AutonetMagz.com – Tahun ini nampaknya menjadi tahun yang cukup berat bagi Toyota dan aliansinya kalau kita bicara masalah tes tabrak. Yap, kita semua tahu bahwa Toyota dan Daihatsu terjebak dalam skandal pemalsuan data untuk test tabrak yang mereka lakukan untuk produk berbasis DNGA. Dan kini, ada tambahan kabar kurang menyenangkan terkait salah satu produk berbasis DNGA-A yaitu Toyota Raize. Sesuai judul di atas, Toyota Raize mencatatkan prestasi yang minor di Latin NCAP. Mari kita bahas.
Hasil Tak Memuaskan Dari Toyota Raize
Mengacu pada laporan Latin America & Caribbean NCAP, Toyota Raize memiliki sturktur yang tidak stabil untuk sisi tabrak bagian depan. Alhasil, dengan pengujian tabrak di kecepatan 40 mph )sekitar 64 km/jam), hanya menghasilkan perlindungan sebagian untuk dada pengendara. Sedangkan dalam pengujian tes tabrak samping dengan kecepatan 31 mph (sekitar 50 km/jam), hasilnya Toyota Raize menunjukkan gangguan yang relevan pada kabin penumpang yang meningkatkan resiko cedera. Toyota Raize juga mencatatkan poin 0 dalam tes side pole impact karena tak ada proteksi standar untuk sisi samping kepala.
FYI, di kawasan Amerika Latin, Toyota Raize tidak dijual dengan opsi ADAS sama sekali, berbeda dengan di Indonesia. Tak ada sepaket TSS seperti Toyota Raize yang ada di Tanah Air. Hanya saja, fitur lain seperti 6 buah airbags, rear cross traffic alert, HSA, dan pedal misoperation control masih ditawarkan di versi Amerika Latin. Hanya saja, versi yang diuji di Latin NCAP kali ini hanyalah versi 2 airbags. Artinya, bisa dikatakan spesifikasinya setara dengan Toyota Raize non GR-Sport yang dipasarkan di Indonesia. Dari hasil tes tabrak ini, Toyota Raize hanya mencatatkan angka 41% untuk proteksi penumpang dewasa, 72% untuk proteksi penumpang anak-anak dan 59% untuk proteksi pejalan kaki.
Latin NCAP Desak Perusahaan Ubah Strategi
“Ini sangat mengecewakan bahwa Toyota lagi-lagi terlibat dalam penjualan mobil dengan tingkat keselamatan yang rendah untuk negara-negara tertentu di kawasan ini, seperti Raize” ujar Pimpinan Latin NCAP, Stephan Brodziak. Stephan juga menjelaskan lagi bahwa pihaknya sangat mendesak pabrikan untuk menimbang ulang strategi pada aspek keselamatan mereka dan melakukan evaluasi pada model-model mereka. “Latin NCAP mendesak Toyota untuk mengubah pendekatannya, meningkatkan fitur keselamatan dasar pada mobil dan serahkan pada Latin NCAP untuk menguji kinerjanya” ujar Sekjen Latin NCAP, Alejandro Furas.
FYI, Toyota Raize bukan satu-satunya model yang mendapatkan titel buruk di Latin NCAP. Citroen C3 juga mendapat titel yang sama bahkan lebih buruk yaitu bintang 0 beberapa tahun lalu. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Hyundai IONIQ 5 XRT Dirilis, Sekarang Bisa Main Tanah!