AutonetMagz.com – Toyota Supra JZA80 terakhir adalah sebuah Grand Touring bermesin 6 silinder, namun kiprahnya harus berakhir di sekitar tahun 2000-an awal. Setelah menelurkan konsep Toyota FT-1, dunia berdecak kagum dan menganggap itu adalah tanda-tanda kembalinya Toyota Supra. Akhirnya, setelah lama menunggu, hasil kolaborasi Toyota dan BMW sudah terlihat dengan hadirnya Toyota Supra 2020 berkode A90, penerus JZA80 atau A80.
Tetsuya Tada, kepala insinyur Toyota Supra sejak awal sudah berkata kalau Toyota Supra baru takkan berukuran besar. Orientasinya bukan lagi menjadi GT yang rileks dan halus kalau dibawa jalan jauh, tapi sportscar dengan dimensi ringkas, wheelbase pendek dan respon yang lincah. Jangan anggap Toyota Supra baru mengejar Honda NSX dan Nissan GT-R, karena sejak awal perancangan Supra A90 Toyota memang tak ingin mengejar mereka berdua.
Ah sudahlah, ayo kita bicara desain dulu. Desain secara keseluruhan mirip Toyota FT-1, hanya saja bentuknya tampak mengecil. Perbedaan nampak jelas di bumper depan, sebab jika Toyota FT-1 punya 2 air dam besar di bumper dan hidungnya mancung tertutup, Toyota Supra punya 3 air dam besar, di mana hidung bagian tengahnya terbuka dan menjadi air dam ketiga. Desain lampu depan LED-nya mirip FT-1, dan kami suka front splitter dan canard di haluan mobil ini.
Fender depannya gembung dan ada sejenis ventilasi udara, entah palsu atau asli. Fender belakangnya lebih gempal lagi, dan kami menemukan spion dari BMW di mobil ini. Entah, rasanya gatal sekali ingin mengganti spion BMW itu. Pada pintunya juga ada kisi udara, dan sekali lagi tidak tahu itu asli atau palsu. Desain peleknya lumayan keren, dan atapnya pakai atap double-bubble seperti atap Toyota 86 dan Subaru BRZ.
Meski bagian depannya kami tak terlalu suka, bagian belakang Toyota Supra ini sangat menggoda. Overhang belakang pendek, spoiler ala ducktail, lampu LED, diffuser belakang, knalpot ganda asli dan script “Supra” yang diambil dari Toyota Supra A80, semuanya cocok. Khusus varian Toyota GR Supra, ada emblem GR di belakangnya. Overall oke, tapi rasa-rasanya harus melihat langsung untuk tahu seperti apa mobil ini sesungguhnya. Oh ya, sayang ia tak ada active spoiler macam FT-1
Melongok ke interior Toyota Supra, empat kata yang langsung terlontar adalah “Aduh, BMW banget sih.” Jarang-jarang kami tak suka melihat interior BMW, di mana sebenarnya kami suka melihat interior BMW di sebuah BMW, tapi masalahnya ini interior BMW dengan logo Toyota di setir. Kami rasa Toyota sebenarnya punya ide sendiri buat interior Supra, tapi kenapa ujung-ujungnya pakai interior BMW? Soal kualitas sih kami yakin, hanya rasanya kurang “Jepang” saja, kurang original Toyota.
Tidak hanya secara desain, namun hingga perintilan pun BMW banget. Setir BMW, handle pintu BMW, tombol-tombol BMW, pedal BMW, tuas sein dan wiper BMW, AC BMW, persneling BMW, layar head unit BMW dan kontrol iDrive pun BMW. Untungnya, panel instrumen tidak BMW, jok semi bucketnya pun juga kelihatan bukan jok BMW. Nampaknya jok ini sangat supportif buat diduduki, cocok dengan karakter Supra.
Mesin? Nah, ini yang sudah sering kami bahas. Toyota Supra pakai mesin 3.000 cc 6 silinder turbo dengan tenaga sudah tembus 300 hp, transmisi otomatis 8 percepatan dan penggerak roda belakang. Tenaga mesinnya adalah 335 hp dan itu diklaim cukup untuk membuatnya lari dari 0 ke 100 dalam 4,1 detik saja. Sekali lagi, Toyota Supra tidak mengincar supercar yang 0-100-nya 3 detikan atau 2 detikan, tapi sportscar lain yang lebih affordable.
Mesinnya dari BMW dan girboksnya buatan ZF, tapi software pengontrol mesinnya kebanyakan buatan Toyota. Toyota menjanjikan bahwa antara BMW Z4 dan Toyota Supra akan terasa beda saat dikendarai. Tetsuya Tada sudah mengonfirmasi akan adanya varian Toyota Supra bermesin 4 silinder, khusus buat mereka yang ingin langsung ganti mesin ke 2JZ atau mesin lain.
Ia juga mengatakan kalau benchmark Toyota Supra 2020 bukan supercar Jepang macam Nissan GT-R atau Honda NSX, tapi compact sport Eropa macam Porsche 718 Cayman atau Alpine A110. Apa opinimu soal Toyota Supra ini? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Singapore Motor Show 2019 : Alpine A110, Petarung Kelas Bulu Dari Sudut Biru