat lebih spesifik, wajah depan All New Toyota Rush versi Malaysia sedikit, berbeda, utamanya pada bagian bumper depan. Mengusung lampu, grille, dan kap mesin yang sama, malah buper depan dari All New Toyota Rush Malaysia ini punya bentuk yang lebih kompleks.
Bumper depannya memiliki aksen silver yang menyambung dari fender depan ke sisi ujung depan hingga ke sisi tengah bumper depan. Lebih suka versi Indo atau Malaysia? Selera sih. Selain itu, masih ada skid plate dengan warna gunmetal di sisi depan dan terlihat ada kamera mungil di bawah logo Toyota yang tak ada di versi Indonesia, plus coba intip bagian kaca depan yang ada dua slot untuk sensor dan kawan – kawannya, kita bahas bagian itu di akhir. Pindah ke sisi samping, All New Toyota Rush mendapatkan velg yang sama dengan versi Indonesia, spion dan roof rail yang sama, namun side body moulding yang berbeda, ada silver – silvernya sehingga senada dengan bumper depannya. Sedangkan sisi belakang pun masih senada dengan sisi depan dan samping, ada aksen silver di bumper belakang dan diatas plat nomor. Oiya, ada emblem ‘S’ di sisi belakang yang menunjukkan bahwa varian yang dijual adalah varian S, bukan TRD Sportivo, menemani varian G sebagai trim di bawahnya.
Oke, cukup urusan desain, kita bahas urusan kelengkapan dan fitur. All New Toyota Rush dibekali dengan panoramic view monitor dengan 4 kamera, alias kamera 360 derajat, sebuah hal yang malah dimiliki oleh kembarannya asal Daihatsu di Indonesia. Selain itu, ada pula Digital Video Recorder (DVR), 6 buah airbag, Toyota AutoTag built-in SmartTAG, dan ‘Safe-T Plus’ package. Khusus untuk ‘Safe-T Plus’ package sendiri merujuk pada fitur yang tak ada di Indonesia, seperti blind spot monitor with rear-cross traffic alert, vehicle stability control dan Pre-Collision System. Nah, untuk fitur Pre Collision System sendiri hanya ada di trim S, dan bekerja seperti halnya autonomous emergency braking systems. Sistem ini akan mendeteksi dan memberikan peringatan pada pengemudi jika ada potensi tumbukan di rentang kecepatan 4 – 100 km/jam.
Nah, setelahnya, sistem akan melakukan pengereman selama mobil berada dalam rentang 4 hingga 80 km/jam. Keren? Boleh juga. Nah, sebagai bagian dari Pre-Collision System ini, turut hadir pula fitur seperti front departure alert, lalu Pedal Misoperation Control, serta beberapa pelengkap lainnya seperti traction control, hill start assist, ABS, EBD dan brake assist. Perpaduan ini membuat All New Toyota Rush Auto-bintang 5 di ASEAN NCAP. Untuk urusan mesin, All New Toyota Rush versi Malaysia mengandalkan mesin 2NR-VE 1.500cc Dual-VVT-i yang sudah tak perlu kami jelaskan lagi. UMWT sendiri mengklaim All New Toyota Rush mampu membukukan capaian 15,6 km/liter dan fit in dengan program Energy Efficient Vehicle (EEV). Lalu, dengan segala kelengkapan tersebut, berapa banderol dari All New Toyota Rush versi Malaysia?
Prediksinya antara 93.000 Ringgit hingga 98.000 Ringgit Malaysia, dan jika dikonversikan dengan kurs per 22 Oktober 2018 menyentuh angka 339,5 juta Rupiah hingga 357,8 juta Rupiah. Lho – Lho – Lho, kok Mahal? Ya, logis saja, kan memang fitur pendukung yang ditanamkan pun lebih mahal, kedua, ongkos produksi di Indonesia dan Malaysia pun tak sama. Jadi, kalau kalian disuruh pilih, mau versi Indonesia dan lebih murah, atau versi Malaysia, mahal tapi lebih lengkap? Yuk sampaikan pendapat kalian.
Sumber Gambar : PaulTan
Read Next: Inikah Wajah Mitsubishi Delica Generasi Terbaru?