AutonetMagz.com – Pada dasarnya, semua bisnis memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan, dan bisnis otomotif pun punya tujuan yang serupa. Setiap produk yang dijual, apa pun itu, pabrikan akan berusaha mendapatkan keuntungan untuk memastikan dapur dan pabrik mereka tetap berjalan. Tapi yang namanya bisnis, tentu saja tidak semuanya mengalami untung, sebab beberapa pabrikan malah terdeteksi mengalami kerugian.
Profesor Ekonomi asal Jerman, Ferdinand Dudenhöffer ternyata cukup penasaran soal untung-rugi setiap merek mobil. Maka dari itu, ia melakukan studi untuk mencari tahu pabrikan mana yang paling untung atau paling rugi tiap kali 1 unit mobilnya laku. Studinya ini dipublikasikan Dalam Die Presse, tapi studi ini tidak melibatkan Rolls-Royce dan Lamborghini karena mereka tidak mau mengumumkan informasi angka penjualan dan keuntungan.
Setelah diteliti, ternyata merek mobil yang labanya paling besar tiap kali menjual mobil adalah Ferrari. Keuntungan rata-rata Ferrari per unit mobil dalam 6 bulan pertama tahun 2018 adalah 69.000 Euro (1,145 M Rupiah). Kelihatannya angka yang besar ya, tapi tolong diingat kalau mobil-mobil Ferrari harganya sudah mahal dari sananya. Jangan lupakan juga opsi personalisasi Ferrari yang bisa bikin harga mobilnya yang sudah mahal jadi lebih mahal lagi.
Pabrikan dengan profit terbesar kedua adalah Porsche. Dalam 6 bulan pertama tahun 2018, keuntungan rata-rata Porsche adalah 17.000 Euro (282,3 juta Rupiah). Memang jauh lebih kecil daripada Ferrari, tapi itu juga karena harga mobil-mobil Porsche masih lebih terjangkau daripada Ferrari. Selain itu, ternyata performa keuntungan penjualan Porsche masih jauh lebih baik daripada merek Jerman lainnya.
Lah, memangnya merek Jerman lain dapat berapa? Well, Audi, BMW dan Mercedes-Benz dapat laba sekitar 3.000 Euro (49,78 juta Rupiah). Pindah ke negara lain, keuntungan Maserati hanya kurang dari 5.000 Euro (82,9 juta Rupiah), padahal level Maserati tidak jauh dari Porsche. Keuntungan Volvo tak jauh beda dengan Maserati, tapi keuntungan Jaguar Land Rover termasuk kecil dengan hanya meraup 800 Euro (13,2 juta Rupiah).
Yah, setidaknya Jaguar Land Rover masih dapat untung, tidak rugi seperti Bentley dan Tesla. Tesla rugi 11.000 Euro (182,6 juta Rupiah) tiap kali mobilnya terjual, sementara Bentley rugi 17.000 (282,3 juta Rupiah) setiap kali satu mobilnya laku. Diduga, asal muasal kerugian ini terkait dengan investasi besar-besaran yang dilakukan keduanya. Hmm… Kira-kira bagaimana dengan profit merek Jepang dan Korea ya? Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Ini Cara Shell Memperingati Hari Kemerdekaan