Autonetmagz.com – Jika disuruh mengingat sportscar besutan Toyota, pasti kalian langsung membayangkan para legenda JDM. Dari mulai Supra yang tak mungkin para penggemar JDM lupa, Celica dengan kehebatannya dalam ajang WRC tahun ’90-an, hingga sang legenda mobil drift pengantar tahu, si AE86 atau ‘HachiRoku.’ Mobil-mobil tersebut memang memiliki sejarah yang unik. Namun jika kami menyuruh kalian semua untuk mengingat sportscar mid-engine besutan pabrikan ini, nama MR2 pasti langsung mencuat.
Mengukir sejarah dunia otomotif sebagai mobil Jepang pertama yang mengusung posisi mesin tengah, MR2 juga memiliki sejarahnya sendiri. Lahir pada 1984, Toyota MR2 berkode W10 hadir dengan tiga pilihan mesin yang salah satunya adalah mesin legendaris manufaktur tersebut yaitu 4A-GE. Lalu dilanjutkan generasi keduanya yang berkode W20 pada 1989 dan mulai memasuki bahasa desain yang cukup membulat dibandingkan pendahulunya. Lalu generasi terakhir yaitu W30 yang mulai beredar pada 1999 hingga pertengahan 2007. Generasi ini yang seringkali orang salah mengira kalua MR2 adalah sebuah Porsche Boxter. Dari depan sih memang sekilas mirip, tapi kalau sudah lihat belakangnya ya sudah jauh berbeda dengan mobil sporti dari Jerman itu.
Tidak dilanjutkan lagi produksinya pada 2007, membuat mobil ini menjadi sebuah barang koleksi para JDM petrolheads di seluruh dunia. Bagaimana tidak, selain menjadi sebuah mid-engine sportscar termurah, perawatannya juga tidak terlalu sulit dibandingkan mid-engine coupé pabrikan mobil yang lain. Memiliki penggemar yang banyak membuat pihak Toyota mulai mempertimbangkan kembali kehadiran mobil legendarisnya ini. Masih dalam euforia kebangkitan Supra, kabar mengenai MR2 akhirnya mencuat setelah sekian lama hiatus dari dunia otomotif.
Kabar ini datang langsung dari mulut seorang vice president of sales and marketing Toyota sektor Eropa, Matt Harrison, yang menjelaskan semuanya pada media Autocar. Dirinya mengatakan bahwa MR-S, sebutan mobil ini di negeri asalnya, telah memasuki tahap diskusi lebih lanjut mengenai kemunculan sang sportscar legendaris. Namun Matt memastikan jika pihak Toyota sendiri menyukai ide MR2 yang akan diproduksi kembali. Situ aja seneng apa lagi kite lah. Memang kemunculan ‘The Three Brothers‘ – begitu sebutan Akio Toyoda kepada Supra, Celica coupé, dan MR2 – sudah menjadi bagian dari rencananya. Hanya butuh waktu yang tepat saja menurut pendiri Toyota tersebut.
Dalam waktu yang dekat ini, Toyota memang akan meluncurkan Supra yang sudah sharing platform dengan BMW Z4. Celica juga sudah direpresentasikan dengan kemunculan 86 yang terbaru, walaupun kami lebih suka jika nama mobil yang satu ini dilanjutkan. Tinggal saudara terkecilnya saja yaitu si MR2 ini yang belum dapat dipastikan eksistensi generasi terbarunya. Namun kabar resmi dari Toyota mengatakan kalua MR2 akan menjadi sebuah mobil listrik.
Semua karena Toyota New Global Architecture, yang memang mengakomodir powertrain untuk seekor electric vehicle (EV). Selain itu juga Toyota berpikir bahwa baterainya akan muat untuk ditaruh di belakang pengemudi layaknya sebuah mobil mid-engine. Pengakuan Toyoda juga makin menguatkan MR2 elektrik ini karena rencananya yang ingin terus memproduksi mobil zero emission dengan harga terjangkau namun juga memiliki aspek fun to drive. Hingga saat ini, Toyota sendiri fokus untuk membuat MR2 generasi terbaru agar lebih compact, murah dalam perawatan, ringan, menyenangkan, dan juga ramah lingkungan.
Apa nanti Toyota akan melakukan sharing platform kembali layaknya sang kakak? Hal tersebut memang menjadi sebuah pilihan yang menarik karena menguntungkan kedua pihak manufaktur. Kita lihat saja nanti kelanjutan episode dari kemunculan sang mid-engine sportscar Toyota MR2, kemungkinan akan muncul pada tahun 2020 karena saat ini Toyota masih memiliki lini EV yang cukup banyak. Mungkinkah nantinya mobil ini mengambil bentuk dari konsep Toyota S-FR 2015? Apa kalian salah satu orang yang menunggu kehadiran mobil sport compact ini?
Read Next: New Baleno Hatchback Indonesia Rayakan Ulang Tahun Pertamanya
