AutonetMagz.com – Dalam mendesain suatu mobil, sebelum memasuki jalur produksi ada proses dimana tim desain akan menyempurnakan detail-detail yang ada pada mobil tersebut. Agar dapat diubah dengan mudah, pabrikan mobil biasa menggunakan clay model. Selama hampir 100 tahun, produsen mobil telah menggunakan clay model dalam proses desain pengembangan mobil. Tetapi mengapa mereka masih menggunakan teknik tersebut? bukankah sudah ada teknologi yang lebih canggih seperti hologram, 3D, hingga Virtual reality.
Agar Lebih Realistis
Jawabannya sederhana. Menurut Car Insider, teknologi digital dapat membuat seolah-olah desain itu adalah gambar 3D. Namun, pada kenyataannya, itu hanya gambar 2D yang disajikan dalam bentuk 3D. Pada titik tertentu, desain harus dilihat dalam bentuk 3D yang nyata untuk dapat dilihat dan disentuh. Clay model juga membawa realisme ke desain. Sebuah desain yang terlihat bagus dalam bentuk digital terkadang menjadi canggung jika dilihat sebagai objek nyata, dan clay model yang mudah dibentuk berperan penting dalam menghaluskan proporsi kendaraan.
Clay model skala penuh memungkinkan para desainer untuk melihat dan menyentuh desain dalam tiga dimensi, untuk pemahaman yang lebih baik tentang kurva dan bentuk. Selain itu, sebenarnya lebih sederhana dan lebih cepat untuk membuat mobil dari clay daripada mendesainnya dengan cara tradisional – membuat panel dari baja sedari awal. Memiliki versi fisik dari desain itu penting untuk melihat seperti apa tampilannya di bawah cahaya alami. Karena, nantinya suatu mobil akan menghabiskan sebagian besar, ‘hidupnya’ di luar ruangan, sehingga harus lulus tes di bawah sinar matahari.
Mudah Merubah Desain Dengan Cepat
Clay memungkinkan para tim desainer atau tim insinyur dapat membuat perubahan yang diperlukan dengan cepat, tanpa perlu banyak gambar dan sketsa yang akurat. Hal ini sangat membantu dalam pengujian wind-tunnel ketika perubahan kecil dapat secara dramatis mempengaruhi sisi aerodinamis kendaraan. Menyewa wind-tunnel untuk pengujian bisa menghabiskan biaya ribuan dolar per jam, sehingga perubahan cepat diperlukan. Clay model tidak hanya memungkinkan untuk itu tetapi juga perubahan yang sangat mendetail dengan tingkat detail yang sulit dan membutuhkan waktu yang lama bila menggunakan software.
Clay model modern terdiri dari kerangka baja yang dihubungkan dengan roda, dengan sebagian besar bentuknya terbuat dari foam. Clay membentuk detail halus dari bagian luar, dan biasanya memiliki ketebalan antara 1-2 inci (25-50 mm). Clay dan bentuk digital bekerja sama untuk sebagian besar pekerjaan desain dengan menggunakan mesin Computer Numerical Control (CNC) untuk membuat bentuk dasarnya. Clay model dapat menghabiskan biaya ratusan ribu dolar untuk diproduksi oleh produsen mobil, tetapi masih merupakan bagian penting dari proses desain dan mungkin akan berlangsung selama bertahun-tahun yang akan datang.
Bagaimana menurut kalian? sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Eurokars Siapkan New Mazda CX-5 Elite Untuk Konsumen Sogo, Kumpulin Poinnya!