AutonetMagz.com – Pada artikel sebelumnya tentang langkah aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi yang ingin menggarap pasar mobil listrik murah di China, kami sempat menyinggung tentang kemungkinan pesaingnya yaitu VW Group untuk menggarap pasar yang serupa. Namun ada perbedaan metode yang dilakukan kedua aliansi ini, jika Renault lebih memilih memasarkan Renault Kwid dengan skema EV, maka VW Group lebih memilih menjual produk baru.
Ya, pihak Volkswagen Group menggandeng JAC sebagai merk lokal untuk mengembangkan mobil listrik yang banderolnya murah. Aliansi Volkswagen-JAC sendiri telah menyiapkan merk tersendiri untuk memasarkan mobil listrik murahnya di China. Awalnya, Aliansi Volkswagen-JAC menginginkan merk baru mereka ini menggunakan nama yang mengandung kearifan lokal di sana. Namun sepertinya pihak Volkswagen Group berpikiran lain, dan menetapkan bahwa salah satu anak perusahaannya yaitu Seat akan menjadi brand untuk mobil listrik murah produksi Aliansi Volkswagen-JAC.
Namun, sekali lagi masalah muncul, karena pemerintah China menentang hal ini. Pemerintah China tetap mengharuskan Aliansi Volkswagen-JAC untuk menggunakan nama brand yang berbahasa China. Memang ada rumor bahwa akan ada kompromi terhadap masalah ini, namun Aliansi Volkswagen-JAC memilih untuk bermain aman dengan memberi nama merk baru tersebut sebagai ‘Xiyate’. Secara pelafalan, Xiyate dan Seat memiliki nada yang sama, sehingga secara penyebutan keduanya nyaris tak berubah. Hanya saja, untuk logo merk ini mengalami sedikit ubahan dibandingkan dengan logo Seat pada umumnya.
Jika kita mengenal logo Seat sebagai huruf ‘S’ yang terputus di sisi tengah, maka untuk Xiyate, logo S akan berwujud normal tanpa ada garis yang memutus di sisi tengah. Hal ini terlihat dari foto papan merk yang disiapkan Aliansi Volkswagen-JAC untuk kantor Xiyate. Tak jelas sebenarnya mengata Aliansi Volkswagen-JAC memilih Seat alias Xiyate sebagai merk dagang mobil listrik mereka. Apalagi jika melirik ke masa lalu saat VW Group memasukkan Seat ke China pada tahun 2012 hingga 2013 sebagai mobil premium dan sporty, namun mereka gagal dengan Seat.
Menarik sebenarnya melihat bagaimana sepak terjang Aliansi Volkswagen-JAC melalui Xiyate yang akan mengarungi pasar otomotif China yang sekarang memang dikenal sebagai salah satu yang terbesar. Dan tentunya kami menantikan bagaimana nantinya produk dari Xiyate dan juga Renault Kwid EV bisa menjadi pelopor mobil listrik ramah lingkungan dan ramah kantong. Bagaimana menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian kawan.
Sumber Gambar : CarNewsChina
Read Next: Masalah Cuaca, Sebanyak 206 Ribu Unit Mazda 6 Direcall di China