AutonetMagz.com – Kalian tentu tahu bahwa salah satu pemikat bagi sebuah perusahaan investasi untuk menanamkan modal di suatu negara karena adanya iming – iming keringanan atau kemudahan pajak. Yap, itu sudah menjadi sebuah rahasia umum, dimana deal – deal semacam itu melancarkan investasi. Namun, bagaimana jikalau pajak yang dikenakan terlalu tinggi? Sederhana, sang investor pun akan pikir – pikir ulang. Dan itulah yang sedang dialami oleh Toyota India.
Walaupun jaraknya dengan Indonesia jauh, namun setidaknya ada ‘kedekatan’ antara kita dengan India dalam hal otomotif. Dan ini membuat pengetahuan kita akan otomotif India cukup up to date. Nah, kalau bicara Toyota India, maka kalian tentu mengenal beberapa sosok gres alias baru seperti Toyota Glanza, dan Toyota Urban Cruiser. Keduanya adalah buah usaha Toyota dengan menggandeng Maruti Suzuki. Tujuannya? Jelas untuk memperbesar pangsa pasar mereka di Negeri Bollywood. Namun kami dikejutkan dengan kabar bahwa Toyota menghentikan ekspansi mereka di India karena perkara pajak yang tinggi.
Mengutip informasi via AutoNews, Shekar Viswanathan, Vice Chairman dari Toyota Kirloskar Motor (TKM) alias Toyota India menyatakan bahwa pihak Pemerintah India menetapkan pajak pada kendaraan dengan angka yang tinggi. Akibatnya, perusahaan kesulitan untuk berkembang. Alhasil, Toyota menetapkan untuk berhenti berekspansi di India, dan jujur saja ini adalah pukulan telak bagi Pemerintah yang saat ini tengah berusaha untuk memikat perusahaan global guna menanggulangi efek pandemi. Angka pajak yang tinggi juga membuat kepemilikan mobil menjadi makin jauh dari jangkauan konsumen kebanyakan. Artinya? Penjualan menurun, utilitas pabrik turun, dan pengurangan lapangan pekerjaan.
“Pesan yang kami dapatkan, setelah kami datang ke sini (India) dan menginvestasikan uang kami, adalah mereka tidak menginginkan kami. Kami tidak akan meninggalkan pasar India, namun kami juga tidak akan meningkatkan kapasitas kami.” ujar Viswanathan. Toyota sendiri sudah beroperasi di India sejak tahun 1997 silam, dimana 89% line up mereka merupakan buatan lokal. Namun, pangsa pasar Toyota di India terbilang kecil, hanya 2,6% saja pada bulan lalu, dan 5% pada tahun lalu. FYI, pajak kendaraan bermotor di India mencapai 28%, dimana masih ada pajak tambahan sebesar 1 hingga 22% tergantung tipe mobil, panjang, dan ukuran mesin. Jelas ini PR tambahan bagi industri otomotif India selain masalah polusi.
Jadi, kalau menurut kalian bagaimana? Yang jelas manuver dari Pemerintah India cukup unik, dan berbeda dengan kebanyakan Negara di ASEAN yang malah memberikan keringanan pajak bagi mereka yang berniat untuk investasi. Thailand menjadi contoh untuk hal ini. Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.
Read Next: All New Audi A6 Dirilis, Pakai Teknologi Mild Hybrid