AutonetMagz.com – Masih ingat dengan sosok Landwind X7? Yap, mobil ini bisa dikatakan sebagai sebuah Range Rover KW Super karena menjiplak persis mobil ini di banyak sisi, walau tentunya tidak dari sisi mesin dan fitur. Nah, jika sebelumnya pihak Jaguar Land Rover (JLR) selalu menemui jalan buntu karena gugatan yang dilayangkan pada Landwind selalu ditolak, maka kini nampaknya pihak JLR akhirnya bisa tersenyum lega atas penantian dan kerja keras mereka.
Yap, mengutip dari CarAdvice, pihak JLR akhirnya memenangkan gugatan atas Landwind yang mencontek sosok Range Rover Evoque dalam diri Landwind X7. Nah, sebelumnya pihak JLR sendiri sudah mengajukan gugatan di tahun 2015, dan berujung kegagalan. Pun begitu saat JLR mengajukan gugatan pada 2016, yang berujung pada hal yang sama. Bahkan, beberapa tahun lalu pihak JLR sempat putus asa, dan mengakali kondisi tersebut dengan membuat produk yang lebih susah dicontek, alias main aman. Nah, kini, pihak Jiangling Motor Company (JMC) selaku induk dari Landwind harus memenuhi gugatan yang diberikan pihak JLR.
Nah, berdasarkan Pengadilan di distrik Beijing Chaoyang, pihak JMC harus menghentikan seluruh proses produksi, dan juga pemasaran serta penjualan dari Landwind X7. Pihak pengadilan juga memutuskan bahwa ada kompensasi sejumlah uang yang harus dibayarkan sebagai ganti rugi pihak JMC pada JLR. Mengacu pada hasil pengadilan, pihak JMC dalam hal ini adalah Landwind telah meniru 5 poin unik yang ada di Range Rover Evoque yang mana membuat Landwind X7 menjadi serupa dengan SUV asal Inggris tersebut. Pihak JLR pun menanggapi hasil gugatan ini dengan rasa syukur.
Keith Benjamin, Global Legal Chief JLR menyebutkan, “Kami menyambut baik keputusan dari Pengadilan Beijing ini, yang mana semakin memperkuat kepercayaan kami untuk berinvestasi di China dan juga pada keadilan ajudikasi dari kekayaan intelektual di hukum China. Putusan ini sendiri adalah tanda yang jelas dari Undang – Undang di China yang diterapkan dengan tepat untuk melindungi konsumen dan menegakkan hak – hak mereka sehingga mereka tidak bingung ataupun disesatkan. Selain itu, juga melindungi investasi bisnis, khususnya dalam hal desain dan juga inovasi”.
Nah, munculnya putusan ini tentunya juga menjadi lampu hijau bagi pabrikan lainnya yang merasa ‘tak terima’ produknya dijiplak, dan tentunya lampu merah bagi pabrikan lokal China yang masih ATM, alias Amati, Tiru, dan Modifikasi. Seiring waktu, sebenarnya perkembangan otomotif di China sudah sangat maju, dan tentunya sudah tidak diperlukan lagi adanya jiplak menjiplak. Bagaimana kalau menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian, kawan.
Read Next: All New Mazda3 Sampai di Filipina, Spesifikasi & Harga Masih Tanda Tanya