Toyota Gunakan Baterai EV Lama Untuk Hidupkan Jaringan Listrik

by  in  Berita & International & Merek Mobil
Toyota Gunakan Baterai EV Lama Untuk Hidupkan Jaringan Listrik
0  komentar

AutonetMagz.com – Dalam beberapa bulan terakhir, Toyota telah dikecam oleh berbagai kelompok lingkungan karena tidak mengadopsi kendaraan listrik dengan cukup cepat. Meskipun mungkin tertinggal dibanding merek lain, Toyota percaya bahwa ada banyak cara dan berbagai upaya penyelamatan bumi. Nah, yang terbaru ini cukup brilian dan memiliki kemampuan untuk mengubah cara kita melihat penyimpanan energi di masa depan.

Bisa Menyimpan Energi

Bersama dengan pemasok energi ‘Jera’, Toyota telah menciptakan sistem penyimpanan energi dengan volume besar pertama di dunia. Sistem penyimpanan energi sweep beroperasi dengan menggunakan baterai lama dari kendaraan listrik Toyota. Sistem ini menggunakan baterai dari mobil hybrid biasa seperti Prius, plug-in hybrid seperti RAV4 Prime, dan EV seperti bZ4X untuk menyimpan energi berlebih saat tidak diperlukan. Pada situasi yang berangin atau cerah misalnya, sistem penyimpanan energi sweep akan mengumpulkan listrik yang dapat digunakan di kemudian hari.

Kia pernah memperkenalkan sesuatu yang serupa, meskipun dalam skala yang lebih kecil. Baterai EV daur ulang sedang digunakan oleh perusahaan kereta api Jerman untuk penyimpanan green energy. Baterai lithium-ion yang digunakan kembali dapat menyimpan dan memasok daya, yang dapat digunakan untuk memberi daya pada depot kereta api dan maintenance. Sementara Audi menggunakan baterai kendaraan daur ulang untuk menggerakkan becak listrik di India. Di tempat lain, Audi juga menggunakan baterai daur ulang di beberapa stasiun pengisian daya, baterai tersebut berfungsi sebagai penyimpanan energi

Lebih Sederhana

Namun, versi Toyota lebih simpel, dimana Kia harus mendaur ulang modul baterai yang tidak terpotong. Sistem penyimpanan energi sweep dapat menggunakan baterai kendaraan terlepas dari kapasitas yang tersedia. Toyota menjelaskan bahwa, dengan menyalakan dan mematikan aliran arus, pelepasan energi dapat dikendalikan secara bebas dalam skala mikrodetik dengan menggunakan baterai yang dihubungkan secara seri.

Operasi lain memungkinkan keluaran arus bolak-balik langsung dari baterai, menghindari kehilangan daya karena konversi dari arus bolak-balik ke arus searah. Toyota mencatat seluruh sistem akan membantu mensuplai pasokan listrik yang stabil sekaligus mengurangi emisi CO2. Toyota mengatakan bahwa pada pertengahan dekade ini, sistem penyimpanan energi yang sekarang ditugaskan akan memasok sekitar 100.000 kWh listrik ke jaringan publik. Mitra Toyota, Jera, juga sedang mengembangkan proses daur ulang yang berkelanjutan untuk baterai lithium-ion.

Read Prev:
Read Next: