AutonetMagz.com – Mobil sport buatan Jepang sempat mencapai masa keemasan di tahun 1990 hingga 2000-an, namun seiring perkembangan jaman, beberapa pabrikan memutuskan untuk menghentikan produksi mobil sport yang menjadi ikon dari semangat, identitas dan kehandalan tiap pabrikan. Meski sudah dihentikan produksinya, banyak sekali khalayak yang berharap model sport ini dilahirkan kembali generasi penerusnya. Apa saja mobil sport yang berhasil membuat para penggemarnya rindu akan kehadirannya hingga detik ini? Ini dia 7 mobil sport Jepang yang ditunggu reborn-nya versi AutonetMagz.
- Honda S2000
Honda telah menjanjikan akan melahirkan kembali NSX di tahun 2015 setelah menampilkan NSX concept, namun masih banyak kalangan yang kangen dengan roadster legendaris Honda ini. Selain desainnya yang sangat sporty berkat bonnet yang panjang, Mesin F20C 4 silinder 2.000 cc-nya sangat powerful, mampu memperoleh 240 HP meski tanpa turbo, jauh diatas mesin 2.000 cc lainnya yang paling bagus hanya mencapai 150 HP. Ditunjang distribusi bobot depan belakang mendekati 50:50, S2000 kerap dijuluki memiliki handling yang cekatan.
- Mazda RX-7
RX-7 sangat menjadi ancaman bagi mobil-mobil bermesin piston, bahkan sampai saat ini. Meski sempat digantikan oleh RX-8, tetap saja pesona RX-7 tidak terbantahkan. Dengan bobotnya yang ringan dan mesin 13B-REW 1.300 cc rotor ganda dan diperkuat twin turbo, RX-7 mampu melontarkan 280 HP. Sensasi mesin Rotary adalah keunikan RX-7 yang tidak bisa disamai oleh mobil manapun, dan terbukti mampu mempermalukan sportcar lainnya yang bermesin besar.
- Nissan Silvia
Meski nasib Silvia tidak sebaik Fairlady dan GT-R yang mendapatkan generasi penerusnya hingga saat ini, masih banyak yang menggilai compact sportcar buatan Nissan yang pernah kami bahas disini. Mesin SR20DET 4 silinder 2.000 cc turbonya mampu menghasilkan sekitar 250 HP. Masih kurang? Mesin ini bisa diupgrade hingga lebih dari 600 HP. Mobil ini pun jamak dipacu di arena drifting, dan tentu saja ini menjadi kebanggaan Silvia.
- Mitsubishi Lancer Evolution
Rival abadi Subaru WRX ini belum lama mengumumkan berita pensiunnya, namun masih banyak yang belum bisa menerima bahwa sedan reli ini tidak diteruskan lagi. Memiliki mesin 4G63T (4B11T untuk Evo X) berkapasitas 2.000 cc turbo dan penggerak AWD, Mitsubishi Evolution sangat kencang, handlingnya pun sangat tajam dan akurat.
- Toyota Celica
Celica sempat menjadi sportcar favorit di Indonesia berkat desainnya yang sporty dan harganya yang relatif terjangkau untuk ukuran sportcar. Mesin yang digunakan sama dengan Corolla Altis, unit 1ZZ-FE 1.800 cc 4 silinder bertenaga 140 HP. Kurang sangar? Celica juga tersedia dengan mesin 2ZZ-FE 2.000 cc 4 silinder VVTL-i dengan tenaga diatas 200 HP, namun unit ini sangat susah ditemukan di Indonesia. Masih kurang sangar juga? Ada Celica GT-4 yang memiliki mesin 3S-GTE yang terkenal sangat powerful dan tahan banting.
- Honda Integra
Integra adalah senjata Honda dalam menghadapi Celica, mengingat mereka sama-sama berwujud coupe 2 pintu penggerak roda depan. Di Integra Type S, mesin K20 4 silinder 2.000 cc nya hanya mampu menelurkan 150 HP, tapi jangan risau bagi anda penggemar kecepatan sejati, ada versi Type R yang legendaris, dengan kode mesin K20R, tenaganya mampu mencapai 225 HP tanpa turbo, ini berkat teknologi VTEC khas Honda yang sangat ikonik.
- Suzuki Cappucino
Jangan salah, Suzuki pernah menelurkan mobil sport kecil untuk menyaingi Daihatsu Copen di jamannya. Mesinnya pun sebelas-duabelas dengan Copen, yaitu 660 cc 3 silinder turbo bertenaga 63 HP. Kedengarannya sangat kecil bukan? Tapi dengan bobot sangat enteng, hanya 725 kilogram, mobil ini sangat mudah dikuasai oleh pengemudi pemula sekalipun. Cappucino terkenal sangat lincah di lintasan berkelok karena handlingnya tadi, bahkan bisa menyamai mobil sport yang lebih besar dari segi ukuran dan tenaga.
Bagaimana, apakah anda merindukan kelahiran kembali mobil-mobil tersebut? Atau ada mobil lain yang anda harapkan dilahirkan lagi? Sampaikan komentar anda di bawah ini.
Read Next: Test Drive Review Ford Fiesta EcoBoost Manual di Bali
