AutonetMagz.com – Sejak April 2021 lalu, dikonfirmasi bahwa Toyota dan Subaru bekerja sama dalam membuat platform khusus fully electric vehicle (FEV) yang menghasilkan konsep Subaru Solterra juga Toyota bZ4X. Lalu selang enam bulan tepatnya pada Kamis (29/10), akhirnya dengan resmi Toyota memperkenalkan versi produksi dari sang bZ4X. Ternyata selain desain yang membuat kita terheran-heran karena persis dengan model konsepnya, ada beberapa fakta menarik terkait spesifikasi yang juga ikut dibeberkan.
Toyota Seri Beyond Zero Pertama
Sekilas info, Toyota bZ4X ini adalah model pembuka dari tujuh line-up ‘beyond Zero’ (bZ). Di mana seri bZ sendiri adalah nomenklatur baru dari Toyota untuk menandakan model FEV ber-platform e-TNGA (Toyota New Global Architecture) mereka untuk kedepannya. Oke langsung saja kita bahas soal exterior dari bZ4X dengan paras tajam, tegas, dan ganas layaknya hiu martil yang tetap dipertahankan. Perubahan yang ditemukan hanyalah penambahan emblem ‘electric’ di belakang wheelarches depan serta detail seperti cover towing hook serta corner sensor yang sudah terlihat. Bahkan rupa dari velg 20-inci-nya masih persis dengan warna dual tone, jadi yang sebelumnya bukan konsep dong?
Masuk ke dalam interior, Toyota bZ4X tetap mempertahankan rupa dasbor yang sama dengan versi konsepnya. Desain yang mengambang serta minimalis dipadukan dengan panel instrumen full TFT sebesar 7-inci, infotainment display yang support pembaharuan software ‘over-the-air‘, serta tombol-tombol fisik di sekujur setir hingga konsol tengah membuat bZ4X sesuai dengan filosofi Toyota, “Hands on the wheels, eyes on the road“. Nuansa interior berwarna kombinasi hitam-abu-putih serta fitur panoramic roof juga turut menyumbang kesan lega pada bZ4X. Berkat e-TNGA juga, leg room penumpang belakang yang lega serta kapasitas bagasi sebesar 452 liter dapat tercapai.
Mampu Menjelajah Hingga 500 KM
Untuk spesifikasinya sendiri, Toyota bZ4X menggunakan ‘slim battery‘ berkapasitas 71,4 kWh yang mampu membawa sang SUV hingga sejauh 500 km (siklus tes WLTP). Sebuah angka yang tidak main-main tentunya untuk sebuah FEV pertama Toyota dalam segmen SUV. Terlebih ‘slim battery’ tersebut diklaim awet karena mampu menjaga 90% range baterai hingga satu dekade berkat water-cooling dengan active thermal management. Oh iya opsi pilihan solar panel roof juga tersedia, membuat bZ4X ini cukup dijemur saja untuk mengisi daya baterainya, walaupun bakal jadi lebih berat beban mobilnya.
Toyota bZ4X juga tersedia dalam dua pilihan powertrain, single-motor ber-penggerak roda depan dengan output 203 hp dengan torsi 265 Nm (range 500 km), atau dual-motor all-wheel drive dengan output hingga 218 hp dengan torsi 336 Nm (range 460 km). Layaknya sebuah Subaru, bZ4X akan dilengkapi dengan fitur ‘X Mode’ dengan mode berkendara snow maupun mud serta grip control untuk melewati bermacam kondisi off-road. Untuk durasi pengecasannya sendiri, Toyota bZ4X mampu menggunakan rapid charge sebesar 150 kW yang artinya 80% kapasitas baterai akan terisi hanya dalam 30 menit saja. Untuk AC charger sebesar 11 kW juga tetap tersedia guna pengecasan di rumah selama semalaman.
Memang platform e-TNGA atau e-SGP (Subaru Global Platform) ini memiliki banyak keuntungan seperti penggunaan ‘slim battery’ yang memaksimalkan rigiditas sasis serta membuat titik gravitasi yang rendah sehingga mampu memberikan pengalaman berkendara yang sangat bagus. Selain memberikan space yang lega pada bagian interior, e-TNGA ini juga membuka jalan untuk Toyota dalam pengembangan fitur steer-by-wire yang menggantikan sistem mekanikal rack steering dengan motor listrik yang menentukan angle ban. Pada akhirnya yang kurang mendukung gerakan massal FEV ‘kecemplung‘ juga, berikan komentar terbaikmu untuk Toyota bZ4X pada kolom komentar di bawah.
Read Next: Komitmen Elektrifikasi, Toyota Pastikan Mulai Produksi Hybrid di 2022!