AutonetMagz.com – Bukan rahasia lagi kalau Mercedes-Benz punya pabrik perakitan mobil yang sudah lama beroperasi di daerah Wanaherang, Bogor. Minggu lalu, Mercedes-Benz Indonesia mengundang lebih dari 80 anggota baik Mercedes-Benz Club Indonesia, yang terdiri dari lebih dari 7.000 members dengan 90 varian klub yang telah didirikan sejak tahun 2004, untuk hadir pada acara factory tour alias tur pabrik yang digelar di pabrik Wanaherang.
“Selama lebih dari 120 tahun, Mercedes-Benz telah hadir di Indonesia. Kendaraan bermotor pertama di Jawa adalah Benz Victoria Phaeton, yang dimiliki oleh Kesultanan Solo, Pakoe Boewono X, pada tahun 1894. Sejak saat bersejarah tersebut hingga kini, Mercedes-Benz selalu merefleksikan elegan dan menghadirkan kemewahan. Pada saat yang bersamaan masing-masing model kendaraan menawarkan karakter yang unik, baik itu S-Class maupun G-Class” tutur Roelof Lamberts, Presiden & CEO PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia.
Kami sebenarnya sudah pernah ke sini saat perkenalan Mercedes-Benz E-Class CKD, namun yang menarik bagi kami bukan mobil-mobil normal Mercedes-Benz. Ya, seperti yang bisa dilihat, di sini Mercedes-Benz merakit lokal nyaris semua model intinya. C-Class, E-Class, S-Class, GLC-Class, GLE-Class dan GLS-Class, semua dirakit di sini. Namun bagaimana kalau kami lebih kepo dengan proses perakitan truk Mercedes Benz?
Ya, lebih tepatnya truk Mercedes-Benz Axor 2528. Truk besar ini rupanya sudah CKD. Urusan asal komponen yang akan dirakit nantinya, rupanya tidak hanya berasal dari 1 negara saja untuk semua model Mercedes-Benz. Ada komponen yang diimpor dari Brazil, ada yang dari Amerika dan ada yang dari Jerman. Komponen dari Jerman biasanya untuk sedan, dari Amerika untuk SUV dan dari Brazil untuk kendaraan niaga.
Pabrik ini dilengkapi dengan Pusat Persiapan dan Logistik Kendaraan Terpadu (Intergrated Vehicle Preparation Center and Logistics) untuk kendaraan penumpang maupun kendaraan niaga. Tim Audit Pengawasan dari Jerman akan selalu mengawasi keseluruhan proses produksi, metode kerja, keterampilan dan pengetahuan dari para rekan kerja di Indonesia dengan mengikuti pedoman dari Daimler AG. Semoga berikutnya C43 AMG bisa CKD seperti di Thailand ya!
Read Next: Volkswagen Beetle Telah Resmi Disuntik Mati!