AutonetMagz.com – Untuk motor jenis sport seperti Yamaha R15, R25 maupun beberapa jenis bebek seperti Yamaha Jupiter MX tentu tidaklah asing dengan istilah kopling. Saat ini motor dengan kopling memanglah kalah pamor dengan yang berjenis matic. Namun, bukan berarti tidak ada pasarnya, justru karena pamornya yang sedikit terlupakan itulah yang membuat orang mungkin sudah lupa tentang bagaimana cara menggunakannya dengan benar.
Prinsip Kerja Singkat
Kopling berfungsi sebagai penghubung atau pelepas putaran mesin terhadap sistem transmisi. Sehingga pengendara bisa memindahkan gigi dengan mudah dan halus. Bila kopling sedang difungsikan, kampas-plat kopling akan memutus putaran mesin, sehingga gaya putarnya tidak terhubung dengan sistem transmisi. Sebaliknya bila kopling tak difungsikan, maka kampas-plat kopling akan menghubungkan putaran mesin ke sistem transmisi dan gir depan melalui rantai untuk menggerakan roda belakang.
“Jadi kopling ini bekerja menggunakan prinsip gesekan. Maka dari itu cepat atau lambat kampas kopling akan semakin habis. Bisa juga diganti kalau jarak tempuh pada kendaraan sudah 20.000 km, tergantung dengan pemakaian dari masing-masing pengendara,” ungkap Dwi Suwanto selaku Instruktur Service dari PT. Surya Timur Sakti Jatim (Yamaha STSJ).
Bagaimana Tipsnya?
Apa saja yang harus diperhatikan saat mengoperasikan kopling yang benar? Agar komponen, penunjang sistem kopling bisa berumur panjang, berikut penuturannya menurut Yamaha STSJ :
1. Hindari Melepas Tuas Kopling Dengan Spontan, karena dapat memicu tingginya gesekan kampas kopling terhadap plat kopling. Sehingga berpotensi menyebabkan kampas kopling lebih cepat habis.
2. Jangan Terlalu Lama Menahan Tuas Kopling, karena hal ini membuat gesekan kampas – plat kopling jadi berlebihan. Dampaknya, ketebalan kampas kopling akan lebih cepat habis.
3. Menetralkan Transmisi Saat Berhenti, Hal ini untuk mereduksi suhu mesin agar tidak cepat panas.
4. Hindari Main Setengah Kopling, biasanya hal ini dilakukan untuk mendapatkan torsi lebih besar dan memacu kecepatan saat menghadapi tanjakan. Perilaku ini bisa menyebabkan kampas kopling terbakar.
5. Perhatikan Toleransi Bebas Setelan Tuas Kopling. Toleransi setelan tuas kopling terlalu minim bisa memicu sistem kopling aktif atau bekerja saat tangan dalam posisi stand by. Dalam kondisi ini, kampas kopling akan beresiko mudah terbakar.
Selain itu, untuk menjaga kopling tetap ideal, maka perlu dilakukan perawatan secara rutin. Seperti mengganti oli mesin tepat waktu agar performa mesin tetap terjaga.
Read Next: Inilah Daftar 7 Mobil Baru di 2023 Yang Sayang Kalian Lewatkan! (Jilid 2)